Aturan Naik Pesawat Terbang pada Ibu Hamil, Kondisi Anemia Boleh Naik Pesawat atau Enggak?

Boleh naik pesawat atau tidak adalah pertanyaan yang banyak ditanyakan ibu hamil.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Okt 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi pesawat
Ibu hamil boleh naik pesawat terbang, apa syarat dari dokter?

Liputan6.com, Jakarta Banyak ibu hamil yang kerap mempertanyakan boleh atau tidaknya naik pesawat terbang pada saat mengandung. Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fetomaternal Astrid Fransisca Padang secara umum boleh-boleh saja ibu hamil naik pesawat terbang.

"Soal naik pesawat ini pertanyaan dari banyak pasien. Dari kami (dokter obstetri dan ginekologi) mengizinkan sampai usia kandungan 36 minggu," tutur Astrid.

Mengenai durasi penerbangan, pada usia kehamilan di atas 36 minggu disarankan tidak naik pesawat di atas 6 jam.

"Jangan jauh-jauh, trimester 3 itu di bawah enam jam perjalanan," kata Astrid.

"Kalau trimester kedua boleh penerbangan di atas 6 jam," lanjut wanita yang sehari-hari praktik di RSPI Puri Indah Jakarta ini.

Sementara itu, beberapa maskapai pesawat membolehkan di usia kehamilan 37-38 minggu. Namun, ada syarat yakni harus mendapatkan izin dari dokter yang memeriksa ditandai dengan adanya surat dokter untuk memastikan kondisi ibu sehat seperti disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis kedokteran fetomaternal Better Versi Paniroi di kesempatan berbeda.

Lewat pemeriksaan fisik, dokter bisa memprediksi bahwa kehamilan sang ibu tersebut tidak akan melahirkan dalam waktu dekat. Misalnya lewat pemeriksaan USG dokter bisa melihat panjang serviks atau mulut rahim apakah ada potensi lahir dalam waktu dekat atau tidak.

"Sebenarnya kan yang dikhawatirkan itu kelahiran di pesawat ya," kata Better ditemui di Jakarta Pusat.

Pada ibu dengan usia kehamilan 34 minggu, lanjut Better, secara teori memiliki potensi kelahiran 10-20 persen. Namun, perlu diingat bahwa pada ibu hamil yang bakal melahirkan pertama kali untuk bisa bukaan 1-3 itu butuh waktu lama.

 

 

 

Ibu Hamil dengan Kondisi Anemia, Boleh Naik Pesawat?

Ilustrasi hemoglobin sebagai zat yang memproduksi sel darah merah
Hemoglobin merupakan zat yang didapatkan dari makanan mengandung zat besi (Foto: Freepik.com/kjpargeter)

Astrid mengatakan bahwa ibu dengan kondisi anemia masih bisa naik pesawat terbang. Penerbangan tidak akan membuat kadar hemoglobin (HB) dalam darah menurun.

"(Naik pesawat) enggak bikin HB turun lagi. Harusnya sih bisa terbang," kata Astrid.

Mengenai efek kondisi anemia pada janin, Astrid mengatakan bahwa janin sudah terbiasa dengan kondisi tubuh ibu, misalnya ibu dengan kondisi hipertensi atau anemia. Sehingga terkait dengan naik pesawat, secara umum tidak memengaruhi janin.

Namun, pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi ya sebelum terbang.

Kelembapan di Atas Pesawat Berbeda

Ilustrasi Pesawat Terbang
Ilustrasi pesawat terbang. (Pixabay/qimono)

Better mengatakan secara gravitasi dan tekanan udara saat naik pesawat itu tidak berefek pada ibu hamil. Sama saja efeknya seperti orang biasa.

Hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil selama naik pesawat adalah tetap terhidrasi dnegna memastikan cukup minum air putih.

"Humid (kelembapan) beda. Kalau long flingh maka harus dipastikan ibu hamil terhidrasi dengan baik ya. Itu kunci selama di perjalanan," kata dokter yang sehari-hari praktik RSPI - Puri Indah ini.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya