Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi ketersediaan dokter spesialis di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, yang sangat membantu masyarakat Kabupaten Padang Lawas dalam akses layanan kesehatan yang lebih beragam. Jokowi, didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyatakan kegembiraannya terkait jumlah dokter spesialis yang mencapai 17 orang di RSUD Sibuhuan.
Direktur Utama RSUD Sibuhuan, Affandi Siregar menjelaskan bahwa meski hanya berpredikat sebagai RS tipe C, RSUD Sibuhuan terus berupaya meningkatkan layanan spesialistik dengan membuka berbagai layanan spesialis di luar empat spesialis dasar, di antaranya:
Baca Juga
- Spesialis Kandungan (obgyn)
- Spesialis Bedah
- Spesialis Penyakit Dalam
- Spesialis Anak
Selain itu, lanjut Affandi, RSUD Sibuhuan juga menyiapkan spesialis pendukung seperti THT, mata, patologi anatomi, patologi klinis, spesialis jiwa, dan anestesi.
Advertisement
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Republi Indonesia (Kemenkes RI) memberikan bantuan pembiayaan pembangunan ruang CT Scan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan 2024 kepada RSUD Sibuhuan. Selain ruang CT Scan, Kemenkes juga memberikan bantuan, di antaranya:
- Set analisis gas darah (AGD) bedside NICU,
- USG ECHO portable neonatus, dan
- Ventilator non-invasif
"Bantuan ini juga diberian melalui skema DAK 2024," ujar Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Aswan Usman seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Selasa, 19 Maret 2024.
Kemenkes juga mendukung penguatan layanan rujukan melalui bantuan SIHREN (Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network), yang mencakup ekokardiografi, CT scan 64 slice, imunohistokimia (IHK) set, mammogram, dan berbagai alat kesehatan lainnya.
Â
Bantuan untuk RSUD Sibuhuan
Menurut Aswan Usman, semua bantuan ini bertujuan agar RSUD Sibuhuan dapat menangani berbagai penyakit serius seperti Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi dengan lebih optimal.
"Yang jelas di Kemenkes, program ini kita kolaborasi, baik dari Dirjen Yankes maupun Dirjen Nakes, supaya pola pengampuan ini bisa berjalan," ujarnya.
"Supaya tidak berjalan sendiri-sendiri. Supaya alat yang nanti ada itu bisa dimaksimalkan dengan baik," tambahnya.
Advertisement