Saat orangtua memilih bercerai, ada anak-anak yang bisa terkena dampaknya. Apalagi jika anak-anak itu usianya masih muda yang membutuhkan kehadiran ayah dan ibu.
"Semakin muda usia anak, potensi berdampak negatif semakin tinggi," kata psikolog klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/9/2013).
Heri menjelaskan, usia muda yang dimaksud mulai balita hingga remaja. Saat itu kehadiran figur ayah dan ibu sangat dibutuhkan anak-anak. Namun, perceraian bisa membuatnya kehilangan salah satu figur. Mungkin berbeda jika terjadi pada orang dewasa yang sudah bisa berpikir jernih.
"Bayi, balita, atau remaja yang orangtuanya bercerai dampaknya sangat besar. Karena saat itu, anak balita dan remaja membutuhkan sosok yang lengkap," kata Heri.
Menurut Heri, perceraian sebenarnya tak ada untungnya meski jika dicari-cari tetap ada. Namun, jangan lupakan perkembangan anak. Jika salah satu saja tak ada, pengaruhnya bisa besar hingga usianya dewasa.
"Figur ibu sangat lekat. Ibu sebenarnya figur pertama pada anak, yang memberikan pemenuhan kebutuhan fisik, ASI, makanan, dan kenyamanan. Sementara peran ayah sebagai figur yang membuat anak bisa tahu aturan," jelas Heri.
(Mel/*)
"Semakin muda usia anak, potensi berdampak negatif semakin tinggi," kata psikolog klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/9/2013).
Heri menjelaskan, usia muda yang dimaksud mulai balita hingga remaja. Saat itu kehadiran figur ayah dan ibu sangat dibutuhkan anak-anak. Namun, perceraian bisa membuatnya kehilangan salah satu figur. Mungkin berbeda jika terjadi pada orang dewasa yang sudah bisa berpikir jernih.
"Bayi, balita, atau remaja yang orangtuanya bercerai dampaknya sangat besar. Karena saat itu, anak balita dan remaja membutuhkan sosok yang lengkap," kata Heri.
Menurut Heri, perceraian sebenarnya tak ada untungnya meski jika dicari-cari tetap ada. Namun, jangan lupakan perkembangan anak. Jika salah satu saja tak ada, pengaruhnya bisa besar hingga usianya dewasa.
"Figur ibu sangat lekat. Ibu sebenarnya figur pertama pada anak, yang memberikan pemenuhan kebutuhan fisik, ASI, makanan, dan kenyamanan. Sementara peran ayah sebagai figur yang membuat anak bisa tahu aturan," jelas Heri.
(Mel/*)