Ada RS Kelas Internasional di Bali, Kemenkes: Biar Orang Kita Enggak Berobat ke Luar Negeri

Adanya rumah sakit kelas internasional di Bali agar masyarakat Indonesia tak lagi berobat ke luar negeri.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Agu 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi rumah sakit
Ilustrasi adanya rumah sakit kelas internasional di Bali agar masyarakat Indonesia tak lagi berobat ke luar negeri. (Photo created by pch.vector on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur di Denpasar, Bali akan menjadi pusat layanan kesehatan dunia. KEK Kesehatan Sanur dengan konsep medical and wellness tourism ini ditargetkan soft opening pada akhir tahun 2023 dan mulai beroperasi pada awal 2024.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril menuturkan, rumah sakit internasional Bali International Hospital (BIH) dibangun agar masyarakat Indonesia tak lagi banyak yang berobat ke luar negeri.

Di Bali International Hospital (BIH) nanti akan dilengkapi dengan dokter-dokter berkualitas dan alat teknologi kesehatan yang canggih, sehingga pelayanan kesehatan di Indonesia tak kalah dari negara lain.

"Contoh orang kita juga banyak berobat ke asing kan, ke negara lain. Di Bali itu, sudah dibangun rumah sakit kelas internasional oleh BUMN," tutur Syahril saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Kamis, 10 Agustus 2023.

"Nah, itu salah satu cara agar devisa kita tidak ke luar negeri."

"Dokter Kita Bagus dan Hebat"

Ketika Bali International Hospital (BIH) berjalan, harapan Syahril, masyarakat Indonesia bisa memilih opsi untuk berobat ke Bali.

"Jadi ada lho rumah sakit kita yang bagus dan hebat, mutu dan dokternya hebat di Bali," ucapnya.

Harapannya Biaya Pelayanan Murah

Selain mutu dokter dan alat kesehatan yang canggih, biaya pelayanan kesehatan di Bali International Hospital (BIH) juga diharapkan murah. Ke depannya, bisa juga nanti rumah sakit kelas internasional lainnya dapat dibuka di wilayah lain.

"Nah, nanti kita bisa buka lagi, misalnya, di Kepulauan Riau dan di mana lagi gitu. Jadi orang kita enggak usah lagi lah ke asing (berobat ke luar)," imbuh Mohammad Syahril.

"Kita juga punya dokter yang bagus. Ya tapi harapannya (biaya pelayanan) murah juga ya."

Panggil Pulang Dokter Diaspora Indonesia

Ilustrasi operasi plastik
Ilustrasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengundang dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia. (dok.unsplash/ H Shaw)

Dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengundang dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.

"Yang menarik, dokter diaspora banyak yang akan pulang kampung, saat ini ada 10 yang sudah mendaftar," katanya saat meninjau progres pembangunan KEK Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, dikutip Jumat (7/7/2023).

Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Dokter

Erick berharap KEK Sanur juga menjadi tempat bagi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia. Erick menyebut Indonesia memerlukan sekitar 12.000 dokter setiap tahunnya.

"Kalau dokter bisa kembali ke Indonesia, kita sudah siapkan industrinya, ada spesialis kecantikan, rambut, jantung, kanker, dan kulit, ini bagus untuk ekonomi Bali," ucapnya.

Dilengkapi Kawasan Botanical Garden

Selanjutnya, KEK Sanur juga akan dilengkapi dengan kawasan botanical garden. Tujuannya, meningkatkan pengembangan obat-obatan herbal Indonesia agar mampu menembus pasar global seperti yang dilakukan Cina dan India.

"Di sini ada yang menarik, ada rumah sakit manula untuk orang tua berikut fasilitas penginapan, ada vila dan hotel untuk mendorong pariwasata di Bali," Erick Thohir melanjutkan.

Padukan Industri Pariwisata dan Kesehatan

Bali memang telah tersohor sebagai destinasi unggulan dunia. Meski begitu, Erick ingin meningkatkan nilai tambah dengan adanya KEK Sanur yang menawarkan pengalaman berbeda dalam memadukan industri pariwisata dan kesehatan.

"Kita tidak mengubah Sanur, hanya memperbaiki fasilitas yang ada di Sanur sehingga bisa menarik wisatawan baru. Kalo diubah belum tentu cocok, tapi bagaimana kita meningkatkan turis yang sudah senang di Sanur, kita tingkatkan kompetitifnya," pungkas Erick.

Infografis Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental
Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental.(Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya