Terpaksa Menyusuri Banjir? Dokter Imbau Segera Lakukan Ini

Hujan terus menerus membuat beberapa titik sampai banjir. Jika berjalan di atas genangan air saat banjir, dokter mengingatkan untuk segera membersihkan kaki dan bagian tubuh lainnya yang terpapar.

oleh Tim Health Diperbarui 28 Des 2024, 14:17 WIB
Diterbitkan 28 Des 2024, 14:00 WIB
Banjir Rob, Enam RT dan Dua Ruas Jalan di Jakarta Utara Terendam Air
Lakukan ini usai berjalan di tengah genangan air atau banjir (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Hujan akhir-akhir ini terus mengguyur di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan sebagian sampai banjir. Jika berjalan di wilayah banjir atau genangan air, dokter dermatologi venereologi dan estetika R. Aj. Putri Ambarani mengingatkan untuk segera membersihkan kaki dan bagian tubuh lainnya yang terkena genangan air. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah terkena penyakit kulit seperti dermatitis kontak (eksim).

"Apabila kaki terendam, terpaksa berjalan di genangan air, jangan terlalu lama kalau bisa, segera dikeringkan dan dibersihkan sehingga tidak menyebabkan kerusakan kulit yang akhirnya menimbulkan penyakit kulit," kata Putri mengutip Antara.

Jika sudah tahu bakal berjalan di tempat yang banjir atau banyak genangan air, Putri menyarankan warga mengenakan alas kaki yang tertutup, berbahan karet. Sebisa mungkin menghindari kontak dengan air banjir tanpa pelindung.

Lebih lanjut, Putri menuturkan air merupakan bahan iritan. Apalagi air banjir yang banyak mengandung bahan iritatif seperti detergen, pestisida, zat kimia lain sehingga dapat menyebabkan kulit jadi meradang, bercak merah disertai rasa terbakar, gatal dan panas.

"Berat-ringannya dermatitis ini bergantung pada lamanya terendam dalam air. Jadi makin lama terendam makin rusak kulit tersebut, makin berat kondisi dermatitisnya," tutur Putri. 

Maka dari itu, Putri mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan diri dan sebisa mungkin mengenakan alas kaki dengan penutup saat berkontak dengan air banjir.

 

Muncul Penyakit Kulit Saat Banjir

Putri menuturkan bahwa ada beberapa penyakit kulit yang dapat muncul saat banjir, salah satunya dermatitis kontak atau radang kulit, terutama dermatitis kontak iritan. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti kulit terasa gatal, ruam kemerahan dan nyeri. 

Apabila sudah terjadi kondisi dermatitis, maka usahakan tidak menggaruk kulit yang gatal, mengompres area yang terkena dengan kompres dingin dan hindari zat pemicu iritasi seperti air banjir.

Selain itu, pantau kondisi dengan saksama dan perhatikan ada atau tidaknya perburukan gejala seperti ruam meluas dan semakin nyeri. Bila itu terjadi, maka segeralah berobat ke sarana kesehatan.

 

Jaga Kebersihan Diri

Selain kaki, Putri yang sehari-hari praktik di RS Pondok Indah ini juga meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan tubuh, kendati mungkin ini sulit dilakukan ketika banjir.

Ia pun mengingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah menyentuh barang.

 

Kemungkinan Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Banjir Rob, Enam RT dan Dua Ruas Jalan di Jakarta Utara Terendam Air
Personel kepolisian mengawal pemberian bantuan makanan siap saji kepada warga terdampak banjir rob di pemukiman padat penduduk Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (15/12/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Di pesisir Jakarta, banjir rob kemungkinan masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025, seperti disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

BPBD DKI mengingatkan warga yang tinggal di pesisir seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya