Satu dari 10 Orang di Dunia Sakit Akibat Kontaminasi Makanan, Korbannya Anak di Bawah 5 Tahun

Sebanyak 1 dari 10 orang di dunia sakit akibat kontaminasi makanan dengan korbannya banyak anak di bawah usia 5 tahun.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Jun 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 13:00 WIB
Memberikan Anak Makanan yang Gampang Dicerna
Ilustrasi sebanyak 1 dari 10 orang di dunia sakit akibat kontaminasi makanan dengan korbannya banyak anak di bawah usia 5 tahun. Credit: pexels.com/Gerald

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) menyoroti kejadian kontaminasi makanan yang mengakibatkan banyak korban anak-anak di bawah 5 tahun sakit. Anak-anak itu pun termasuk populasi rentan yang harus dilindungi.

Rajendra Aryal selaku Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste mengungkapkan, angka statistik kejadian kontaminasi makanan yang mengkhawatirkan. Bahwa satu dari sepuluh orang di dunia jatuh sakit akibat makanan terkontaminasi setiap tahun.

Hal ini terjadi di setiap negara. Lebih dari 200 penyakit terkait dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi.

"Kita harus bekerja sama untuk melindungi populasi rentan, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun, yang menjadi korban dari kontaminasi makanan ini," ungkap Aryal melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com baru-baru ini.

Desakan Produksi dan Konsumsi Pangan yang Aman

Adanya fakta anak-anak termasuk salah satu kelompok yang pertama kali terkena penyakit akibat kontaminasi makanan, FAO mendesak para pembuat kebijakan, praktisi, dan investor untuk memberi prioritas pada produksi dan konsumsi pangan yang aman dan berkelanjutan demi kehidupan yang sehat.

Desakan ini juga sekaligus memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia tiap tanggal 7 Juni.

"Memastikan keamanan pangan kita menjadi hal yang penting dalam dunia yang terus berubah dengan cepat. Dengan pertumbuhan populasi, urbanisasi, perluasan lahan pemukiman, dan perubahan iklim, menekankan pentingnya standar pangan untuk melindungi kesehatan masyarakat," jelas Aryal.

Standar Keamanan Pangan Selamatkan Nyawa

Rajendra Aryal menekankan pentingnya keamanan pangan. "Dengan menjaga standar keamanan pangan yang tinggi, kita dapat menyelamatkan nyawa dan memastikan rantai pasokan pangan yang lebih aman," sambungnya.

Peningkatan Kesadaran Keamanan Pangan

Tema Hari Keamanan Pangan Dunia tahun 2023, yakni "Standarisasi Pangan Menyelamatkan Nyawa" yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang peran kritis standarisasi pangan dalam melindungi konsumen dan mempromosikan perdagangan pangan yang adil. 

"Mempromosikan keselamatan pangan membuat perbedaan. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk sektor swasta, kita melihat peningkatan kesadaran tentang keamanan pangan, yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," tambah Aryal.

Selaraskan Standar Keamanan Pangan Nasional dengan Internasional

Cara menangani kolesterol tinggi
Ilustrasi Pemerintah Indonesia mengakui pentingnya menyelaraskan standar keamanan pangan nasional dengan standar internasional Codex untuk memastikan perdagangan yang adil dan memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya. (pexels.com/@taryn-elliott)

Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam kerja Komisi Codex Alimentarius, badan pengatur standar pangan internasional yang didirikan oleh FAO dan WHO.

Pemerintah Indonesia mengakui pentingnya menyelaraskan standar keamanan pangan nasional dengan standar internasional Codex untuk memastikan perdagangan yang adil dan memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai penanggung jawab untuk Codex di Indonesia memainkan peran penting dalam melaksanakan dan mempromosikan standar Codex. Sebagai penanggung jawab, BSN turut mengoordinasikan Komite Nasional Codex yang terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah, asosiasi bisnis, organisasi konsumen, dan institusi ilmiah.

Jamin Pangan Aman dan Berkualitas Tinggi

Kemudian meninjau, mengadopsi, dan mengusulkan revisi atau standar baru jika diperlukan. Tujuan dari standarisasi adalah memastikan standar keamanan pangan nasional Indonesia sejalan dengan standar Codex internasional untuk menjamin pangan yang aman dan berkualitas tinggi bagi konsumen.

Perkuat Sistem Pengendalian Keamanan Pangan

Rajendra Aryal menyatakan, FAO bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia dan mitra lainnya untuk memperkuat sistem pengendalian keamanan pangan di Tanah Air.

Melalui bantuan teknis, pembangunan kapasitas, dan panduan kebijakan, FAO bertujuan untuk meningkatkan praktik dan standar keamanan pangan di seluruh rantai nilai pangan. Kemitraan FAO dengan Indonesia dan negara-negara lainnya sangat penting untuk mempromosikan keamanan pangan dan menjamin kesehatan masyarakat.

Junjung Tinggi Standar Keamanan Pangan

"Siapapun Anda atau apa yang Anda lakukan, Anda memainkan peran penting dalam memastikan pangan aman untuk dikonsumsi. Mari berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar keamanan pangan dan bekerja secara kolaboratif untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," ajak Aryal.

FAO mengimbau individu, bisnis, dan pemerintah untuk menyadari tanggung jawab mereka dalam memastikan keamanan pangan.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata?
INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya