Liputan6.com, Jakarta - Rasa gatal pada vagina menandakan adanya sesuatu yang tidak beres. Beberapa penyebab umum vagina gatal adalah infeksi jamur atau bakterial vaginosis (BV) yang dapat pula menyebabkan keputihan tidak normal.
Meski begitu, juga bisa gatal tanpa disertai keputihan. Ini biasanya disebabkan iritasi pisau cukur, iritasi akibat sabun, dan herpes genital.
Baca Juga
Beberapa penyebab vagina gatal tidak akan membaik dengan sendirinya. Beberapa dari kondisi ini memerlukan perawatan medis, sementara kondisi lainnya dapat ditangani di rumah.
Advertisement
Penyebab vagina gatal tanpa keputihan antara lain:
Vagina Gatal Akibat Keringat
Setiap orang dapat berkeringat di bagian alat kelaminnya. Karena bagian tubuh ini mempunyai kelenjar yang mengeluarkan keringat seperti yang ada di ketiak (kelenjar apokrin).
Kelenjar ini mengeluarkan keringat lebih kental dibandingkan kelenjar di bagian tubuh lain (kelenjar ekrin).
Protein dari keringat yang berinteraksi dengan bakteri di kulit dapat menimbulkan bau tidak sedap. Keringat yang mengering juga bisa membuat selangkangan dan vulva terasa gatal.
“Jika keringat menyebabkan rasa gatal pada vagina, rasa gatal tersebut akan hilang saat Anda mandi atau berendam,” mengutip Verywell Health, Kamis (25/1/2024).
Dapat pula melakukan langkah-langkah untuk mencegah vagina gatal akibat keringat dengan cara:
- Memilih bahan pakaian yang menyerap keringat, seperti katun
- Mengenakan pakaian dalam yang menyerap kelembaban saat berolahraga
- Mandi dan kenakan pakaian bersih sesegera mungkin setelah berkeringat
- Menjaga setidaknya sebagian rambut kemaluan, karena dapat menghilangkan kelembaban dari kulit
- Mempertahankan berat badan yang sehat untuk
- Rutin mengganti pembalut ketika haid.
Hindari Produk Beraroma
Produk beraroma apa pun dapat mengiritasi jaringan sensitif vagina dan memperburuk rasa gatal. Hindari atau batasi penggunaan produk-produk seperti:
- Produk menstruasi beraroma
- Antiperspiran dan deodoran
- Semprotan kebersihan feminin.
“Jika Anda menggunakan produk yang dapat menghilangkan atau mencegah keringat dan bau, pilihlah produk yang tidak mengandung pewangi.”
Advertisement
Vagina Gatal Akibat Luka Alat Cukur
Luka akibat alat cukur terjadi ketika pisau cukur menghilangkan lapisan atas kulit dan memungkinkan bakteri menyerang.
Mencukur rambut di area kemaluan dapat menyebabkan luka akibat pisau cukur, sama seperti mencukur rambut di bagian lain tubuh.
“Anda mungkin memperhatikan kulit bengkak dan merah disertai benjolan gatal yang sensitif saat disentuh.”
Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan pisau cukur yang bersih dan tajam. Beberapa pencegahan lain yang dapat dilakukan yakni:
- Melembabkan kulit sebelum dan sesudah bercukur
- Mandi air panas atau tempelkan waslap hangat pada area tersebut sebelum bercukur
- Menggunakan krim atau gel cukur agar pisau cukur dapat meluncur mulus di kulit
- Hanya mencukur searah pertumbuhan rambut
- Menyimpan pisau cukur di tempat yang kering (yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri).
Upayakan Kulit Tak Semakin Teriritasi
Jika mengalami luka akibat pisau cukur, usahakan untuk tidak membuat kulit semakin teriritasi. Jika rasa gatalnya sangat parah, hal-hal berikut mungkin bisa membantu:
- Tempelkan kompres dingin atau hangat ke kulit
- Mandi air hangat, untuk mendapatkan manfaat ekstra menenangkan
- Mengenakan kain yang longgar dan menyerap keringat seperti katun
- Menggunakan gel lidah buaya pada kulit luar vagina.
Advertisement