Pasien RS Unair Kembali Masuk Kamar Perawatan Usai Evakuasi Gempa Tuban

Para pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah kembali masuk ke kamar perawatan setelah adanya gempa susulan atas gempa Tuban berkekuatan magnitudo 6,5.

oleh Tim Health diperbarui 23 Mar 2024, 04:45 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 04:44 WIB
Sejumlah pasien RS Unair dievakuasi ke halaman imbas gempa Tuban. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Sejumlah pasien RS Unair dievakuasi ke halaman imbas gempa Tuban. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat dievakuasi ke luar gedung pascagempa magnitudo 6,5 yang terjadi di 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, para pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah kembali masuk ke kamar perawatan.

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair Martha Kurnia Kusumawardani di Surabaya, Jumat malam mengatakan pasien-pasien tersebut dimasukkan kembali ke ruang perawatan usai berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya pasca gempa Tuban.

"Pasien yang telah dievakuasi ke luar gedung, secara bertahap sejak sore tadi telah dimasukkan kembali ke dalam kamar perawatan rumah sakit dengan tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi," kata Martha, dilansir Antara.

Martha menyampaikan, evakuasi pasien dari gedung rumah sakit merupakan prosedur baku yang dilakukan RS Unair apabila terjadi gempa. Langkah ini guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.

"RS Unair telah melaksanakan penanganan sesuai SOP terkait musibah gempa yang terjadi, termasuk dengan mengamankan pasien serta pasien rentan (bayi)," ujarnya.

Martha mengatakan, pihaknya juga memastikan sejumlah hal tidak terjadi pada pasien setelah kejadian gempa.

"Kami juga telah memastikan bahwa tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penculikan bayi dan anak (code Pink) serta pasien ICU," tambahnya.

Selain itu, RS Unair juga memastikan tidak ada korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi yang berdampak pada rumah sakit tersebut.

"RS Unair selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik termasuk keamanan pasien saat terjadi bencana," katanya.

Evakuasi Pasien RS Unair

Sebelumnya, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Unair Surabaya dievakuasi keluar gedung ke area parkir pascagempa susulan.

Pasien-pasien yang sedang menjalani perawat itu seluruhnya ditempatkan di tempat tidur beserta selang infus yang terpasang di bagian tangan.

Tenda darurat pun didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya sebagai bentuk kewaspadaan.

Total jumlah pasien yang sementara ini menjalani perawatan di luar gedung RS Unair ada 160 orang dan terdiri atas pasien dewasa maupun anak-anak.

"Ada 60 pasien dari ICU, pasien dewasa 80, sisanya anak-anak. Kemudian sedang kami persiapkan layanan di ruang tertentu sehingga pelayanan medis berjalan dengan lancar," kata Manajer Penunjang Medis Rumah Sakit Unair dr Cahyo Wibisono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya