Viral Video 3 Gubernur Jepang Rasakan Susah dan Beratnya Beban Jadi Ibu Hamil

3 Gubernur Jepang Pakai Rompi Hamil, Rasakan Beratnya Beban Wanita Hamil

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 26 Mei 2024, 13:01 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 13:01 WIB
3 Gubernur Jepang Jalani Eksperimen Merasakan Jadi Wanita Hamil (Dok. Screenshot YT Kyushu)
3 Gubernur Jepang Jalani Eksperimen Merasakan Jadi Wanita Hamil (Dok. Screenshot YT Kyushu)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu akun di media sosial X membagikan video tentang tiga gubernur pria di Jepang mengenakan rompi kehamilan. Video yang diunggah pada 25 Mei 2024 ini mendapat banyak perhatian warganet.

Video tersebut menampilkan gubernur dari Prefektur Saga, Prefektur Miyazaki, dan Prefektur Yamaguchi mengenakan rompi seberat 7,3 kg. Rompi tersebut mereplikasi beban tambahan yang ditanggung seorang wanita pada bulan ke-7 kehamilan.

Ketiga gubernur tersebut menjalani kehidupan sehari-hari sambil mengenakan rompi, seperti bekerja, berbelanja, mencuci pakaian, dan mencuci piring.

Menurut penelusuran Health Liputan6.com, video ini pertama kali diunggah pada 2016 sebagai bagian dari kampanye 'Kyushu/Yamaguchi Work-Life Balance Campaign'.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang kesulitan dan ketidaknyamanan yang dialami wanita selama kehamilan.

Video tersebut menampilkan tantangan yang dihadapi para gubernur selama percobaan. Selain beban fisik, mereka juga mengalami penurunan bidang pandang, yang membuat aktivitas seperti naik dan turun tangga menjadi sulit.

Gerakan sederhana seperti membungkuk di atas wastafel untuk mencuci piring atau mengambil sesuatu dari rak paling bawah di supermarket menyebabkan rasa sakit.

Bahkan, aktivitas sehari-hari seperti mengenakan kaus kaki atau masuk ke dalam mobil menjadi jauh lebih sulit dari yang mereka bayangkan.

Mereka pun merasakan sendiri susahnya menjadi wanita hamil.

Latar Belakang Kampanye yang Dilakukan Gubernur Jepang

Menurut International Social Survey Program (ISSP), para suami di Jepang adalah salah satu yang paling tidak suka melakukan pekerjaan rumah tangga atau membantu mengasuh anak.

Pria di daerah Kyushu dan Yamaguchi bahkan lebih jarang membantu di rumah dibandingkan rata-rata suami di Jepang. Data menunjukkan bahwa istri melakukan sekitar tujuh kali lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan suami mereka, seperti dikutip dari Japan Today pada Minggu, 26 mei 2024.

Karena itu, kampanye 'Kyushu/Yamaguchi Work-Life Balance Campaign' diciptakan untuk mendorong masyarakat di Kyushu dan Yamaguchi agar menemukan cara untuk menyeimbangkan kehidupan rumah tangga dan pekerjaan mereka.

Kampanye ini juga bertujuan menciptakan tempat kerja yang lebih memahami dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pekerja yang membesarkan anak-anak.

Dampak Video Kampanye 'Gubernur di Jepang Hamil'

Setelah Kampanye 'Kyushu / Yamaguchi Work-Life Balance Campaign' dimulai, 96,7 persen pria yang mengalami percobaan kehamilan yang sama mengatakan bahwa pria juga harus bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak.

Meskipun mengenakan jaket tebal dan besar tidak dapat dibandingkan dengan yang asli, tampaknya semakin dekat pria memahami apa yang dialami wanita secara umum dan tidak hanya selama kehamilan, semakin besar kemungkinan akan tumbuh perasaan kebersamaan sejati, serta saling menghormati dan mengagumi.

 

Kata Tiga Gubernur tentang Penggunaan Rompi Kehamilan

Gubernur Yoshinori Yamaguchi dari Prefektur Saga, mengatakan,"Saya telah mengalami banyak hal sejak menjadi gubernur, tetapi merasakan apa yang dialami oleh ibu hamil memberikan dampak nyata bagi saya."

Shunji Kono, Gubernur Prefektur Miyazaki dan ayah tiga anak menyatakan bahwa rompi tersebut benar-benar membuat bahu dan punggung terasa berat.

Sementara itu, Gubernur Yamaguchi dan ayah tiga anak, Tsugumasa Muraoka,  mengakui,"Sebelumnya saya tidak mengerti. Sekarang saya tahu apa yang istri saya rasakan selama berbulan-bulan, saya sangat bersyukur."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya