9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia

Banjir bandang adalah bencana alam yang terjadi karena banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda besar.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 24 Jul 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2022, 11:15 WIB
9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia
Ilustrasi banjir

Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang atau biasa dikenal dengan air bah adalah bencana alam yang terjadi karena banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya).

Penyebab banjir bandang dapat terjadi karena dua faktor yaitu faktor alam dan faktor manusia. Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah yang terletak di permukaan rendah di sekitar sungai. Bencana alam ini dpat merugikan masyarakat hingga bahkan dapat menelan korban jiwa.

Banjir bandang dapat terjadi karena curah hujan yang sangat tinggu, sehingga menyebabkan meluapnya air dan kondisi tanah ataupun daratan tidak dapat menyerap air dengan baik dan adanya sampah menumpuk di sungai.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab banjir bandang beserta tanda-tanda dan cara mencegahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (24/7/2022).

Mengenal Banjir Bandang

9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia
Ilustrasi banjir

Dilansir dari laman Britannica, banjir bandang adalah aliran air dengan deras yang terjadi di suatu daerah yang memiliki permukaan darat yang kering dan rendah, serta terjadi karena hujan yang turun secara terus-menerus. Banjir bandang ini mempunyai sifat datang secara tiba- tiba dan biasanya terjadi dengan sangat cepat.

Selain itu, banjir bandang ini dapat terjadi karena air yang berada di wilayah tersebut sudah berada di titik jenuh. Sehingga banjir datang dengan sangat cepat dan air tidak dapat lagi diserap oleh lapisan tanah. Akibatnya sisa-sisa air akan tergenang di daerah yang lebih rendah dan kering. Banjir bandang tergolong ke dalam jenis banjir yang besar dan banyak menimbulkan kerugian. Hal ini karena banjir bandang akan menyeret apa saja karena arusnya sangat kuat.

Semua benda yang dilewati oleh banjir bandang tersebut dapat hanyut hingga hancur terbawa arus. Selain menyebabkan kerugian materi, banjir bandang juga dapat menimbulkan banyak kerugian lainnya seperti merenggut nyawa seseorang.

Tanda-Tanda Banjir Bandang

9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia
Ilustrasi banjir.

Sudah dijelaskan di atas bahwa banjir bandang ini terjadi dengan tiba-tiba, meskipun begitu banjir bandang dapat diprediksi. Berikut ini ada beberapa tanda yang menunjukkan akan terjadinya banjir bandang, yakni:

1. Terjadi perubahan pada air sungai dari yang semula jernih menjadi keruh secara tiba-tiba. 

2. Terdapat banyak ranting pepohonan atau sampah yang mengalir di sungai. 

3. Di bagian hulu sungai terlihat langit yang berwarna gelap atau awan hitam.

Penyebab Banjir Bandang

9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia
Peningkatan intensitas curah hujan.

Setelah mengenal pengertian banjir bandang dan tanda-tandanya, anda perlu mengetahui penyebab banjir bandang. Berikut ada beberapa penyebab banjir bandang yang wajib diwaspadai, antara lain:

1. Curah Hujan Tinggi

Tidak bisa dimungkiri bahwa hujan dengan itensitas tinggi juga dapat menjadi penyebab banjir bandang. Dengan tingginya curah hujan yang terjadi, dapat berdampak pada meningkatnya volume air di daratan. Apabila air tidak bisa terserap dengan sempurna ke dalam tanah atau dialirkan ke sungai, kondisi ini bisa menjadi penyebab banjir bandang, terutama di area perbukitan.

2. Membuang Sampah Sembarangan

Salah satu penyebab banjir bandang yang sering terjadi adalah membuang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Bukan hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir bandang. Ketika sampah-sampah tersebut tersangkut, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar.

3. Penebangan Hutan Liar

Seperti yang kita ketahui, pohon atau tumbuhan berperan penting dalam penyerapan air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi memicu terjadinya banjir bandang. Selain itu, penebangan hutan yang dilakukan secara liar juga bisa meningkatkan risiko tanah longsor. Bencana longsor terjadi karena tidak mempunyai tanah untuk menahan beban dari air yang terus menerus menerpa saat hujan deras. Kondisi ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang curam.

4. Bendungan Rusak

Bendungan yang rusak juga dapat menjadi penyebab banjir bandang selanjutnya. Bendungan bisa rusak atau jebol ketika hujan lebat datang dan permukaan air naik. Bendungan yang sudah tua meningkatkan risiko mengalami kerusakan dan menjadi penyebab banjir bandang.

Peristiwa banjir bandang di Indonesia akibat bendungan rusak atau jebol adalah saat tanggul jebol yang pernah terjadi di Situ Gintung, Tangerang, Banten pada 27 Maret 2009. Secara tiba-tiba, dua juta meter kubik air di situs warisan Belanda itu tumpah dan menyapu Perumahan Cirendeu Permai, Kampung Poncol, dan merusak beragam fasilitas umum di sekitarnya.

5. Daerah Dataran Rendah

Daerah dataran yang rendah juga bisa menjadi faktor penyebab banjir bandang. Saat air turun dari dataran yang lebih tinggi, tentu akan mengalir ke dataran rendah. Hal inilah yang harus diwaspadai, karena derasnya air tersebut bisa memorakporandakan tembok-tembok rumah.

Penyebab Banjir Bandang

9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia
Deretan permukiman penduduk semi permanen di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

6. Bangunan di Daerah Resapan Air

Banyaknya bangunan penduduk yang seharusnya menjadi resapan air juga menjadi penyebab banjir bandang. Kondisi ini akan berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan kencang saat hujan deras tiba. Selain itu, banyaknya bangunan di daerah resapan tersebut juga akan mempercepat laju aliran air hujan dengan volume yang besar.

7. Kondisi Topografis

Penyebab banjir bandang yang selanjutnya adalah kondisi topografis. Semakin curam suatu lereng, maka kecepatan aliran air juga akan semakin cepat. Tentunya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tapografis di wilayah tertentu. Sejumlah daerah di Indonesia seperti di Kabupaten Jayapura, yang didominasi oleh kemiringan lereng curam, juga berisiko mengalami banjir bandang.

8. Daerah Aliran Sungai Tidak Terlalu Luas

Penyebab banjir bandang yang berikutnya adalah daerah aliran sungai yang tidak terlalu luas. Akibatnya debit air akan naik secara tiba-tiba dan masif yang bisa menyebabkan air meluap dengan kencang karena melebihi kapasitas sungai. Risikonya adalah air akan membawa lumpur, bebatuan, dan batang pohon yang tercabut.

9. Penurunan Luasan Hutan

Penurunan luasan hutan juga menjadi salah satu terjadinya penyebab banjir bandang. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terhadap penyebab banjir di Kota Batu Malang, Jawa Timur, baru-baru ini, penurunan luas hutan akibat alih fungsi lahan menyebabkan lingkungan di wilayah hulu semakin rendah. Hal ini menyebabkan tingginya limpahan air hujan tidak dapat diserap ke dalam tanah.

Cara Mencegah Banjit Bandang

9 Penyebab Banjir Bandang yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Aktivitas Manusia
Ilustrasi membuang sampah

Dikutip dari buku Edukasi Bencana Banjir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada beberapa cara mencegah terjadinya banjir bandang, antara lain:

1. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai dengan fungsi lahan.

2. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.

3. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.

4. Melakukan program penghijauan di daerah hulu sungai secara rutin.

5. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.

6. Membudayakan kerja bakti membersihkan saluran air.

7. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya