Persiapan UGM untuk Gelar Kuliah Tatap Muka, Cegah Kerumunan

UGM akan siapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 18 Okt 2021, 21:17 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 21:12 WIB
UGM dan ITS Prediksi Akhir Corona Covid-19 di Indonesia, Ini Penjelasannya
Penjelasan UGM dan ITS soal prediksi akhir Corona Coivid-19 di Indonesia. (Sumber: Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta Mendikbud Ristek Nadiem Makarim telah mengizinkan kampus untuk menyelenggarakan kuliah tatap muka. UGM puntengah mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kuliah tatap muka terbatas ini hanya akan menggunakan kapasitas ruang kuliah 25 hingga 50 persen.

"PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian Tengah Semester pada bulan Oktober ini," kata Rustamadji, Ketua Satgas Covid-19 UGM pada Senin (11/10/2021).

Menurut Rustamadji, kuliah di UGM nantinya akan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Nantinya tim Satgas Covid-19 UGM pun akan memantau penggunaan ruang yakni hanya 25 persen dari kapasitas.

"Namun, kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen," imbuhnya.

Siapkan tempat khusus dengan prokes ketat

Selain menyiapkan kebutuhan perkuliahan, pihak UGM juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat.

"Jika tidak disiapkan tempat kegiatan ekstrakurikuler dan hanya kuliah saja maka mahasiswa cenderung akan bergerombol," paparnya.

Sementara ini, mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut kegiatan PTM Terkendali hanya mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama tinggal di Jogja selama pandemi maka bisa diperbolehkan ikut.

"Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orangtua,”katanya.

Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, UGM juga memperhatikan kondisi kesehatan para staf pengajarnya. Bagi staf pengajar yang memiliki komorbid maka hanya boleh mengajar secara daring.

"Kita akan memperhatikan dosen yang komorbid untuk lebih mengajar lewat daring saja. Apalagi UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan," katanya.

Selama PTM Terkendali dilaksanakan, tim Satgas Covid-19 akan melakukan screening secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya