Warna Kuning Telur Berbeda-Beda, Semakin Gelap Semakin Bernutrisi?

Pakar ternak ayam menekankan bahwa kuning telur yang lebih gelap bukan berarti ayam yang bertelur mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, organik, atau segar.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 01 Feb 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi Kuning Telur
Ilustrasi kuning telur. (dok. Unsplash.com/Karina Zhukovskaya/@cocarinne)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Jika diperhatikan, warna kuning telur ayam tidak selalu sama. Beberapa telur memiliki kuning yang tampak pucat, sementara yang lain berwarna jingga tua hingga hampir merah.

Hal ini memunculkan tanya, apakah warna kuning telur yang berbeda-beda menandakan perbedaan kandungan nutrisinya? Hal ini sedikit mengingatkan pada warna hijau pada sayuran yang semakin gelap disebut memiliki nutrisi yang lebih tinggi.

Pakar ternak ayam sekaligus penulis buku memasak The Fresh Eggs Daily Cookbook Lisa Steele mengatakan, warna kuning telur sepenuhnya bergantung pada pola makan ayam yang bertelur.

"Makanan yang kaya akan xantofil dan karoten—pigmen yang disebut karotenoid—akan menghasilkan kuning telur berwarna oranye tua yang bagus," jelasnya, dilansir Fox News Digital.

Karoten, kata Steele, banyak ditemukan dalam makanan berwarna oranye seperti wortel, mangga, melon, dan labu. Sementara itu, xantofil terkandung dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung.

Namun, ia menekankan bahwa kuning telur yang lebih gelap bukan berarti ayam yang bertelur mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, organik, atau segar.

"Meski begitu, kemungkinan besar ada korelasinya, karena makanan yang kaya pigmen ini juga mengandung banyak nutrisi lainnya," ujarnya. 

Hanya saja, kini beberapa perusahaan pakan dan peternakan telur komersial telah menemukan cara untuk menggelapkan warna kuning telur tanpa memberikan ayam makanan bernutrisi tinggi.

"Perusahaan-perusahaan ini telah menjadi pintar dan menyadari bahwa konsumen ingin melihat kuning telur berwarna jingga cerah," ungkap Steele.

"Jadi, mereka menambahkan bahan-bahan seperti marigold, paprika, rumput laut, jagung, dan alfalfa untuk meningkatkan warna kuning telur secara 'buatan'."

 

Bagaimana Memilih Telur dengan Kandungan Gizi Terbaik?

 

Untuk mendapatkan telur yang benar-benar bernutrisi, Steele menyarankan konsumen untuk memperhatikan label pada kemasan telur di toko.

"Ayam yang dipelihara di padang rumput atau dibiakkan di alam bebas biasanya menghasilkan telur dengan kuning telur yang lebih gelap dan jingga," jelasnya. Ini karena ayam-ayam tersebut mengonsumsi makanan alami seperti rumput, gulma, dan tanaman lainnya yang lebih bervariasi.

Namun, Steele mengingatkan bahwa istilah bebas kandang (cage-free) dan dipelihara di padang rumput (pasture-raised) tidaklah sama.

"Telur dari ayam yang dibesarkan di padang rumput adalah 'standar emas'," katanya. Sebaliknya, ayam dengan label bebas kandang mungkin tetap menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam gudang, dengan akses ke luar yang terbatas.

Selain lebih bernutrisi, telur dari ayam yang dibesarkan di padang rumput juga memiliki kandungan kolesterol lebih rendah karena pola makan ayam yang lebih sehat.

 

Cangkang Telur Juga Berbeda Warna

Menariknya, variasi warna tidak hanya terjadi pada kuning telur, tetapi juga pada cangkang telur. Namun, tidak seperti kuning telur, warna cangkang sama sekali tidak mempengaruhi nilai gizinya.

"Warnanya murni berdasarkan jenis ayam," kata Steele.

"Ada ayam yang bertelur dengan cangkang cokelat, ada yang biru, dan ada yang putih polos."

Jadi, saat memilih telur, warna kuning telur bisa menjadi petunjuk tentang pola makan ayam yang bertelur, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan kandungan nutrisinya. Yang terpenting adalah memilih telur dari ayam yang diberi makanan alami dan dipelihara dengan baik untuk memastikan kandungan gizi terbaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya