Dalam acara peluncuran website dan aplikasi mobile `AIDS Digital` di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH menangis terharu. Ternyata, si pembuat website dan aplikasi `AIDS Digital` ini adalah sekelompok Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang selama ini dipandang sebelah mata oleh orang lain.
"Kamu (Aditya Wardhana dan kawan-kawan) bikin nangis saya. Saya happy dan saya bangga sekali," ujar Nafsiah Mboi sewaktu memberikan pidato dalam acara 'Peluncuran Tampilan Baru Website Kementerian Kesehatan dan Aplikasi AIDS Digital', di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Kamis (31/10/2013)
Menurut Menkes, ini merupakan bukti luar biasa bahwa orang yang dipandang sebelah mata justru dapat menghasilkan sesuatu hal yang dapat menjadi kebanggaan bangsa dan tanah air. Karena alasan itulah, yang membuat Nafsiah tak mampu menahan air matanya.
"Di sini letak bangganya. Dulu terinfeksi, sekarang mereka bisa bangkit dan memberikan sesuatu yang jauh lebih baik untuk bangsa. Saya terharu dan sangat terharu," jelasnya.
Demi mencegah dan mengendalikan penyebaran HIV AIDS di kalangan populasi umum usia 15-24 tahun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Indonesia AIDS Coalition (IAC) meluncurkan website dan aplikasi mobile `AIDS Digital` yang dapat diakses di http://www.aidsdigital.net. Situs ini bisa diunduh di Blackberry App World, App Store, dan Google Play.
Aplikasi ini sendiri merupakan aplikasi pertama di tingkat regional Asia Pasific yang dibangun oleh para ODHA. Aplikasi `AIDS Digital` ini tekhnologi tinggi yang sangat berguna dalam mendukung pencapaian program penanggulangan AIDS di Indonesia.
Menkes juga berharap, semua dengan diluncurkannya website dan aplikasi ini tidak ada lagi kasus baru HIV AIDS, tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, dan tidak ada kematian diakibatkan AIDS.
(Adt/Mel)
"Kamu (Aditya Wardhana dan kawan-kawan) bikin nangis saya. Saya happy dan saya bangga sekali," ujar Nafsiah Mboi sewaktu memberikan pidato dalam acara 'Peluncuran Tampilan Baru Website Kementerian Kesehatan dan Aplikasi AIDS Digital', di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Kamis (31/10/2013)
Menurut Menkes, ini merupakan bukti luar biasa bahwa orang yang dipandang sebelah mata justru dapat menghasilkan sesuatu hal yang dapat menjadi kebanggaan bangsa dan tanah air. Karena alasan itulah, yang membuat Nafsiah tak mampu menahan air matanya.
"Di sini letak bangganya. Dulu terinfeksi, sekarang mereka bisa bangkit dan memberikan sesuatu yang jauh lebih baik untuk bangsa. Saya terharu dan sangat terharu," jelasnya.
Demi mencegah dan mengendalikan penyebaran HIV AIDS di kalangan populasi umum usia 15-24 tahun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Indonesia AIDS Coalition (IAC) meluncurkan website dan aplikasi mobile `AIDS Digital` yang dapat diakses di http://www.aidsdigital.net. Situs ini bisa diunduh di Blackberry App World, App Store, dan Google Play.
Aplikasi ini sendiri merupakan aplikasi pertama di tingkat regional Asia Pasific yang dibangun oleh para ODHA. Aplikasi `AIDS Digital` ini tekhnologi tinggi yang sangat berguna dalam mendukung pencapaian program penanggulangan AIDS di Indonesia.
Menkes juga berharap, semua dengan diluncurkannya website dan aplikasi ini tidak ada lagi kasus baru HIV AIDS, tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, dan tidak ada kematian diakibatkan AIDS.
(Adt/Mel)