Liputan6.com, Jakarta - Memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan kelas, batas kelas, hingga titik tengah kelasnya. Distribusi frekuensi adalah metode khas statistika untuk meringkas data menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Cara membuat tabel distribusi frekuensi yang dijelaskan, dilakukan dengan tujuan menyederhanakan data yang sudah teracak menjadi satu data utuh. Ini berupa keadaan yang menggambarkan frekuensi dari variabel yang sudah terbagi, tersebar, teracak, dan terpencar kemudian diringkas.
Pada proses cara membuat tabel distribusi frekuensi ini harus dilakukan sesuai jenisnya. Ada tiga jenis distribusi frekuensi yang perlu diketahui, yakni distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, dan distribusi frekuensi kumulatif.
Advertisement
Agar lebih memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi, simak penjelasan lengkapnya. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam cara membuat tabel distribusi frekuensi sesuai jenisnya melansir dari berbagai sumber, Senin (17/10/2022).
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Cara membuat tabel distribusi frekuensi sama dengan meringkas data. Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarkan data yang jelas dan sudah melalui proses analisis atau penelitian.
Istilah distribusi berasal dari serapan bahasa Inggris yang artinya penyaluran atau pembagian. Sementara istilah distribusi frekuensi mengarah pada gambaran penyaluran atau pembagian dengan frekuensi atau pengulangan atau kuantitas tertentu.
Dalam matematika, distribusi frekuensi adalah keadaan yang menggambarkan frekuensi dari variabel yang sudah terbagi, tersebar, teracak, dan terpencar. Di sini, kemudian cara membuat tabel distribusi frekuensi berperan menyederhanakan data yang sudah teracak menjadi satu data utuh.
Cara membuat distribusi frekuensi Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, terdiri dari tujuh bagian pembagian data. Apa saja?
1. Kelas
Bagian 1 berupa kelas atau kelompok nilai data
2. Batas Kelas
Bagian 2 berupa batas kelas yaitu nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain.
3. Tepi Kelas
Bagian 3 berupa tepi kelas yakni batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.
4. Titik Tengah Kelas
Bagian 4 berupa titik tengah kelas yaitu nilai data yang terletak ditengah-tengah kelas.
5. Interval
Bagian 5 berupa interval adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain.
6. Panjang Interval
Bagian 6 berupa panjang interval kelas ialah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
7. Frekuensi Kelas
Bagian 7 berupa frekuensi kelas yaitu banyaknya data yang termasuk kedalam kelas tertentu.
Advertisement
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Selanjutnya
Apabila sudah memahami bagian-bagian penting untuk membuat tabel, kemudian ketahui cara membuat tabel distribusi frekuensi yang paling inti. Cara membuat tabel distribusi frekuensi bisa dilakukan sesuai dengan jenisnya.
Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ada tiga jenis tabel distribusi frekuensi yang perlu diketahui. Ada distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, dan distribusi frekuensi kumulatif. Perbedaan ketiganya yang menentukan cara membuat tabel distribusi frekuensi.
1. Distribusi Frekuensi Biasa
Jenis distribusi frekuensi biasa berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data. Ada distribusi frekuensi kategori sebagai kelompok data yang disusun berbentuk kata-kata (kualitatif).
Kemudian, ada distribusi frekuensi numerik berupa distribusi penyatuan kelas-kelasnya (disusun secara interval) didasarkan pada angka-angka.
2. Distribusi Frekuensi Relatif
Jenis distribusi frekuensi relatif berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan. Kemudian, dalam distribusi frekuensi ini menyatakan proporsi data yang berada pada suatu kelas interval.
Data dari distribusi frekuensi relatif dalam suatu kelas, didapatkan dengan cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan atau observasi.
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Jenis distribusi frekuensi kumulatif berisikan frekuensi yang telah dijumlahkan. Distribusi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Distribusi frekuensi kumulatif dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari (<) dan distribusi frekuensi lebih dari (>).
Apabila sudah memahami jenis-jenis distribusi frekuensi beserta isi datanya, simak cara membuat tabel distribusi frekuensi yang dimaksudkan sebelumnya. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, begini cara membuat tabel distribusi frekuensi tersebut:
1. Mulailah cara membuat tabel distribusi frekuensi dengan menentukan jangkauan atau range dengan rumus R = Data maksimal – Data minimal.
2. Kemudian cara membuat tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan banyak kelas interval (k), ini menggunakan aturan STURGES k = 1 + 3,3 log n.
3. Apabila sudah, cara membuat tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan panjang kelas (p), rumusnya .
4. Cara membuat tabel distribusi frekuensi selanjutnya menentukan batas bawah kelas interval pertama, dilakukan dengan mengambil data yang paling kecil.
5. Kemudian, usahakan menentukan titik tengah kelas dengan bilangan bulat.
6. Terakhir dari cara membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan frekuensi di setiap kelasnya dengan sistem turus (perhitungan jumlah menggunakan garis miring dan garis lurus).