8 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan dan Cara Mencegahnya

Penyebab sakit perut setelah makan bisa menandakan adanya penyakit pada saluran pencernaan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 26 Jan 2021, 08:35 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 08:35 WIB
Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut (sumber: cottonbro from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab sakit perut setelah makan kerap kali dikaitkan dengan makanan yang kamu konsumsi. Namun, sakit perut setelah makan bisa saja disebabkan oleh kondisi sistem pencernaan yang sedang mengalami gangguan.

Sakit perut setelah makan biasanya akan cepat mereda dan tidak bertahan lama. Namun, terkadang ada beberapa orang yang mengalami nyeri pada perutnya setelah makan dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini perlu kamu perhatikan.

Penyebab sakit perut setelah makan bisa menandakan adanya penyakit pada saluran pencernaan. Bila kamu mengalami sakit perut yang bertahan cukup lama dan diikuti beberapa gejala lain, seperti mual dan muntah, bisa jadi hal ini bukan gangguan sakit perut biasa.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/1/2021) tentang penyebab sakit perut setelah makan.

Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

Mengatasi Masalah Pada Sistem Pencernaan Tubuh
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Infeksi Usus Halus

Penyebab sakit perut setelah makan yang pertama adalah adanya infeksi pada usus halus. Biasanya kondisi infeksi usus halus ini juga ditandai dengan adanya gejala mual, muntah serta diare.

Peradangan Usus Buntu

Peradangan pada usus buntu juga bisa menjadi penyebab sakit perut setelah makan. Saat kamu mengalami peradangan ini, perut bagian kanan bawah akan terasa nyeri setelah makan disertai adanya demam.

Infeksi Pankreas

Infeksi pankreas menyebabkan kamu mengalami nyeri pada perut. Hal ini biasanya ditandai dengan setelah makan, sakit perut awal akan dirasakan di bagian tengah atas, lalu akan menyebar ke seluruh perut.

Dispepsia

Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang muncul dan dapat menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas. Dispepsia biasanya lebih dapat dirasakan pada saat makan atau setelah makan meskipun ketidaknyamanan sudah mulai bisa terasa sejak sebelum makan.

Menjelang waktu makan, lambung akan menghasilkan asam. Pada kondisi tertentu jumlah asam yang diproduksi oleh lambung bisa meningkat sehingga menyebabkan iritasi pada dinding permukaan lambung, bahkan keluhan dapat terasa hingga kerongkongan. Keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering membuat dispepsia dikenal juga sebagai keluhan nyeri lambung atau sakit maag.

Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut. Image by Darko Djurin from Pixabay

Batu Empedu

Penyebab sakit perut setelah makan juga bisa disebabkan karena batu empedu. Gejalanya adalah sakit perut di kanan atas setelah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak atau berminyak. Rasa nyeri ini dapat menyebar ke area punggung dan bahu sebelah kanan.

Tukak Lambung 

Penyebab sakit perut setelah makan akibat mag akan timbul di bagian tengah atas perut disertai rasa perih. Namun, jika sakit perut muncul 3 jam setelah makan mungkin disebabkan gangguan tukak duodenum. Berbeda lagi dengan GERD (Gastroesophageal Refluks Disease), sakit perut yang terjadi akan disertai rasa panas atau adanya sensasi dada seperti terbakar.

Sembelit atau Diare

Jika kamu mengalami sembelit atau diare, kamu akan merasakan nyeri pada bagian perut mana saja disertai rasa mual dan nyeri di area dada. Penyebab sakit perut setelah makan ini cukup umum dialami oleh banyak orang.

Irritable Bowel Syndrome

Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan penyakit kronis yang menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. IBS bisa menjadi penyebab sakit perut setelah makan.

Cara Mencegah Sakit Perut Setelah Makan

Tinggi Kandungan Protein Hewani
Ilustrasi Mengonsumsi Makanan Credit: pexels.com/Libra

Cara mencegah sakit perut setelah makan bisa kamu terapkan setiap kamu mengonsumsi makanan. Berikut cara mencegah sakit perut setelah makan:

- Hindari makan terlalu cepat. Makan yang terlalu cepat dapat memicu sakit perut. Hal ini terjadi sebagai respon normal lambung yang berkontraksi secara berlebihan untuk memberitahu kamu segera berhenti makan karena sudah terlalu banyak makanan yang masuk ke dalam tubuh.

- Hindari makanan yang merangsang pencernaan. Aneka makanan seperti makanan pedas, makanan berminyak dan bersantan dapat mudah merangsang sakit perut setelah dikonsumsi.

- Penuhi kebutuhan serat harian. Pastikan menu makanan harian kamu mengandung serat yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

- Perbanyak minum air. Setelah makan usahakan untuk konsumsi air putih untuk membantu kerja sistem pencernaan, khususnya setelah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya