Bagi-Bagi Pohon Daun Kelor dan Katuk, Inovasi PKK Hulu Sungai Tengah untuk Dukung Ibu Menyusui Berikan ASI Eksklusif

PKK Hulu Sungai Tengah membagikan pohon daun kelor dan katuk gratis untuk ibu menyusui, mendukung pemberian ASI eksklusif dan kesehatan ibu serta bayi melalui pendampingan dan pemanfaatan tanaman lokal.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Jan 2025, 18:34 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 18:34 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi
PKK Hulu Sungai Tengah bagikan pohon daun kelor dan katuk untuk dukung ibu menyusui memberikan ASI eksklusif, dengan pendampingan kader dan pemanfaatan tanaman lokal. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, memiliki inisiatif unik untuk mendukung para ibu menyusui. Dalam upaya meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif, Tim Penggerak PKK setempat membagikan pohon daun kelor dan daun katuk secara gratis di setiap rumah di kecamatan-kecamatan.

Inovasi ini, yang disebut dengan program Sahabat ASI, dilaksanakan di seluruh kecamatan dengan harapan dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal bagi ibu dan bayi.

Mendukung ASI Eksklusif dengan Kearifan Lokal

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi menjelaskan bahwa daun katuk dan kelor memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk mendukung kelancaran produksi ASI.

"Daun kelor dan katuk sudah dikenal sejak lama dalam masyarakat kita sebagai bahan alami yang dapat memperbanyak ASI. Dengan pembagian tanaman ini, kami berharap ibu-ibu di desa bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka," ujar Cheri dalam diskusi bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) di Kuningan, Jakarta, pada Selasa, 21 Januari 2025.

Tidak hanya pemberian daun kelor dan daun katuk, program ini juga melibatkan kader PKK yang bertugas memberikan pendampingan kepada ibu menyusui. Kader PKK bersama bidan desa akan memantau kondisi ibu dan bayi, serta memberikan dukungan psikologis bagi ibu yang menghadapi tantangan menyusui, seperti tekanan akibat baby blues.

"Kondisi seperti ini yang membuat menyusuinya jadi tidak lancar," ujarnya.

 

Meningkatkan Kualitas Posyandu dan Keterampilan Kader

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi
PKK Hulu Sungai Tengah bagikan pohon daun kelor dan katuk untuk dukung ibu menyusui memberikan ASI eksklusif, dengan pendampingan kader dan pemanfaatan tanaman lokal. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Program ini merupakan bagian dari serangkaian inovasi yang dilakukan oleh PKK untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperbaiki pelayanan di posyandu.

Sebelumnya, masyarakat sering kali merasa tidak nyaman dengan pendekatan yang terkesan administratif di posyandu. Namun, melalui kegiatan seperti 'Jam Borek' dan lomba kader, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat kader untuk lebih aktif dalam memberikan pelayanan yang lebih personal dan empatik.

"Pelayanan di posyandu harus lebih dari sekadar memenuhi kewajiban administratif. Kami berusaha agar kader dapat mendekati masyarakat dengan cara yang lebih menyenangkan dan solutif," kata Cheri.

 

Mengoptimalkan Potensi Lokal dan Edukasi Gizi Seimbang

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi
PKK Hulu Sungai Tengah bagikan pohon daun kelor dan katuk untuk dukung ibu menyusui memberikan ASI eksklusif, dengan pendampingan kader dan pemanfaatan tanaman lokal. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Selain mendukung ibu menyusui, PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga berkomitmen untuk memperkenalkan kebiasaan makan yang lebih sehat dan bergizi.

Menurut Cheri, kebiasaan makan sehari-hari masyarakat Hulu Sungai Tengah menunjukkan beragam pola yang kurang memperhatikan nilai gizi. Masih banyak keluarga yang memilih makanan instan dibandingkan bahan lokal yang sebenarnya kaya manfaat.

Melalui berbagai program seperti Dapur B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman) dab Makan Ikan Bersama, masyarakat diajarkan untuk memanfaatkan bahan pangan lokal secara maksimal.

Program ini mengajarkan ibu-ibu desa cara mengolah bahan pangan lokal dengan cara yang bergizi, sehingga tidak hanya mendukung kesehatan keluarga tapi juga ekonomi lokal.

"Pelatihan langsung kepada masyarakat menjadi kunci penting dalam meningkatkan keterampilan memasak makanan bergizi. Kami berharap ini bisa mengurangi ketergantungan pada makanan instan yang tidak sehat," ujar Cheri.

Edukasi yang dilakukan sejak tingkat sekolah dasar hingga SMA juga menjadi bagian penting dari pendekatan ini.

"Kami tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tapi juga ingin menciptakan perubahan pola pikir masyarakat untuk jangka panjang. Dengan pendekatan yang personal dan berkelanjutan, kami yakin kualitas hidup masyarakat Hulu Sungai Tengah akan semakin baik," pungkas Cheri.

Melalui dedikasi Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mendukung para ibu menyusui dengan cara yang inovatif dan humanis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya