Liputan6.com, Seoul - Publik Korea Selatan pada Selasa (3/1) dihebohkan sebuah berita mengenai 'calo' atau broker wajib militer (wamil). Dengan membayar sejumlah uang yang nominalnya tak sedikit, klien dipastikan terbebas dari wamil.
Kepada TV Chosun yang melakukan investigasi, seorang calo yang namanya disebut sebagai 'Gu Mo' terang-terangan memamerkan daftar kliennya. Terungkap sejumlah nama atlet hingga pesohor terkenal yang ternyata menggunakan jasa calo wamil.
Baca Juga
Gu Mo bahkan mengatakan bahwa dirinya bekerjasama dengan dokter-dokter dari rumah sakit universitas terkenal di Korea Selatan guna melancarkan aksi tersebut.
Advertisement
"Mereka menunjukkan kepada saya beberapa dokter. (Bersama-sama) mereka bermain golf, dan mereka tahu semua rumah sakit di Seoul," kata reporter di dalam siaran berita TV Chosun dikutip dari Naver pada Rabu, 4 Januari 2023.
"Dia juga memamerkan catatan pembebasan dinas militernya," lanjut reporter.
Dalam laporannya reporter mengatakan bahwa Gu Mo menyebut satu per satu nama --- seperti penyanyi, idol, rapper terkenal, hingga atlet --- yang ada di dalam dokumen tersebut.
Nama-nama itu menurut pengakuan Gu Mo langsung dinilai untuk masuk kategori level 5 yang artinya 'terbebas dari wamil'.
Penerima level 5 adalah orang-orang yang kondisinya dinyatakan parah lebih dari setahun oleh dokter. Dan, penyakit yang 'dipilih' adalah epilepsi.
Gu Mo ditangkap pada 21 Desember 2022 dan dituntut karena melanggar Undang-Undang Dinas Militer.
Saat ini Kejaksaan pun tengah menyelidiki kasus korupsi di dinas militer, dengan menganalisis data yang diperoleh dari Gu Mo.
Anak Petinggi Politik Diduga Juga Pakai Jasa Calo Biar Tak Wamil
Selain selebritis dan atlet, diketahui sejumlah anggota keluarga petinggi di kalangan hukum dan politik juga tengah diperiksa.
Jaksa memperluas penyelidikan mereka karena percaya bahwa muungkin ada lebih banyak calo dinas militer dengan papan nama badan administratif seperti Gu Mo.
Salah satu atlet yang sudah ketahuan menggunakan jasa 'calo' agar terbebas dari wamil adalah Jo Jaesung.
Pemain voli tersebut 'dinyatakan' sakit epilepsi sehingga diizinkan agar tak wamil.
Advertisement
Sakit Epilepsi Terbebas dari Wamil
Satu per satu orang-orang yang dibebaskan dari wajib militer dengan memalsukan rekam medis sebagai pasien epilepsi ditangkap dalam penyelidikan kejaksaan.
Diketahui bahwa Gu Mo, yang merupakan seorang prajurit karier, mendirikan kantor yang berhubungan dengan dinas militer di Gangnam-gu, Seoul, dan menarik klien melalui layanan broker di situs portal.
Gu Mo, seperti diberitakan situs EToday, memperkenalkan dirinya sebagai ahli dalam pemeriksaan fisik militer (pemeriksaan fisik), pemeriksaan ulang, musyawarah prefektur (pemeriksaan kesesuaian untuk dinas aktif), pengalihan dinas, keberatan, dan apakah bisa tidak wamil karena alasan kesulitan mempertahankan mata pencaharian.
Terungkap bahwa Gu, yang memproklamirkan diri sebagai 'Dewa Dinas Militer', menerima uang mulai dari minimal beberapa juta Won hingga maksimum puluhan juta Won per orang sebagai imbalan pembebasan dari dinas militer.
Epilepsi jadi Kambing Hitam
Pemain bola voli profesional, Jo Jae-sung, rupanya merupakan salah satu dari mereka yang berusaha menghindari wajib militer melalui Gu.
Dia bertemu Gu untuk menunda pendaftarannya. Dan, setelah mengetahui bagaimana menerima diagnosis epilepsi, sebagai hasil dari pemeriksaan ulang, dia dinilai masuk kategori level 4 yang artinya akan bekerja sebagai pekerja sosial.
Dikatakan bahwa lebih dari 70 orang, termasuk anak-anak pejabat tinggi publik dan pengacara, atlet profesional, dan selebritas dicurigai berusaha menghindari wajib militer dengan metode ini.
Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul dan Administrasi Tenaga Kerja Militer membentuk 'tim investigasi penghindaran dinas militer gabungan' awal bulan lalu untuk menangkap orang-orang yang berusaha menghindari wamil melalui metode diagnosis epilepsi.
Pada 28 Desember 2022, broker lain selain Gu Mo ditangkap dan penyelidikan pun dimulai. Pada Senin waktu setempat, 2 Januari 2023, dilaporkan bahwa atlet berinisial 'A' yang aktif di sepak bola profesional K League 1 juga diselidiki oleh kejaksaan terkait korupsi karena menghindari wajib militer.
Advertisement