Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi adalah kondisi medis yang perlu diwaspadai karena dapat memicu berbagai penyakit serius, salah satunya adalah disfungsi ereksi atau lemah syahwat.
Kolesterol adalah zat lilin yang ada di dalam darah dan sangat penting untuk beberapa fungsi tubuh, seperti membangun jaringan baru, memproduksi empedu, serta hormon seks. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, kolesterol dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan.
Baca Juga
Kelebihan kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, termasuk arteri yang mensuplai darah ke organ genital. Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar dan mengakibatkan sulitnya mencapai atau mempertahankan ereksi.
Advertisement
Apakah Kolesterol Bisa Menyebabkan Lemah Syahwat?
Kolesterol tinggi adalah faktor risiko yang terkait dengan banyak kondisi kesehatan, dan karenanya dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami DE atau lemah syahwat.Â
Disfungsi ereksi terjadi ketika seorang pria kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual, seperti dikutip dari Medical News Today pada Rabu, 17 Juli 2024.Â
Salah satu penyebabnya adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak kolesterol di dinding pembuluh darah. Plak ini dapat menghambat aliran darah ke penis, sehingga sulit mencapai ereksi.
Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi meliputi:
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Penyakit pembuluh darah
- Aterosklerosis
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit Peyronie
Oleh sebab itu, pria dengan kolesterol tinggi lebih rentan mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar kolesterol normal. Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal sangat penting untuk mencegah masalah ini.
Â
Apakah Obat Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?
Statin adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol. Studi pada tikus tahun 2017 menemukan peningkatan fungsi ereksi setelah pengobatan dengan atorvastatin (Lipitor), meskipun kadar lipid tidak berubah. Peningkatan ini disebabkan oleh perbaikan pada endotelium pembuluh darah, bukan penurunan kadar kolesterol, seperti dikutip dari Healthline.
Tinjauan literatur tahun 2014 juga menunjukkan statin dapat memperbaiki disfungsi ereksi (DE) seiring waktu.
Namun, studi tahun 2009 menunjukkan bahwa obat penurun lipid dapat menyebabkan atau memperburuk DE, dengan lebih dari setengah kasus pulih setelah berhenti mengonsumsi statin.
Sebaliknya, analisis kohort tahun 2015 tidak menemukan hubungan antara statin dan risiko DE. DE juga tidak tercantum sebagai efek samping umum dari penggunaan statin.
Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami hubungan antara statin dan DE. Beberapa studi menunjukkan manfaat statin dalam meningkatkan fungsi ereksi, tapi ada juga bukti potensi efek samping negatif.
Pasien yang menggunakan statin harus selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai efek samping yang mungkin timbul dan tidak menghentikan pengobatan tanpa rekomendasi medis.
Memahami dampak potensial statin terhadap kesehatan seksual membantu pasien dan dokter membuat keputusan pengobatan yang tepat.
Advertisement
Apa yang Dirasakan Penderita Kolesterol?
Penderita kolesterol tinggi sering tidak merasakan gejala pada tahap awal. Namun, seiring waktu, kadar kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan nyeri dada (angina), mudah lelah, dan sesak napas, menurut WebMD.
Kolesterol tinggi yang menyebabkan penyakit jantung koroner bisa memicu gejala serius seperti serangan jantung, akibat arteri yang tersumbat plak sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.
Pemeriksaan rutin penting untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah dan mendeteksi kolesterol tinggi sebelum berkembang menjadi kondisi serius.
Penderita kolesterol tinggi mungkin juga mengalami disfungsi ereksi, yang menyebabkan kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Gejala lain kolesterol tinggi termasuk kesemutan pada kaki dan tangan, rasa sakit pada rahang, mudah lelah, nyeri dada, dan pegal pada tengkuk atau pundak.
Ini disebabkan oleh penumpukan kolesterol di pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke organ tubuh, termasuk penis.
Apakah dengan Mengeluarkan Keringat Bisa Menurunkan Kolesterol?
Aktivitas fisik yang teratur adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol. Mengeluarkan keringat melalui olahraga seperti jogging, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Dikutip dari Verywellhealth, aktivitas fisik dapat meningkatkan enzim yang membantu mengangkut kolesterol dari darah ke hati, tempat kolesterol tersebut dapat dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Dengan demikian, olahraga yang menyebabkan tubuh berkeringat secara signifikan dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Advertisement