Liputan6.com, Jakarta Kata mutiara gokil Bahasa Jawa bisa banget dijadikan bahan postingan di sosial mediamu. Karena banyak banget ternyata kata mutiara gokil Bahasa Jawa yang membuat kamu yang membaca jadi ketawa-ketawa sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Nah, sebelum lebih jauh mengetahui kata mutiara gokil Bahasa Jawa, siapa sih yang tidak pernah mendengar bahasa yang asli dari daerah Jawa Tengah hingga Jawa Timur ini? Terutama jika kalian tinggal di kota seperti Yogyakarta, Solo, Malang, dan daerah-daerah Jawa Tengah maupun Jawa Timur lainnya, pasti pernah mendengar masyarakat sekitar menggunakan Bahasa Jawa dikehidupan sehari-hari.
Advertisement
Kalau kamu menggunakan Bahasa Jawa dalam keseharianmu, maka kamu wajib mengetahui kata mutiara gokil Bahasa Jawa. Dan ternyata kata mutiara gokil Bahasa Jawa ini banyak macamnya.
Jadi, tidak usah berlama-lama lagi, Liputan6.com telah merangkum berbagai kata mutiara gokil Bahasa Jawa yang bisa kamu jadikan referensi saat berkirim pesan dengan temanmu atau bahkan saat akan posting konten di sosial mediamu. Yuk simak kata mutiara gokil Bahasa Jawa dibawah ini, Selasa (14/4/2020).
Kata mutiara gokil Bahasa Jawa sebagai nasihat
1. "Ojo rumongso biso, nanging bisoho rumongso."
Jangan merasa bisa, tapi jadilah agar bisa merasa
2. "Kadang mripat iso salah nyawang, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, nanging ati ora bakal iso diapusi."
Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi.
3. "Ngapusi kui hakmu. Nek kewajibanku yo mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."
Berbohong itu hakmu. Kewajibanku ya hanya pura-pura tak tahu kalau kamu bohongi.
4. "Uripmu wis koyo wit gedhang, duwe jantung nanging ora duwe ati."
Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tidak punya hati.
5. "Urip yo mesti akeh cobaan. Yen akeh saweran lhayo jenenge dangdutan."
Hidup itu pasti banyak cobaan. Kalau banyak saweran ya namanya dangdutan.
6. "Mbok ra mung ngopi terus, pisan-pisan ngombe teh. Ben ngerti yen urip ki ra mung pait, tapi yo ono sepet e."
Jangan cuma ngopi terus, sekali-kali minum teh. Biar tahu kalau hidup tidak cuma pahit aja, tapi juga ada sepetnya.
7. "Urip kui ibarate kopi asli tanpo gendis. Yen koe ora iso carane nikmati, mesti rasane pait."
Hidup itu ibarat kopi asli tanpa gula. Missal tidak bisa menikmati, pasti rasanya pahit.
8. "Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundak cilaka."
Jangan sok pintar nanti salah. Jangan curang, nanti jadi celaka.
9. "Yen ngomong ojo kelegen, mundak lambemu dirubung semut."
Kalau bicara jangan kemanisan, nanti mulutmu dikerubungi semut.
10. "Kadang lathi iso gawe loroning ati."
Kadang lidah bisa membuat sakit hati.
Advertisement
Kata mutiara gokil Bahasa Jawa yang bermakna
1. "Ora usah sepaneng, mending digawe seneng-seneng."
Tidak usah tegang, lebih baik dibuat senang-senang.
2. " Misale guyon ki yo ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan."
Bercanda jangan kelewatan, kalau kelewatan putar baliknya jauh.
3. "Nek ngomong ojo kedhuwuren. Mengko ndak lambemu kesampluk montor mabur."
Kalau berbicara jangan ketinggian, nanti mulutmu tersambar pesawat.
4. "Wit, yen di uncali watu tetep dibales kanggo woh"
Pohon, walaupun dilempar denganbatu, tapi pohon tetap membalas dengan jatuhnya buah.
5. "Reti dosa sing paling lara? Dosambat ora duwe duit."
Tau dosa yang paling sakit? Pada sambat tidak punya uang.
6. "Kacang rasane gurih, tapi nek dikacangin iku perih."
Kacang rasanya gurih, tapi kalau dikacangin itu perih.
7. "Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit."
Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya dia sedang tidak punya uang.
8. "Nek dipikir kesuwen ki malah loro, nek dirasake dadi tambah loro. Tur nek loro tambah loro jumlahe dadi papat."
Kalau dipikir kelamaan nanti sakit (loro=sakit), kalau dirasakan tambah sakit. Tapi kalo sakit di tambah sakit (loro=dua) jumlahnya jadi empat.”
9. "Ngimpi sing duwur tekan langit. Tapi yen awakmu logor berarti turumu kurang nengah."
Bermimpilah tinggi hingga sampai langit. Tapi kalau kamu terjatuh berarti tidurmu kurang ke tengah.
10. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo."
Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa.
Kata mutiara gokil Bahasa Jawa sebagai sindirian
1. "Wong Jowo kui jos! Bensin dadi bengsin, cokelat dadi soklat, mobil dadi montor, utang dadi lali."
Orang jawa itu memang mantap! Bensin jadi bengsin, cokelat jadi soklat, mobil jadi montor, hutang jadi lupa.
2. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, gak leren-leren."
Hujannya awet nggak reda-reda, seperti mulutmu kalau ngomel, tidak pernah berhenti.
3. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."
Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering.
4. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"
Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?
5. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku."
Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan meminta hutang padaku.
6. "Truk wae nduwe gandengan, mosok kowe ora nduwe gandengan?"
Truk saja punya pasangan, masak kamu nggak punya?
7. "Pacaran kui ra usah diumbar, sing penting undangan teko-teko kesebar."
Pacaran itu tidak perlu dipamerkan, yang penting tiba-tiba menyebar undangan.
8. "Cinta mesti ono loro ati, nek kowe wegah loro ati, kowe gak bakalan nemu cinta sejatimu!"
Cinta itu pasti pernah bikin sakit hati, kalau kamu nggak mau sakit hati, kamu nggak bakal menemukan cinta sejatimu.
9. "Tresnomu koyo rumah makan padang akeh cabange."
Cintamu seperti rumah makan padang banyak cabangnya.
10. "Kerjo tak tekuni. Duit tak celengi, dolan tak kurangi. InsyaAllah taun ngarep sholatmu tak mamumi."
Kerja tak tekuni. Uang aku kumpulkan, main aku kurangi. InsyaAllah tahun depan kamu jadi makmum sholatku.
Nah, gimana kata mutiara gokil Bahasa Jawa diatas? Gokil banget pastinya kalau kamu jadikan postingan di sosial mediamu atau buat kamu kirim ke teman-temanmu.
Advertisement