Terapi paliatif yang sifatnya memberi harapan bagi anak-anak penderita penyakit kronis seperti kanker dan HIV tidak cukup hanya dilakukan tim medis. Keluarga dekat juga berperan penting. Ini bagai obat mujarab untuk mereka.
"Asuhan paliatif dapat diberikan oleh keluarga si anak. Itu jauh lebih bagus, sebenarnya. Tidak harus selalu tim medis kok, yang dapat memberikan pengasuhan paliatif ini," ujar Program Manager Yayasan Rumah Rachel dalam acara SEHATi Bicara 'Tekankan Manfaat Asuhan Paliatif' Nurhanita, di Jakarta, yang ditulis Kamis (18/7/2013).
Keluarga terdekat memang sangat dianjurkan untuk dapat memberikan pengasuhan ini. Sayang, minimnya pengetahuan keluarga terdekat akan pengasuhan paliatif membuat langkah ini mau tidak mau ditangani oleh tim medis.
Nurhanita yang kerap disapa Onet ini menyebutkan, tim medis yang biasa memberikan pengasuhan paliatif di antaranya dokter (dokter spesialis sampai dokter umum), tim perawat, tim terapi, dan ahli gizi.
"Di luar negeri sendiri, ada terapis musik dan terapis bermainnya. Sayang, di Indonesia belum ada," tutur Onet.
Tak ketinggalan, selain beberapa kalangan seperti disebutkan masih ada psikolog, pekerja sosial, dan ahli spiritual. "Spiritual ini tidak selalu harus pemuka agama. Institusi agam, dan spiritual konsuler juga bisa," tambah Onet.
Yang terpenting idealnya, lanjut Onet, keluarga terdekatlah yang sudah pasti cocok menjadi pengasuh untuk memberikan pengasuhan paliatif ini.
(Adt/Abd)
"Asuhan paliatif dapat diberikan oleh keluarga si anak. Itu jauh lebih bagus, sebenarnya. Tidak harus selalu tim medis kok, yang dapat memberikan pengasuhan paliatif ini," ujar Program Manager Yayasan Rumah Rachel dalam acara SEHATi Bicara 'Tekankan Manfaat Asuhan Paliatif' Nurhanita, di Jakarta, yang ditulis Kamis (18/7/2013).
Keluarga terdekat memang sangat dianjurkan untuk dapat memberikan pengasuhan ini. Sayang, minimnya pengetahuan keluarga terdekat akan pengasuhan paliatif membuat langkah ini mau tidak mau ditangani oleh tim medis.
Nurhanita yang kerap disapa Onet ini menyebutkan, tim medis yang biasa memberikan pengasuhan paliatif di antaranya dokter (dokter spesialis sampai dokter umum), tim perawat, tim terapi, dan ahli gizi.
"Di luar negeri sendiri, ada terapis musik dan terapis bermainnya. Sayang, di Indonesia belum ada," tutur Onet.
Tak ketinggalan, selain beberapa kalangan seperti disebutkan masih ada psikolog, pekerja sosial, dan ahli spiritual. "Spiritual ini tidak selalu harus pemuka agama. Institusi agam, dan spiritual konsuler juga bisa," tambah Onet.
Yang terpenting idealnya, lanjut Onet, keluarga terdekatlah yang sudah pasti cocok menjadi pengasuh untuk memberikan pengasuhan paliatif ini.
(Adt/Abd)