Liputan6.com, Jakarta - Diet buah tidak hanya efektif untuk menurunkan berat badan, tapi juga dapat berfungsi sebagai detoks untuk mengeluarkan racun dari tubuh akibat polusi atau konsumsi makanan yang seharusnya dihindari. Proses ini bertujuan untuk memasukkan makanan alami yang tidak diolah ke dalam tubuh.
Dalam praktiknya, diet buah dilakukan selama tidak lebih dari satu minggu. Namun, ini tidak berarti hanya makan buah dan menghilangkan sumber makanan lainnya. Tubuh tetap membutuhkan karbohidrat, lemak, protein, dan serat.
Baca Juga
Menurut penjelasan Konsultan Manajemen Khusus Penurunan Berat Badan di Fortis Hospital, India, Simran Saini, diet buah lebih menekankan pada asupan makanan alami, bukan makanan olahan. Buah dikonsumsi dalam bentuk utuh, bukan jus atau smoothies, dan dimakan setiap dua jam untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Advertisement
Simran juga menjelaskan hubungan antara diet buah dan penurunan berat badan. Buah, tanpa melalui proses tertentu yang dilarang, mengandung tinggi air dan serat. Kemampuan tubuh untuk membakar kalori meningkat ketika asupan serat terpenuhi, yang mendukung pencernaan yang lebih sehat.
Penting untuk memperhatikan porsi buah yang dikonsumsi, karena meskipun kalorinya tidak besar (kurang dari 100 kkal per buah), kebiasaan mengonsumsi secara berlebihan dapat menghambat tujuan diet dan penurunan berat badan. Oleh sebab itu, pemahaman yang benar tentang asupan kalori dan pilihan makanan yang sehat tetap krusial dalam menjalani diet buah dengan efektif.