Liputan6.com, Jakarta Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Sebelumnya Indonesia berada dalam kekuasaan Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda dan pemerintahan negara Belanda selama 350 tahun, serta pendudukan Jepang selama Perang Dunia II.
Setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Belanda mengobarkan perang untuk mengembalikan kekuasaan kolonial atas Indonesia. Dalam perang ini korbannya termasuk orang Indonesia yang dibunuh tanpa peradilan. Perang ini menewaskan 300.000 orang Indonesia sementara korban di pihak Belanda sekitar 6.000.
Advertisement
Baca Juga
Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 berakhir dengan penandatanganan perjanjian kemerdekaan yang dimediasi oleh komunitas internasional yang mengharuskan Indonesia mengambil alih utang pemerintah Hindia Belanda Timur. Indonesia membayar Belanda 4,3 miliar gulden untuk kemerdekaannya. Pembayaran berlanjut hingga 2002.
Perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan tentu tidak bisa dilupakan begitu saja. Aksi heroik para pejuang dan tokoh nasional menginspirasi banyak orang untuk tetap melestarikan sejarah. Potret perjuangan di masa kemerdekaan pun diabadikan dalam museum-museum sebagai pengingat kepada generasi muda.
Nah, berikut Liputan6.com rangkum potret wajah orang Indonesia saat perang kemerdekaan dari Spaarnestad, Jumat (12/4/2019).
Potret Wajah Orang Indonesia Saat Perang Kemerdekaan
1. Wajah Anak Indonesia di Masa Perang Kemerdekaan
Anak-anak di panti asuhan Vincentius di Lenteng Agung membuat kandang burung.
2. Aktivitas Anak Indonesia di Masa Perang Kemerdekaan
Dua bocah duduk di saung di sawah mengusir burung yang mencuri bulir padi.
Advertisement
Aktivitas di Masa Perang Kemerdekaan
3. Produksi Genteng di Bali
4. Adu Ayam di Masa Perang Kemerdekaan
Warga Solo dan Yogyakarta
5. Potret Wanita Solo
6. Latihan Militer di Yogyakarta
Advertisement
Masa Perang Kemerdekaan 1945-1949
7. Warga Timur Mengumpulkan Senjata
8. Aktivitas Pasar Baru Jakarta
Anak-Anak Menjadi Korban
9. Anak yang Menjadi Korban Masa Perang Kemerdekaan
Sumatera, September 1947: Seorang perawat menangani anak kecil yang penuh perban dan ditemani bapaknya. Tidak ada keterangan apakah anak ini luka-luka karena peperangan atau bukan.
10. Kereta Pasukan KNIL
Jawa Tengah, Maret 1948: Pasukan KNIL di sebuah stasiun kereta terakhir sebelum garis demarkas.
Advertisement