Cegah Anak Cedera Main Lato-lato, Orangtua Bisa Lakukan 4 Hal Ini

Orangtua bisa lakukan beberapa hal dulu agar anak tak cedera saat main lato-lato.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Jan 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 07:00 WIB
ilustrasi anak dan hadiah mainan/pexels
ilustrasi anak dan hadiah mainan/pexels

Liputan6.com, Jakarta Meskipun lato-lato merupakan permainan sederhana, psikolog klinis Efriyani Djuwita menegaskan, perlu diperhatikan kesesuaiannya dengan usia anak. Untuk itu, diperlukan peran orangtua dalam mengedukasi dan mendampingi anak saat bermain lato-lato.

Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan sebelum anak main lato-lato, salah satunya adalah material mainan. Terlebih, belum lama ini terdapat kasus anak yang harus dioperasi matanya akibat terkena pecahan lato-lato.

Pertama, tentunya, menyeleksi dulu apakah alat permainan ini sesuai dan cocok untuk anaknya. Kedua, ketika orangtua sudah tahu mana permainan yang aman dan cocok untuk anaknya, orangtua bisa memberikan contoh bagaimana memainkannya terlebih dahulu jika anak memang mengalami kesulitan memainkannya," terang Efriyani melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (17/1/2023).

"Di sini, orangtua bisa menjadi play leader dan kemudian secara perlahan membiarkan anak melakukan trial and error dan bermain dengan caranya. Orangtua juga bisa memberikan aturan kapan permainan ini bisa dimainkan dan di mana tempat yang aman dan cocok memainkannya."

Efriyani menambahkan, langkah ketiga yang harus dilakukan orangtua adalah orangtua bisa menjadi co-player, artinya orangtua bisa menjadi teman bermain anak.

Keempat, orangtua juga bisa memegang peran onlooker, yakni orangtua menjadi pengamat dan siap membantu jika anak memerlukan bantuan. Misalnya, anak masih kesulitan untuk membenturkan bola lato-lato.

"Hal ini juga berarti, jika anak sudah terampil bermain lato-lato, orangtua tetap harus mengawasi," tambah Efriyani.

Timbulkan Rasa Penasaran

7 Kegiatan Seru di Luar Rumah Saat Musim Hujan, Tak Perlu Main Jauh-Jauh Kok
Ilustrasi anak main . (dok. Victoria Borodinova/pexels.com)

Bunyi  “tek-tek-tek” akhir-akhir ini kerap terdengar di ruang terbuka. Suara tersebut berasal dari lato-lato, permainan yang digandrungi anak-anak, bahkan juga orang dewasa. Walau terlihat sederhana, permainan mengayunkan dua bola kecil yang dibenturkan tersebut membutuhkan keterampilan khusus.

Efriyani Djuwita melanjutkan, permainan lato-lato mampu menimbulkan rasa penasaran dan memacu diri untuk menguasainya. Terlebih, jika orang-orang di sekitarnya banyak yang terampil memainkan lato-lato.

“Tren di masyarakat mengenai permainan ini, mampu menambah rasa penasaran dan ingin mencoba, sehingga pada akhirnya banyak kita jumpai anak-anak memainkan mainan ini di mana-mana,” lanjutnya.

Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPsi UI) ini, lato-lato lebih dari sekadar permainan. Permainan lato-lato ini dapat menimbulkan emosi positif bagi seseorang, terutama pada anak-anak.

"Seperti emosi senang, karena merasa berhasil dan bangga karena mampu melakukannya. Hal ini menjadi salah satu emosi positif yang mungkin dirasakan anak saat berhasil memainkan lato-lato," ucap Efriyani.

Agar Anak Lepas dari Gawai

Kecanduan Gadget
Ilustrasi anak bermain gadget. (Sumber foto: Pexels.com).

Permainan lato-lato juga bisa menjadi pilihan mainan keterampilan agar anak tidak memegang gawai (gadget) terus. Dalam hal ini, perhatian anak akan teralihkan dengan adanya lato-lato, terutama anak yang sulit sekali lepas dari gawai.

Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Bernie Endyani Medise menyampaikan sisi positif permainan lato-lato. Permainan yang sedang viral dimainkan anak-anak sampai dewasa ini dapat melatih keterampilan motorik.

Salah satunya, keterampilan gerak motorik tangan. Hal ini karena saat memainkan lato-lato yang membenturkan bola, keseimbangan tangan harus terjaga dan stabil.

"Lato-lato ini juga bisa menjadi pilihan supaya anak enggak megang gadget. Jadi bisa teralihkan dan ini (lato-lato) melatih keterampilan," terang Bernie saat sesi 'Media Briefing Tentang Cerdas Memilih Mainan Anak dan Remaja' pada Minggu, 15 Januari 2023.

Walau begitu, Bernie mengingatkan agar ada pendampingan dari orang dewasa ketika anak main lato-lato. Para orangtua juga harus mendampingi anaknya main lato-lato dan menjelaskan soal bahaya, seperti bola bisa mengenai tubuh dan terlepas.

"Tapi itu juga harus ada pendampingan ya soal bahaya main lato-lato," pesannya.

Infografis Larangan Siswa Bawa Lato-Lato ke Sekolah di Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Siswa Bawa Lato-Lato ke Sekolah di Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya