Lagi Ngetren, Fermentasi Madu dan Bawang Putih untuk Redakan Flu

"Ramuan" bawang putih yang difermentasikan dalam madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat flu populer di platform media sosial.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Des 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 14:00 WIB
Bawang Putih (Sumber: freepik.com/Racool_studio)
Bawang Putih (Sumber: freepik.com/Racool_studio)

Liputan6.com, Jakarta - Flu dan selesma jadi penyakit yang kerap menghampiri saat musim dingin dan penghujan datang. Untuk mengatasinya, sebagain masyarakat memilih ramuan atau pengobatan rumahan.

Seperti yang marak beredar di media sosial seperti TikTok, madu dan bawang putih disebut-sebut sebagai bahan alami yang memberi manfaat dalam mengatasi flu.

"Ramuan" bawang putih yang difermentasikan dalam madu populer di platform media sosial itu. Keduanya dipuji karena manfaatnya dalam meningkatkan daya tahan tubuh dinilai telah terbukti selama bertahun-tahun.

"Yang saya pelajari, Anda bisa mendapat dukungan daya tahan tubuh dan manfaat meredakan gejala flu dari bawang putih dan madu murni dengan membiarkannya terfermentasi bersama," kata blogger dan kreator wellness Happy Mama Essentials McKenzie Wheeler di program acara "Good Morning America", dilansir New York Post.

Meski demikian, founder situs kesehatan Artah Rhian Stephenson mengatakan manfaat bawang putih yang difermentasi terlalu dibesar-besarkan.

"Ketika bawang putih difermentasi, manfaatnya dilebih-lebihkan," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Vogue.

Tagar #HoneyGarlic atau madu dan bawang putih mencapai 40 juta view di TikTok. Hal itu tak lepas dari upaya orang untuk mengatasi flu dan pilek di musim libur akhir tahun.

Mereka yang merasa mendapat manfaatnya menyebut fermentasi madu dan bawang putih sebagai pengubah hidup dan "rempah favorit baru".

 

Manfaat Madu dan Bawang Putih

Madu (Sumber: freepik.com)
Madu (Sumber: freepik.com)

Menurut National Library of Medicine, madu diketahui memiliki efek sebagai antioksidan, antimikroba, antiperadangan, antiproliferatif, antikanker dan antimetastatik.

Cairan manis dan kental itu telah lama disebut-sebut sebagai pereda batuk serta obat pelapis tenggorokan.

Sedangkan bawang putih yang dikunyah atau dihancurkan akan menghasilkan senyawa sulfur seperti alliin yang membantu meningkatan respons sel darah putih yang dapat melawan penyakit. Selain itu, kandungan diallyl disulfide dan s-allyl cysteine meningkatkan kemampuan antivirus, antiperadangan dan antijamur.

Dr Raj Arora mengatakan, bawang putih yang bisa dimakan mentah atau difermentasi disebut bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu mencegah atau mengurangi keparahan penyakit, termasuk flu biasa.

"Selain khasiat obat dari madu mentah dan bawang putih, tentunya Anda juga bisa mendapat manfaat dari makanan probiotik alami yang bagus untuk kesehatan usus," tambah Arora pada Vogue.

 

Ramuan Fermentasi Madu dan Bawang Putih

Wheeler, merekomendasikan untuk memasukkan dua hingga tiga siung bawang putih yang sudah dikupas ke dalam stoples berisi madu lalu mengaduknya.

Tutup stoples secara longgar. Anda juga diharuskan membuka dan menutup stoples setiap hari. Cara ini disebut dengan istilah "burping" atau "bersendawa" yang sejatinya menghilangkan tumpukan tekanan (gas) selama proses fermentasi. Letakkan stoples di tempat sejuk dan kering sekitar tiga hingga empat minggu sebelum mulai mengonsumsinya satu sendok per hari.

Setelah fermentasi tersebut jadi, Wheeler mengatakan, Anda bisa menggunakannya sebagai topping sayuran atau mengoleskannya pada keju dan biskuit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya