Makan Cemilan di Malam Hari Saat Bulan Puasa Bisa Penuhi Kebutuhan Gizi Harian

Ketika bulan puasa, buah-buahan, kacang-kacangan, atau susu dalam porsi yang tidak berlebihan bisa dikonsumsi sebagai camilan di malam hari.

oleh Tim Health diperbarui 19 Mar 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 20:00 WIB
Contoh ilustrasi buah-buahan
Kandungan makanan maupun yang dikonsumsi bisa mempengaruhi apa yang dirasakan seseorang, maka dari itu ketika kita merasa adanya gangguan pada tubuh, makan-makanan sehat tertentu dapat membuat tubuh menjadi sehat. (Foto: Unsplash.com/Jo Sonn)

Liputan6.com, Jakarta - Makan camilan di malam hari bisa memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari saat puasa, sebut ahli gizi.

"Makanan kecil atau selingan malam hari perlu dikonsumsi agar terpenuhi kebutuhan gizi sehari," kata ahli gizi dr Luciana Sutanto MS, Sp.GK di Jakarta, Selasa, dilansir Antara.

Ketika bulan puasa, buah-buahan, kacang-kacangan, atau susu dalam porsi yang tidak berlebihan bisa dikonsumsi sebagai camilan di malam hari.

Luciana menjelaskan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi untuk mencegah serangan penyakit seperti flu dan batuk, yang bisa lama sembuh jika tubuh dalam keadaan tidak fit.

"Flu biasa bisa lama sembuh kalau kondisi tubuh tidak fit, sementara cuaca sekarang lebih dingin. Apalagi kalau disertai alergi, penyakit sinusitis, dan imunitas rendah," katanya.

Mengupayakan kebutuhan gizi terpenuhi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang pada waktu berbuka dan sahur bermanfaat agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

Demikian pula dengan konsumsi makanan pokok yang terdiri atas kandungan karbohidrat, lemak, protein, vitaim, dan mineral pada saat sahur dan berbuka puasa bisa membantu menjaga tubuh tetap fit selama puasa.

Selain itu, Luciana mengatakan, mencukupkan istirahat dan menghindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit juga diperlukan untuk menghindari risiko penularan penyakit.

"Untuk mencegah penularan terulang lagi, hindari berdekatan dengan orang yang sakit flu batuk, dan seringlah cuci tangan,” katanya.

Kalau selama berpuasa terserang flu dan batuk yang tidak sembuh setelah dua hari, Luciana mengatakan, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan bantuan medis yang dibutuhkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penting Mengatur Pola Makan Sehat

Agar ibadah puasa dapat dijalankan secara maksimal, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan sehingga tubuh tidak mudah merasa lapar dan lemas sepanjang berpuasa.

Dalam kesempatan berbeda, Dokter Spesialis Gizi Klinik Nurhati Febriani, SpGK, FINEM, AIFO-K mengingatkan pentingnya mengatur pola makan sehat saat beribadah puasa dan makan sahur.

"Atur pola makan dengan asupan gizi seimbang selama bulan suci Ramadhan ini agar tetap bugar dan prima saat menjalani aktivitas harian," kata Nurhati Febriani beberapa waktu lalu.

 


Pola Makan Gizi Seimbang Bantu Cegah Kegemukan

Pola makan sehat dengan gizi seimbang selain dapat menjaga kesehatan juga dapat membantu mempertahankan berat badan dan mencegah kegemukan.

"Pengaturan pola makan perlu disesuaikan dengan kondisi kebutuhan energi masing-masing individu yang ditentukan oleh aktivitas fisik, status kesehatan dan metabolisme," katanya.

Dia mencontohkan, bagi mereka yang berusia lanjut maka perlu mengatur pola makan di saat berbuka puasa secara bertahap.

"Makanlah jumlah yang lebih sedikit namun dilakukan beberapa kali, setelah berbuka puasa jangan langsung tidur karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan yang baru saja dimakan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya