Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Semua, Termasuk Non-Peserta BPJS Kesehatan

Program cek kesehatan gratis hanya mencakup layanan skrining awal, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, atau fungsi ginjal.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 27 Jan 2025, 11:01 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 08:00 WIB
TKN Fanta Prabowo-Gibran Gelar Cek Kesehatan Gratis
Layanan yang diberikan berupa pengecekan gula darah, kolesterol, asam urat hingga tekanan darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) dapat dinikmati oleh masyarakat meskipun mereka bukan peserta BPJS Kesehatan. Program cek kesehatan gratis, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan akses layanan kesehatan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini dirancang untuk semua masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali,” ujar Menkes Budi dalam pertemuan dengan media di Kantor Kemenkes, Rabu (22/1).

Peran BPJS Kesehatan dalam Penanganan Lanjutan

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Maria Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa keanggotaan BPJS Kesehatan memegang peranan penting dalam proses rujukan jika ditemukan masalah kesehatan dari hasil pemeriksaan awal.

“Keanggotaan BPJS yang aktif akan mempermudah proses rujukan dan penanganan lebih lanjut jika diperlukan, misalnya pada kasus gangguan fungsi ginjal atau penyakit kronis lainnya,” jelas dr. Endang.

Program cek kesehatan gratis ini hanya mencakup layanan skrining awal, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, atau fungsi ginjal. Namun, jika diperlukan penanganan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Dalam situasi tersebut, BPJS Kesehatan aktif akan sangat membantu mengurangi beban biaya perawatan.

Pengingat Melalui Aplikasi Satu Sehat Mobile

Untuk mendukung masyarakat dalam memeriksa status keanggotaan BPJS Kesehatan, pemerintah menghadirkan fitur pengingat di aplikasi Satu Sehat Mobile. Fitur ini akan mengingatkan pengguna 30 hari sebelum tanggal ulang tahun mereka, momen yang ideal untuk memastikan keaktifan BPJS.

“Proses aktivasi BPJS membutuhkan waktu hingga 14 hari. Oleh karena itu, pengingat ini sangat berguna agar masyarakat dapat segera mengaktifkannya sebelum diperlukan,” tambah dr. Endang.

 

 

Langkah Awal Jaga Kesehatan

Pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program ini sebagai langkah awal menjaga kesehatan. Sosialisasi program diharapkan dapat menjangkau lebih banyak kalangan, sehingga semua masyarakat memahami manfaatnya dan tidak ragu untuk memeriksakan kondisi kesehatannya secara berkala.

“Kami ingin memastikan tidak ada hambatan administratif atau finansial bagi siapa pun yang membutuhkan layanan kesehatan,” tutup Menkes Budi.

 

Dimulai Serentak pada Februari 2025

Program PKG dijadwalkan diluncurkan secara serentak pada awal Februari 2025 di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik di seluruh Indonesia.

Menkes Budi menyatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kesiapan fasilitas kesehatan, terutama terkait kelengkapan alat kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

“Kita datang langsung ke puskesmas agar bisa melihat kondisi sebenarnya kesiapan di seluruh pelosok Indonesia. Dengan begitu, pengaturannya bisa lebih baik dan program ini dapat berjalan optimal,” jelas Menkes Budi dalam kesempatan berbeda. 

 

Dukung Kesiapan Puskesmas dengan Distribusi Alkes

Oleh karena itu, Kemenkes mendistribusikan berbagai alat kesehatan ke puskesmas mulai tahun 2025. Alat-alat tersebut mencakup hematology analyzer, blood chemical analyzer, elektrokardiogram (EKG), serta peralatan kesehatan ibu dan anak.

“Puskesmas yang belum memiliki USG, semuanya akan mendapatkannya mulai tahun ini. Dalam waktu 18 bulan, kami targetkan 10 ribu puskesmas telah dilengkapi alat-alat tersebut,” tambah Menkes Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya