Bra digunakan untuk menopang payudara wanita agar tidak kendur. Namun perkembangan teknologi membuat bra tidak hanya berfungsi sebatas itu saja, tetapi bisa mendeteksi tingkat stres Anda.
Bra canggih ini merupakan temuan perusahaan Microsoft, para peneliti mengatakan pakaian dalam ini mendeteksi tingkat stres dan sehingga mencegah makan berlebihan. Dikutip dari Nypost, Selasa (10/12/2013) bra ini dilengkapi dengan sensor yang diletakkan di dalam cup bra.
Panel tersebut dapat mendeteksi perubahan detak jantung, suhu kulit dan kadar stres dari kecenderungan makan yang berlebih.
Data yang diperoleh dari sensor tersebut kemudian dikirim via bluetooth ponsel penggunanya menggunakan aplikasi khusus.
"Detak jantung dan sistem pernapasan penggunanya ditangkap sensor EKG (electrocardiagram) kemudian lewat aplikasi khusus menjadi pengingat ke penggunanya bahwa ada kecenderungan stres yang memicu makan berlebih," kata para peneliti.
Bra ini pernah diujicoba secara sukarela kepada empat partisipan. Partisipan tersebut diminta memakai tiga bantalan konduktif di dalam bra mereka, serta menggunakan aplikasi mobile EmoTree untuk memberikan laporan tentang kondisi emosi partisipam.
"Hasilnya, terbukti detak jantung dan sistem pernapasan pengguna dapat ditangkap sensor EKG yang ada dalam bra. Bra ini juga dilengkapi sensor aktivitas eletrodermal yang mencatat suhu kulit," ujar para peneliti.
Namun disayangkan bra ini belum berfungsi maksimal, karena baterainya hanya bertahan selama empat jam.
(Mia/Abd)
Bra canggih ini merupakan temuan perusahaan Microsoft, para peneliti mengatakan pakaian dalam ini mendeteksi tingkat stres dan sehingga mencegah makan berlebihan. Dikutip dari Nypost, Selasa (10/12/2013) bra ini dilengkapi dengan sensor yang diletakkan di dalam cup bra.
Panel tersebut dapat mendeteksi perubahan detak jantung, suhu kulit dan kadar stres dari kecenderungan makan yang berlebih.
Data yang diperoleh dari sensor tersebut kemudian dikirim via bluetooth ponsel penggunanya menggunakan aplikasi khusus.
"Detak jantung dan sistem pernapasan penggunanya ditangkap sensor EKG (electrocardiagram) kemudian lewat aplikasi khusus menjadi pengingat ke penggunanya bahwa ada kecenderungan stres yang memicu makan berlebih," kata para peneliti.
Bra ini pernah diujicoba secara sukarela kepada empat partisipan. Partisipan tersebut diminta memakai tiga bantalan konduktif di dalam bra mereka, serta menggunakan aplikasi mobile EmoTree untuk memberikan laporan tentang kondisi emosi partisipam.
"Hasilnya, terbukti detak jantung dan sistem pernapasan pengguna dapat ditangkap sensor EKG yang ada dalam bra. Bra ini juga dilengkapi sensor aktivitas eletrodermal yang mencatat suhu kulit," ujar para peneliti.
Namun disayangkan bra ini belum berfungsi maksimal, karena baterainya hanya bertahan selama empat jam.
(Mia/Abd)