Liputan6.com, Jakarta Bulan suci Ramadhan 1445 H segera berakhir. Umat Muslim sedunia kini tengah mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Sebagian masyarakat Indonesia meyakini bahwa lebaran akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Namun, ada pula yang menduga lebaran akan jatuh pada Kamis.
Baca Juga
Terkait hal ini, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menyampaikan perhitungan soal awal bulan Syawal 1445 H/2024 M.
Advertisement
Menurut perhitungan data Lembaga Falakiyah PBNU, 1 Syawal 1445 diprediksi jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024. Hasil ini didasarkan pada hasil perhitungan falakiyah atau astronomi yang juga tercantum dalam almanak resmi PBNU.
“Menurut hasil perhitungan falakiyah LF PBNU, sebagaimana tertera dalam almanak resminya, tanggal 1 Syawal bertepatan hari Rabu Pahing 10 April 2024,” tutur Kiai Sirril melansir NU Online, Senin, 8 April 2024.
Ia menjelaskan, mekanisme penentuan awal bulan syar'iyyah oleh PBNU melibatkan rukyatul hilal setelah dilakukan perhitungan atau hisab sebagai upaya prediktif.
Rukyatul hilal adalah verifikasi untuk melengkapi persyaratan ilmiah dalam konteks saintifik dan syar'iyyah dalam konteks keagamaan. Kendati LF PBNU telah melakukan perhitungan untuk tahun hijriah, hal itu hanya merupakan tahap prediksi saintifik dan belum memenuhi persyaratan syar'iyyah sebagaimana dikehendaki oleh ajaran agama.
Baru Tahap Prediksi
Namun, tanggal ini didapat dari perhitungan ilmiah dan baru prediksi sementara menunggu hasil sidang isbat.
“Meskipun LF PBNU telah melakukan perhitungan atau hisab untuk tahun berapa pun yang diinginkan, itu baru tahap prediksi saintifik dan belum memenuhi persyaratan syar'iyyah sebagaimana dikehendaki oleh pesan nash (Al-Qur'an dan as-Sunnah atau hadits),” papar dia.
Advertisement
Menunggu Keputusan Sidang Isbat
Secara organisasi, Kiai Sirril menegaskan bahwa LF PBNU akan menunggu keputusan dari Sidang Isbat pemerintah dan di internal NU melalui Ikhbar PBNU.
Proses ini melibatkan penerimaan laporan rukyatul hilal dari berbagai titik pantau hilal di seluruh Indonesia yang dikoordinasi oleh LF PBNU.
“Di internal NU akan dilakukan Ikhbar PBNU oleh petinggi NU yang nanti ditandatangani oleh Rais Aam Syuriyah dan Ketua Umum, setelah menerima laporan rukyatul hilal dari berbagai titik pantau hilal di seluruh Indonesia,” jelas Kiai Sirril.
Mengurangi Perbedaan
Sidang isbat selalu dilakukan setiap tahun untuk menentukan 1 Syawal. Sidang ini digelar oleh Kementerian Agama RI (Kemenag).
Sidang isbat memiliki tujuan untuk mengurangi perbedaan dan menyatukan sikap kebersamaan di antara elemen masyarakat dalam menentukan awal bulan Syawal.
Advertisement