Bocah ini disebut-sebut sebagai manusia termuda yang menjalani operasi ini seperti dikutip dari Cafemom, Minggu (22/9/2013).
Sebelum operasi bobot tubuhnya mencapai 33,1 kilogram dan mengalami gangguan sleep apnea (ngorok) yang membuatnya berhenti bernapas saat tidur.
Para dokter dari Prince Sultan Military Medical City di Riyadh, Arab Saudi mengatakan tidak mengetahui makanan diberikan orang tuanya.
Dalam laporan International Journal of Surgery Case Reports tertulis dokter menyarankan orangtuanya untuk mengatur pola makan, tetapi gagal hingga bobotnya mencapai 33,1 kg.
Tim dokter yang terdiri dari Mohammed Al Mohaidlya, Ahmed Sulimana dan Horia Malawib memutuskan melakukan bedah bariatrik. Ahli bedah memangkas usus dengan laparoskopi atau operasi lubang kunci.
"Obesitasnya disebabkan karena faktor genetik, Laparoscopic sleeve gastrectomy (LSG) ini belum pernah dicoba pada anak usia yang sangat muda," ucap salah satu dokter ahli bedah.
Dalam waktu dua bulan setelah menjalani operasi, bobot balita tersebut menyusut sekitar 15 persen. Sekitar 2 tahun kemudian, berat badannya berkurang menjadi 24 kg dengan indeks massa tubuh pada angka 24.
"Kami tidak tahu apa efeknya mungkin mempengaruhi pertumbuhan anak, kecuali ia mendapat tindak lanjut, ia mungkin menderita kekurangan vitamin," kata Ahli obesitas dari Baker IDI Heart dan Diabetes Institute.
Memotong sebagian lambung
Bypass lambung (gastric bypass) adalah bedah bariatrik yang dilakukan untuk membatasi asupan (restriksi) maupun penyerapan makanan (malabsorpsi) dengan memotong kompas sebagian dari lambung.
Prosedur bypass lambung yang paling umum dan diterima luas saat ini adalah roux-en-Y gastric bypass (RYGB). Dalam prosedur ini, usus dijepit menjadi dua bagian. Setelah dibagi, bagian bawah usus (jejunum) ditarik untuk langsung terhubung ke kantong kecil atau lambung “baru”. Ujung lain dari usus yang terbagi dijahit kembali pada titik tertentu di bawah. Bentuk usus sekarang agak menyerupai huruf “Y.” Akibatnya, makanan yang dimakan akan memasuki lambung “baru”, masuk ke jejunum setelah mem-bypass bagian atas usus.
Ukuran lambung yang baru sedemikian kecil sehingga membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung. Hal ini juga memberikan rasa kenyang dengan porsi kecil makanan. Efek malabsorpsi didapat dengan bagian bawah usus yang tidak lagi menerima, menyimpan, dan mencerna makanan, namun tetap fungsional dengan terus mengeluarkan cairan pencernaan. Prosedur ini dapat dilakukan sebagai operasi terbuka (dengan membuat sayatan di bagian perut) atau laparoskopi (melalui sayatan kecil, menggunakan laparoskop).
(Mia/Abd))
Advertisement