Liputan6.com, Jakarta Tidur adalah siklus fisiologis berkurangnya responsivitas individu hingga terbangun secara spontan. Tidur menjadi hal yang sangat penting bagi semua orang terutama anak-anak.
“Tidur memberikan dampak langsung pada perkembangan fisik dan mental. Tidur yang tidak adekuat dapat memengaruhi kesehatan, perkembangan kognitif, regulasi mood, atensi, dan masalah perilaku,” kata dokter anak konsultan tumbuh kembang dan pediatri sosial Eva Devita Harmoniati dalam diskusi daring bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (18/2/2025).
Baca Juga
Manfaat tidur untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sangat banyak, termasuk:
Advertisement
- Mengurangi aktivitas fisik;
- menurunkan suhu tubuh, detak jantung, pengeluaran energi;
- stabilisasi dan penguatan memori, konsentrasi efektif, regulasi mood;
- penguatan sistem imun, keseimbangan hormon, dan mengurangi inflamasi.
Faktor yang Pengaruhi Pola Tidur Anak
Eva menjelaskan, banyak faktor yang memengaruhi pola tidur anak. Mulai dari faktor biologis yang mencakup irama sirkadian, nyeri, dan aktivitas fisik. Ada pula faktor neuro-development seperti gangguan perkembangan perilaku.
Pola tidur anak juga dapat dipengaruhi perilaku atau rutinitas tidur. Serta faktor lingkungan yang mencakup pencahayaan, bising, dan suhu ruangan.
Kebutuhan Tidur Anak
Sementara, kebutuhan tidur anak akan berbeda seiring bertambah usia. Semakin besar dan menginjak usia remaja, maka kebutuhan tidurnya semakin mirip orang dewasa. Jika dirinci berdasarkan usia, maka kebutuhan tidur anak per hari yakni:
- Usia 4-12 bulan 12 sampai 16 jam.
- Usia 1-2 tahun 11 sampai 14 jam.
- Usia 3-5 tahun 10 sampai 13 jam.
- Usia 6-12 tahun 9 sampai 12 jam.
- Usia 13-18 tahun 8 sampai 10 jam tidur.
Masalah Tidur pada Anak
Sayangnya, 20 hingga 30 persen bayi, toddler, dan anak usia pra sekolah mengalami masalah dalam memulai tidur dan sering terbangun di malam hari. Masalah tidur pada anak seringkali tidak hanya memengaruhi anak tapi juga keluarga.
Gangguan tidur adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya jumlah, kualitas, atau durasi tidur. Sebanyak 25 hingga 40 persen anak dan remaja mengalami gangguan tidur. Angka ini lebih tinggi dialami oleh anak-anak dengan gangguan perkembangan dan disabilitas intelektual.
“Prevalensi gangguan tidur lebih tinggi pada anak dengan gangguan perkembangan. Pada anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) misalnya, kejadiannya bisa 40 sampai 80 persen,” jelas Eva.
Advertisement
Penyebab Gangguan Tidur pada Anak dengan Disabilitas Intelektual
Prevalensi gangguan tidur juga tinggi pada anak dengan disabilitas intelektual yakni 38 sampai 86 persen. Sementara, pada anak dengan keterbatasan perkembangan, prevalensinya 46 persen. Dan 25 sampai 40 persen pada anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Lantas, mengapa gangguan tidur sering dialami oleh anak-anak dengan disabilitas intelektual dan gangguan perkembangan?
“Ada beberapa teori yang menyatakan penyebab dari gangguan tidur pada anak-anak dengan gangguan perkembangan. Yang pertama, ternyata pada anak-anak dengan gangguan perkembangan ini, produksi melatoninnya juga berbeda, sedikit terganggu dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami gangguan perkembangan,” kata Eva kepada Disabilitas Liputan6.com.
Faktor Genetik Ganggu Produksi Melatonin
Melatonin adalah hormon alami yang dihasilkan kelenjar di otak untuk menghadirkan rasa kantuk dan membantu siklus tidur. Sebagian anak berkebutuhan khusus memiliki faktor genetik yang berpengaruh pada produksi melatonin.
“Pada beberapa anak dengan gangguan perkembangan seperti anak-anak dengan autisme itu ada faktor genetiknya juga yang memengaruhi produksi melatonin.”
“Kemudian, pada anak-anak dengan ADHD, mereka mengalami gangguan tidur lebih sering karena memang mereka aktivitas fisiknya itu banyak jadi kalau mereka tidak beraktivitas, mereka akan sulit untuk menenangkan diri sehingga itu juga sering mengganggu pola tidur,” terang Eva.
Advertisement
