Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis konsultan gastrohepatologi anak Ade Rachmat Yudianto, mengatakan hepatitis pada anak tidak selalui ditandai dengan gejala mata kuning.
“Mata kuning bisa berarti hepatitis dan bukan hepatitis, atau yang berhubungan dengan konsekuensi hepatitis yaitu kolestasis, tapi kalau mata tidak kuning bukan berarti tidak ada hepatitis," kata dokter yang akrab disapa Ade dalam acara Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indoneisa (IDAI) tentang ‘Hepatitis pada Anak’ yang diadakan secara online pada Selasa, 2 Juli 2024.
Baca Juga
Ade menjelaskan bahwa hepatitis berarti hati mengalami peradangan. Jika hati anak meradang, akan timbul gejala-gejala peradangan seperti pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan gangguan fungsi.
Advertisement
"Ketika bicara hati yang meradang, maka tidak hanya bisa berpatokan dengan tanda kuning. Kalau misalnya tidak ada kuning, ini bukan berarti tidak ada hepatitis," katanya.
Oleh karena itu, Ade menambahkan parameter untuk menentukan adanya peradangan pada hati bukan hanya melihat dari tanda-tanda mata kuning, melainkan melalui pemeriksaan enzim.Â
"Ternyata ada juga yang hepatitis tetapi tidak mata kuning, maka parameternya bukan melihat matanya menjadi kuning untuk menetukan apakah ada radang pada hati," katanya.
"Pemeriksaan enzim melalui lab, yang akan diperiksa namanya enzim hati yaiu ALT (Alanine Aminotransferase)Â untuk memastikan adanya peradangan pada hati atau tidak," jelas Ade.
Ade mengatakan parameter untuk mengatakan suatu hepatitis atau bukan, dilihat dari nilai enzimnya yang meningkat lebih dari dua kali daripada nilai normal.
Apa Ciri-Ciri Anak Terkena Hepatitis?
Ade menjelaskan ciri-ciri anak yang terkena hepatitis dibagi menjadi tiga fase. Fase awal anak yang terkena hepatitis yaitu muncul gejala flu seperti meriang, mual, muntah, dan sakit perut.
"Walaupun mata anak tidak kuning, tetapi bisa berpotensi mengalami hepatitis karena ada fase gejala awal yang hanya menunjukkan gejala seperti flu," kata Ade.
Gejala awal seperti itu terkadang disepelekan, oleh karena itu Ade mengingatkan orangtua agar waspada meskipun mata anak tidak menunjukkan tanda kuning seperti gejala hepatitis pada umumnya, karena sebenarnya bisa berpotensi mengalami hepatitis.
Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda kuning (kulit dan bagian putih mata tampak kuning) Ade menyebutkan ini sudah masuk fase lanjutan.
"Kalau sudah masuk fase lanjutan, ada yang harus dipertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi, contohnya kemungkinan terburuk yaitu gagal hati," katanya.
Apabila gejala awal dan tanda kuning telah hilang, Ade mengatakan ini ciri-ciri yang memasuki fase penyembuhan.
"Hepatitis yang disebabkan oleh virus, biasanya bisa sembuh dengan sendirinya."
Advertisement
Penyakit Hepatitis Gara Gara Apa?
Ade menyebutkan penyebab hepatitis terbagi menjadi dua yaitu penyebab infeksi dan non infeksi. Penyebab hepatitis yang infeksi meliputi virus, bakteri dan parsit.
"Untuk virus itu sendiri dibagi menjadi dua lagi, yaitu hepatotropik dan non hepatotropik, dan hepatitis A, B, C itu hepatitis yang penyebabnya infeksi oleh virus khususnya virus hepatotropik," jelasnya.
Lebih lanjut, Ade mengatakan Hepatitis yang tidak disebabkan oleh virus dapat terjadi karena penyebab non infeksi yang berkaitan dengan obat-obatan, racun, metabolisme, infak, Ag-Ab (autoimun).
"Memang ada obat-obat tertentu yang bisa mengganggu dan membuat radang di hatinya."
4 Langkah Penanganan Hepatitis?
Berikut ini Ade memberikan penjelasan mengenai empat langkah penting yang dapat dilakukan untuk penanganan hepatitis akut pada anak.
- Waspada gejala awal. Di fase awal, gejala yang muncul yaitu seperti gejala flu. Ade menekankan untuk waspada pada gejala awal yang sering disepelakan ini seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.
- Jangan panik. Jika muncul gejala yang menandakan hepatitis, Ade mengingatkan agar orangtua jangan panik. Segera bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
- Jangan dibiarkan. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat.
- Segera bawa ke penyedia layanan kesehatan. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien hepatitis ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
Advertisement