Skizofrenia adalah Gangguan Mental Serius, Ini Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Gangguan mental skizofrenia memengaruhi 20 juta orang di seluruh dunia tetapi tidak seperti gangguan mental lainnya.

oleh Laudia Tysara diperbarui 19 Des 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 19 Des 2021, 15:30 WIB
Depresi atau Gangguan Cemas
Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

Liputan6.com, Jakarta Skizofrenia adalah masalah gangguan mental yang serius dan membutuhkan perawatan seumur hidup bagi penderitanya. Mayo Clinic menjelaskan skizofrenia adalah gangguan mental di mana penderita menafsirkan realitas secara tidak normal.

Menghimpun data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan mental skizofrenia adalah memengaruhi 20 juta orang di seluruh dunia tetapi tidak seperti gangguan mental lainnya. Masalah skizofrenia adalah melibatkan gangguan pada pikiran (kognisi), perilaku, dan emosi yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

WebMD menjelaskan skizofrenia adalah dapat mengubah cara berpikir, merasa, dan bertindak penderitanya. Data WHO mengungkap penderita skizofrenia adalah 2-3 kali lebih mungkin meninggal lebih awal daripada populasi umum.

Penyebab kematian penderita skizofrenia adalah masalah kesehatan yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, metabolisme, dan infeksi. Berikut Liputan6.com ulas lebih dalam tentang skizofrenia adalah gangguan mental serius, Minggu (19/12/2021).

Penyebab Skizofrenia

[Fimela] Depresi
Ilustrasi Depresi | unsplash.com/@anthonytran

WHO menegaskan sampai saat ini belum ada penelitian pasti yang mengungkap penyebab skizofrenia. Diperkirakan, penyebab skizofrenia adalah interaksi antar gen dan faktor lingkungan. Faktor risiko skizofrenia adalah lebih rentan menyerang usia 16-30 tahun.

Dibanding wanita, skizofrenia adalah rentan pula menyerang pria, dijelaskan WebMD. Persis seperti masalah gangguan mental lainnya, penderita seringkali tak menyedari bahwa dirinya tengah mengalami masalah skizofrenia. Diagnosis pasti skizofrenia biasanya dapat penderita dapat saat berkonsultasi dengan dokter atau konselor.

Hal yang sama dijelaskan Mayo Clinic:

1. Memiliki riwayat keluarga dengan skizofrenia.

2. Komplikasi kehamilan seperti malnutrisi atau paparan racun atau virus yang dapat memengaruhi perkembangan otak.

3. Penggunaan psikotropika atau psikoatif saat remaja.

WHO mengungkap lebih dari 69 persen penderita skizofrenia adalah tidak menerima perawatan yang tepat. Sembilan puluh persen orang dengan skizofrenia yang tidak diobati, lebih banyak yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kurangnya akses ke layanan kesehatan mental merupakan masalah utamanya.

Gejala Skizofrenia

Gambar Ilustrasi Wanita Mengalami Depresi
Ilustrasi depresi. Sumber: Freepik

Masalah skizofrenia adalah melibatkan gangguan pada pikiran (kognisi), perilaku, dan emosi yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Mayo Clinic menjelaskannya sebagai berikut:

Mengalami Delusi

Delusi yang menjadi gejala skizofrenia adalah memunculkan keyakinan palsu yang tidak didasarkan pada kenyataan. Delusi terjadi pada kebanyakan orang dengan skizofrenia.

Misalnya:

1. Penderita berpikir bahwa Penderita sedang disakiti atau dilecehkan.

2. Isyarat atau komentar tertentu ditujukan kepada penderita.

3. Penderita merasa memiliki kemampuan atau ketenaran yang luar biasa.

4. Orang lain jatuh cinta dengan penderita.

5. Bencana besar akan segera terjadi.

Mengalami Halusinasi

Halusinasi yang menjadi gejala skizofrenia adalah berhubungan dengan penglihatan dan pendengaran akan hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi di salah satu indra, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum dialami penderita.

Memiliki Pikiran Tidak Teratur (Ucapan)

Pemikiran yang tidak terorganisir yang menjadi gejala skizofrenia adalah disimpulkan dari ucapan yang tidak terorganisir. Tidak terjadi komunikasi efektif, jawaban yang diharapkan dari penderita skizofrenia tidak sesuai, dan hampir seluruhnya tidak berhubungan. Penderita kerap mengalami salah kata.

Memiliki Perilaku Motorik Abnormal

Perilaku motorik abnormal yang menjadi gejala skizofrenia adalah terlihat dalam beberapa cara, misalnya melakukan kekonyolan seperti anak kecil. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, sehingga sulit untuk melakukan dan menyelesaikan tugas.

Gejala Negatif Lainnya

Gejala negatif yang menjadi gejala skizofrenia adalah berhubungan pada berkurangnya atau kurangnya kemampuan secara normal.

Misalnya:

1. Penderita mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurang emosi (tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton).

2. Juga, penderita mungkin kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, menarik diri secara sosial atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.

Komplikasi Skizofrenia

depresi-kezo
Ilustrasi depresi/unsplash

Masalah skizofrenia adalah serius, apabila tidak mendapat penanganan tepat dapat menyebabkan kematian karena hidup pasti terpengaruh sepenuhnya. Mayo Clinic menjelaskan komplikasi yang dapat menyebabkan skizofrenia berupa:

1. Bunuh diri, upaya bunuh diri, dan pikiran untuk bunuh diri.

2. Gangguan kecemasan dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

3. Depresi

4. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan lain, termasuk nikotin.

5. Ketidakmampuan untuk bekerja atau bersekolah.

6. Masalah keuangan dan tunawisma.

7. Isolasi sosial.

8. Masalah kesehatan dan medis.

9. Menjadi korban.

10. Perilaku agresif, meskipun jarang terjadi.

Sejauh ini tidak ada cara khusus untuk mencegah gangguan mental skizofrenia. Ditegaskan Mayo Clinic, perawatan dan pencegahan kambuh atau gejala memburuk adalah penanganan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya