Liputan6.com, Jakarta Telur secara umum memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan otak, apalagi telur yang dihasilkan dari peternakan bebas kandang atau cage free.
Telur bebas kandang dihasilkan dari ayam-ayam yang dirawat dengan baik di peternakan bebas kandang yang sehat, bersih, dan higienis.
Baca Juga
Peternakan bebas kandang menerapkan sistem pemeliharaan dimana ayam-ayam bisa bermain dan makan sepuasnya sendiri. Ayam juga bisa memilih tempat bertelur yang dia rasa nyaman.
Advertisement
Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Marya Haryono, MGizi, Sp.GK., FINEM mengatakan bahwa peternakan bebas kandang cenderung lebih sehat dan higienis. Telur yang dihasilkan pun bebas dari bakteri.
“Telur secara umum merupakan sumber gizi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh, seperti protein dan sejumlah vitamin (A, B, D, K). Apalagi telur yang berasal dari ayam bebas kandang sekat atau cage free eggs,” jelas Marya dalam Press Briefing Hero Supermarket Dukung Gerakan Telur Bebas Kandang pada Kamis (13/04/2023).
Meurut Marya, telur dari peternakan dengan metode bebas kandang cenderung lebih sehat, bersih, dan higienis. Telur-telur yang dihasilkan bebas bakteri Salmonella dan E.coli, tanpa residu kimia dan antibiotik.
Ayam Sehat, Produk Berkualitas
Direktur PT Inti Prima Satwa Sejahtera, Robby Tjahya Dharma G, menjelaskan bahwa peternakan bebas kandang dituntut untuk bisa memelihara ayam sedemikian rupa, sehingga ayam yang dipelihara sehat.
Menurutnya, jika lingkungan dan ayamnya sehat, maka akan menghasilkan produk yang berkualitas.
“Kandang ayam biasanya identik berbau. Namun, untuk kandang cage free, bau itu sangat tidak diperbolehkan. Untuk kita manusia aja nggak nyaman, apalagi untuk ayam yang tinggal di sana setiap hari,” jelasnya.
Robby menjelaskan, peternakan yang berbau tidak sedap akan membuat ayam tidak merasa nyaman. Jika ayam merasa tidak nyaman, maka cenderung lebih rentan terhadap penyakit.
Apabila ayam sakit, kualitas telur pasti ikut berubah. Yang paling umum terjadi adalah cangkang telur menjadi tipis dan berwarna pucat.
“Dari segi nutrisi mungkin juga mengalami perubahaan sedikit. Kalau ayam terpengaruhi satu penyakit, biasanya kadar bakteri salmonella dan e.colinya tinggi. Itu akan diturunkan ke telurnya,” Robby menambahkan.
Advertisement
Lingkungan yang Nyaman
Menurut Robby, peternakan bebas kandang benar-benar dituntut untuk memberikan kandang lingkungan rumah yang nyaman bagi ayam.
“Ventilasinya harus bagus, ayamnya nggak boleh terlalu padat biar tetap bisa bermain dan hidup sesuai standar,” kata Robby.
Dengan standar kehidupannya terpenuhi, kondisi fisik dan emosi ayam akan stabil dan terjaga. Hal ini dapat meningkatkan level imunitas mereka.
“Jadi kalau ada tantangan (kuman atau bakteri) dari luar, ayamnya lebih tahan,” jelasnya.
Telur bebas kandang lebih bernutrisi dari telur biasa. Ini terjadi karena ayam tidak stres dan lingkungan higienis, karena ayam-ayam tidak bercampur dengan kotorannya sendiri.
Pakan yang Berkualitas: Apa yang Kita Makan, Itulah Diri Kita
Makanan merupakan unsur yang krusial untuk menopang sistem kekebalan tubuh.
“Ini penting karena apa yang kita makan, itulah yang menjadi diri kita dan menjaga kesehatan kita,” kata Robby.
Oleh karena itu, peternakan bebas kandang juga dituntut untuk mengolah makanan sendiri demi menjaga kualitas bahan pangan ayam. Makanan ayam harus berbasis nabati atau herbal.
Robby mengungkap bahwa tak sedikit ayam di peternakan lain yang diberi pakan tidak berkualitas, seperti tepung bulu atau tepung daging dan tulang.
Ini sering diberikan kepada ternak karena harganya lebih terjangkau, sehingga biaya produksi tidak terlalu mahal.
“Bahan-bahan ini sudah pasti mengandung salmonella dan ecoli. Kalau dimakan oleh ayam dalam jumlah sedikit, yang sakit hanya ayamnya saja. Tetapi kalau banyak, telur pun bisa tercemar,” Robby menjelaskan.
Robby menyimpulkan, itulah perbedaan antara peternakan kandang bebas dan kandang konvensional. Peternakan bebas kandang sangat memerhatikan kualitas pakan ayam demi menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
Advertisement