5 Cara Menghitung Hari Ini Tanggal Berapa Hijriyah, Paling Mudah Cari di Internet

Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah bisa mencarinya di internet, aplikasi, menghitung manual, hingga bertanya pada ahli.

oleh Laudia Tysara diperbarui 29 Mar 2023, 11:35 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 11:35 WIB
Ilustrasi kalender
Seorang pria sedang menentukan hari ini tanggal berapa Hijriyah. (Photo by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaannya. Hari ini tanggal berapa Hijriyah?

Ada lima cara yang dapat digunakan untuk menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah, yaitu mencarinya di internet, mengunduh aplikasi, menghitung manual, melihat jadwal di masjid, dan bertanya pada ahli. Paling mudah adalah mencarinya di internet.

Cari di situs-situs Islam terpercaya seperti Muhammadiyah, Kementerian Agama RI, hingga Nahdlatul Ulama (NU) Online atau bisa langsung menggunakan mesin pencari seperti Google. Cukup ketikkan kata kunci "tanggal Hijriyah hari ini" atau "hari ini tanggal berapa Hijriyah," maka hasil pencarian akan langsung muncul.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah melansir dari berbagai sumber, Rabu (29/3/2023).

1. Mencarinya Diinternet

Ilustrasi Kalender
Seseorang sedang menentukan hari ini tanggal berapa Hijriyah dengan kaca pembesar. (Photo on Freepik)

Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah bisa dengan mencarinya di internet seperti Google, Yahoo, Bing serta bisa menggunakan tabel konversi yang tersedia di internet.

Bisa langsung cari di situs-situs Islam atau menggunakan mesin pencari seperti Google. Cukup ketikkan kata kunci "tanggal Hijriyah hari ini" atau "hari ini tanggal berapa Hijriyah", dan hasil pencarian akan langsung muncul.

Lalu, tabel konversi memungkinkan seseorang untuk mengetahui tanggal Hijriyah yang sesuai dengan tanggal Masehi atau sebaliknya. Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah dengan mencari tanggal Masehi yang ingin dikonversi di tabel, lalu mencari tanggal Hijriyah yang sesuai di kolom yang sama.

2. Mengunduh Aplikasi

Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah dengan menggunakan aplikasi kalender Hijriyah yang tersedia di smartphone atau perangkat lainnya. Aplikasi ini biasanya dapat menampilkan tanggal Hijriyah secara otomatis dan memudahkan pengguna untuk mengetahui tanggal hari ini dengan mudah.

Pengguna smartphone android bisa mengunduh berbagai macam aplikasi kalender Hijriyah di Play Store dan pengguna iPhone bisa mengunduh aplikasi di App Store.

3. Menghitung Manual

Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah dengan menggunakan perhitungan manual. Hal ini mungkin lebih rumit, tetapi dapat dilakukan dengan mengikuti rumus tertentu, misalnya merujuk pada perhitungan Muhammadiyah atau perhitungan Kementerian Agama RI.

Untuk menghitung tanggal Hijriyah hari ini, seseorang perlu mengetahui tanggal Hijriyah saat ini dan tanggal Hijriyah pertama pada kalender Hijriyah. Selanjutnya, hitung selisih hari antara tanggal Hijriyah saat ini dan tanggal Hijriyah pertama, lalu menambahkan selisih ini pada tanggal Hijriyah pertama untuk mengetahui tanggal Hijriyah hari ini.

Pada kalender Hijriyah, sistem penanggalannya terdiri dari 12 bulan. Rata-rata satu tahun kalender Hijriyah adalah sekitar 10-12 hari lebih pendek dari satu tahun kalender Masehi.

Dalam buku berjudul Mengenal Nama Bulan dalam kalender Hijriyah (2012) oleh Ida Fitri Shohibah, cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah, ini didasarkan pada rotasi bulan yang berlawanan dengan rotasi matahari, sehingga mengakibatkan semua hari-hari besar Islam dapat terjadi pada musim-musim yang berbeda.

4. Melihat Jadwal di Masjid

Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah dengan menggunakan jadwal kalender Hijriyah yang biasanya terdapat di masjid atau lembaga keagamaan. Jadwal ini biasanya mencantumkan tanggal Hijriyah untuk bulan tersebut, sehingga seseorang dapat mengetahui tanggal Hijriyah hari ini dengan melihat jadwal tersebut.

5. Bertanya Ahli

Cara menghitung hari ini tanggal berapa Hijriyah adalah dengan bertanya kepada ahli kalender atau ulama yang mampu menghitung tanggal Hijriyah dengan tepat. Mereka dapat memberikan informasi tentang tanggal Hijriyah hari ini dan juga memberikan penjelasan tentang metode penghitungan yang digunakan.

Misalnya seperti merujuk pada perhitungan Kemenag RI atau Muhammadiyah.

Kalender Hijriyah

Ilustrasi Kalender
Seseorang sedang menentukan hari ini tanggal berapa Hijriyah dengan bantuan tablet di tangannya. (Photo on Freepik)

Kalender Hijriyah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu ibadah, puasa, dan juga acara keagamaan lainnya. Kalender Hijriyah adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Sementara itu, tahun baru Hijriyah dimulai pada tanggal 1 Muharram. Di Indonesia, tahun baru Hijriyah menjadi hari libur nasional merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 1953.

Kalender Hijriyah panjangnya 354 hari atau 355 hari pada tahun kabisat. Nama-nama hari dari kalender Hijriyah adalah al-Ahad (minggu), al-Itsnayn (Senin), ats-Tsalaatsa' (Selasa), al-Arba'aa' (Rabu), al-Khamiis (Kamis), al-Jum'aat (Jumat), dan as-Sat (Sabtu). Tahun Hijriyah terdiri dari 12 bulan.

Dalam buku berjudul Mengenal Nama Bulan dalam kalender Hijriyah (2012) oleh Ida Fitri Shohibah, ini nama-nama bulan sesuai kalender Hijriyah yang dimaksudkan:

  1. Muharram. Nama bulan Islam dalam kalender Hijriyah yang pertama adalah Muharram. Penentuan Muharram sebagai nama bulan Islam pertama dalam tahun Hijriyah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Muharram disebut sebagai bulan mulia sekaligus selesainya umat Islam dalam melaksanakan ibadah haji.
  2. Safar. Bulan safar memiliki arti kosong, ini sebuah peringatan bagi para pemuda Arab untuk pergi merantau dari kampungnya. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: "Tidak ada 'Adwa (penyakit menular), tidak Thiyarah (merasa sial), tidak ada Hamah (burung hantu)m dan tidak ada Shafar (bulan Safar yang mendatangkan kesialan). Hindarilah penyakit kusta layaknya engkau menghindari singa." (HR. Bukhari)
  3. Rabi’ul Awal. Ini bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rabi’ul awal artinya bulan pulangnya para pemuda dari perantauan menuju kampung halaman mereka. "Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur'an (pertama kali)." (HR. Muslim)
  4. Rabi’ul Akhir. Ini momen di mana kegiatan beternak atau menggembala unta dan domba dilakukan oleh para pemuda sepulangnya mereka dari perantauan.
  5. Jumadil Awal. Ini bulan saat dimulainya musim kekeringan. Pada bulan Islam ini, umumnya akan banyak lahan yang mengering sehingga sulit untuk bercocok tanam.
  6. Jumadil Akhir. Ini bulan penyambutan dari bulan baru yang dilakukan untuk mengakhiri masa sulit pada bulan sebelumnya seperti masa kekeringan.
  7. Rajab. Bulan ini memiliki arti mulai dan menahan diri. Rajab adalah bulan yang istimewa karena terdapat peristiwa Isra’ Mi’raj. Kementerian Agama atau Kemenag RI mendefinisikan bulan Rajab sebagai bulan yang istimewa. Bulan Rajab (artinya mulai atau menahan diri) yang jatuh pada urutan ke-7 dalam deretan bulan-bulan qamariyah diyakini memiliki kemuliaan tersendiri.
  8. Syaban. Penamaan bulan Islam ini, mulanya karena masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok untuk mempertahankan komunitasnya. Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
  9. Ramadhan. Ramadhan menjadi bulan penuh berkah dan ampunan karena seluruh umat Islam diwajibkan melaksanakan ibadah puasa sekaligus menunaikan zakat fitrah. “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860)
  10. Syawal. Syawal disebut pula sebagai bulan berburu bagi umat Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW. Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata: "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim)
  11. Dzulkaidah. Makna nama bulan Islam ini bulan istirahat. “Rasulullah saw berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji.” (HR. al-Bukhari)
  12. Dzulhijjah. Ini bulan ketika umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah haji. “Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah ?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya