Jajanan Chiki Ngebul Nitrogen Bikin Keracunan, Ini Imbauan Kemenkes

Imbauan soal jajanan 'Chiki Ngebul' nitrogen cair yang menyebabkan anak keracunan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jan 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2023, 20:00 WIB
Camilan kentang
Camilan (Credit: Pixabay/Wow_Pho)

Liputan6.com, Jakarta Jajanan 'Chiki Ngebul' atau yang populer disingkat 'Cikbul' marak digandrungi anak-anak. Namun, di balik kepopulerannya, jajanan yang menggunakan bahan nitrogen cair ini menyebabkan sejumlah anak di Provinsi Jawa Barat keracunan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar para orangtua memerhatikan pemberian makanan kepada anak-anak.

"Kami mengimbau orangtua untuk hati-hati dalam memberikan pangan (makanan) bagi anaknya, terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan," pesannya dalam konfirmasi yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Sabtu, 7 Januari 2023.

"Sehingga makanan sehat bergizi lebih diutamakan daripada jajanan."

Dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat yang masuk, sebanyak 28 anak di Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan 'Chiki Ngebul' yang mengandung nitrogen cair.

Kasus keracunan Cikbul yang menggunakan nitrogen cair terjadi di daerah Tasikmalaya pada November 2022 dan Kota Bekasi pada Desember 2022. Agar kasus serupa tidak terulang, perlu edukasi orangtua dalam pemberian asupan makanan pada anak.

"Perlu juga edukasi orangtua bahwa pemberian makanan kepada anak-anak sebaiknya yang bergizi dan diolah dengan cara yang standar, tidak jajan sembarangan," ucap Nadia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perlu Pelaporan Jika Ada Temuan Kasus

Anak Sakit
Ilustrasi ibu yang sedang menggendong anaknya yang sedang sakit. Credits: pexels.com by Karolina Grabowska

Imbauan pelaporan terkait keracunan Cikbul nitrogen cair di Provinsi Jawa Barat sudah tertuang melalui surat edaran Kemenkes nomor SR.01.07/III.5/154/2023 perihal 'Pelaporan Peningkatan Kasus dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan.'

Bunyi surat edaran yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 5 Januari 2023, sebagai berikut:

 

Sehubungan dengan surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan nomor SR.01.07/III.5/67/2023 tanggal 4 Januari 2023 tentang Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan, maka kami sampaikan bahwasanya tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal.

Namun demikian jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, tetap perlu melaporkan dan memantau serta berkoordinasi penanganannya di lapangan.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara, diucapkan terima kasih. 

 

Surat edaran pelaporan kasus keracunan Cikbul nitrogen cair diteken Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Yuli Astuti Saripawan tertanggal 5 Januari 2023.


Kontak Pelaporan Kasus

Ilustrasi cara membuat email, Gmail, desktop
Ilustrasi cara membuat email, Gmail, desktop. (Photo by Solen Feyissa on Unsplash)

Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Yuli Astuti Saripawan meminta agar pemerintah daerah atau dinas kesehatan terkait dapat melaporkan temuan kasus keracunan pangan tersebut secara langsung ke Kemenkes.

Pelaporan dapat ditujukan melalui Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Gedung Adhyatma, lt. 4 (R.409) Jl H.R Rasuna Said Blok X5, Kavling 4-9 Jakarta Selatan 12950.

Laporan kejadian pun dapat disampaikan kepada Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Rujukan Lain melalui nomor 088215992763 atau melalui email pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com.

Mohon agar setiap pihak segera melaporkan jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajanan chiki ngebul tersebut, tulis Yuli dalam surat edaran Kemenkes.


Kewaspadaan Konsumsi Cikbul

Ilustrasi camilan di malam hari
Ilustrasi cemilan credit: Mikhail Nilov | pexels.com

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat Ryan Bayusantika Rustandi memaparkan temuan kasus keracunan 'Chiki Ngebul' di Tasikmalaya, total ada 24 anak yang mengonsumsi jajanan itu dan diduga mengalami keracunan.

Dari angka tersebut, 16 anak di antaranya, tidak bergejala. Kemudian 7 anak bergejala dan satu anak dilarikan ke rumah sakit.

Satu anak yang dilarikan ke rumah sakit lalu menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama. Satu anak itu dipulangkan setelah kondisinya sehat.

Di Kota Bekasi, tercatat ada 4 anak yang keracunan setelah mengonsumsi 'Chiki Ngebul' dan seorang anak dilarikan ke Rumah Sakit Haji Jakarta Selatan karena mengalami peradangan pada bagian dinding usus pada Desember 2022 lalu.

Selain mengkaji kemungkinan larangan peredaran' Chiki Ngebul,'  Ryan melanjutkan, Pemprov Jawa Barat juga terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi Cikbul oleh anak-anak.

Infografis Dosis Vaksin Covid-19, dari Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Dosis Vaksin Covid-19, dari Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya