Endometriosis adalah Gangguan Medis pada Rahim, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Endometriosis adalah kondisi yang hanya terjadi pada wanita yang memiliki rahim atau wanita yang belum mengalami menopause.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 30 Mar 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 12:00 WIB
Endometriosis (iStockphoto)
Endometriosis hanya terjadi pada wanita karena kondisi ini terkait dengan jaringan endometrium yang hanya ditemukan pada wanita. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Endometriosis adalah kondisi medis di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim, yang disebut endometrium, juga tumbuh di luar rahim, seperti di dalam panggul, ovarium, atau organ dalam lainnya. Meskipun kondisi ini tidak bersifat kanker, endometriosis dapat menyebabkan nyeri dan masalah kesuburan yang serius.

Endometriosis hanya terjadi pada wanita karena kondisi ini terkait dengan jaringan endometrium yang hanya ditemukan pada wanita. Endometrium adalah lapisan dalam rahim yang diperbarui setiap siklus menstruasi dan biasanya dikeluarkan dari tubuh selama menstruasi jika tidak ada pembuahan yang terjadi. Namun, pada wanita dengan endometriosis, jaringan endometrium dapat tumbuh di luar rahim, seperti pada ovarium, tuba falopi, permukaan rongga panggul, dan organ panggul lainnya.

Endometriosis adalah kondisi yang hanya terjadi pada wanita yang memiliki rahim atau wanita yang belum mengalami menopause. Namun, meskipun endometriosis hanya terjadi pada wanita, kondisi ini juga dapat memengaruhi kualitas hidup pasangan mereka dan dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk hamil. Berikut ulasan tentang endometriosis adalah gangguan kesehatan pada rahim yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2023).

Pengertian Endometriosis

Ilustrasi pemeriksaan rahim
Ketika seseorang mengalami endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim akan bereaksi terhadap siklus menstruasi yang normal dan menebal serta menipis seiring waktu. (Image by Freepik)

Endometriosis adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim, yang disebut endometrium, juga tumbuh di luar rahim. Pertumbuhan endometrium di luar rahim dapat terjadi di dalam panggul, ovarium, atau organ dalam lainnya. Pada setiap siklus menstruasi, jaringan endometrium yang tumbuh di dalam rahim akan menjadi lebih tebal untuk menyiapkan rahim untuk menerima telur yang dibuahi. Ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, akan terjadi peradangan dan pembentukan bekuan darah, yang dapat menyebabkan nyeri panggul dan masalah kesuburan.

Ketika seseorang mengalami endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim akan bereaksi terhadap siklus menstruasi yang normal dan menebal serta menipis seiring waktu, seperti yang terjadi pada jaringan endometrium yang tumbuh di dalam rahim. Namun, jaringan endometriosis yang tumbuh di luar rahim akan tetap berada di dalam tubuh dan dapat menimbulkan bekuan darah dan rasa sakit.

Endometriosis adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seks, nyeri saat buang air besar atau kencing, menstruasi yang sangat berat atau lama, dan masalah kesuburan. Meskipun endometriosis tidak bersifat kanker, kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan membatasi aktivitas sehari-hari.

Pada sebagian besar kasus, dokter dapat mendiagnosis endometriosis melalui pemeriksaan fisik, tes pencitraan, atau laparoskopi. Laparoskopi adalah prosedur bedah minim invasif yang dilakukan dengan memasukkan tabung kecil dengan kamera ke dalam rongga perut untuk melihat adanya jaringan endometriosis.

Pengobatan untuk endometriosis dapat meliputi obat penghilang rasa sakit, obat hormonal, atau operasi untuk mengangkat jaringan endometriosis. Pilihan pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi, gejala yang dialami, dan faktor-faktor lain seperti usia dan keinginan untuk memiliki anak. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan endometriosis sepenuhnya, banyak wanita dengan kondisi ini dapat mengelola gejala mereka dengan baik dan melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka.

Penyebab Endometriosis

7 Kebiasaan Buruk Wanita yang Bisa Merusak Rahim (MILKXT2.Shutterstock)
7 Kebiasaan Buruk Wanita yang Bisa Merusak Rahim (MILKXT2.Shutterstock)

Endometriosis adalah gangguan medis yang belum diketahui secara pasti penyebabnya, meskipun ada beberapa teori yang dapat menjelaskan kondisi ini. Berikut beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada pengembangan endometriosis.

1. Regurgitasi Menstruasi

Teori ini menyatakan bahwa sebagian darah menstruasi yang mengandung sel-sel endometrium mundur melalui tuba falopi ke rongga panggul, dan kemudian menempel pada organ-organ di dalamnya. Sel-sel endometrium kemudian akan berkembang dan tumbuh di luar rahim, dan pada setiap siklus menstruasi akan menjadi lebih tebal dan meradang.

2. Perubahan Hormonal

Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan sel-sel endometrium. Beberapa studi menunjukkan bahwa kadar hormon estrogen yang tinggi dapat berkontribusi pada pengembangan endometriosis.

3. Faktor Genetik

Endometriosis cenderung terjadi pada wanita yang memiliki anggota keluarga yang juga mengalami kondisi ini, dan beberapa penelitian telah menemukan beberapa gen yang terkait dengan endometriosis.

4. Faktor Imun

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan sistem kekebalan tubuh atau peradangan kronis pada tubuh dapat berkontribusi pada pengembangan endometriosis.

5. Faktor Lingkungan

Beberapa paparan lingkungan seperti polusi udara, pestisida, dan bahan kimia lainnya dapat meningkatkan risiko endometriosis.

Gejala Endometriosis

Kista Endometriosis
Wanita dengan endometriosis dapat mengalami kelelahan, kembung, diare atau sembelit, dan gejala lain yang mirip dengan sindrom premenstrual (PMS).

Endometriosis adalah adalah kondisi medis yang dapat menimbulkan gejala yang  bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya. Gejala endometriosis juga seringkali tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Wanita dengan endometriosis dapat mengalami kelelahan, kembung, diare atau sembelit, dan gejala lain yang mirip dengan sindrom premenstrual (PMS). Namun, karena gejala endometriosis dapat mirip dengan gejala kondisi medis lainnya, maka perlu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Beberapa wanita dengan endometriosis mungkin tidak memiliki gejala sama sekali, sedangkan yang lain dapat mengalami gejala yang sangat parah. Berikut beberapa gejala umum dari endometriosis.

1. Nyeri Panggul

Nyeri panggul merupakan gejala paling umum dari endometriosis. Nyeri ini dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah menstruasi, dan seringkali dirasakan sebagai nyeri tumpul atau sakit di bagian bawah perut.

2. Nyeri saat Berhubungan Seks

Wanita dengan endometriosis mungkin mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, terutama saat penetrasi.

3. Nyeri saat Buang Air Besar atau Kencing

Jaringan endometriosis yang tumbuh di sekitar rongga panggul dan organ panggul dapat menekan kandung kemih atau usus, yang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air besar atau kencing.

4. Menstruasi yang Sangat Berat atau Lama

Wanita dengan endometriosis dapat mengalami menstruasi yang sangat berat atau lama, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan anemia atau kekurangan zat besi.

5. Masalah Kesuburan

Endometriosis dapat menyebabkan masalah kesuburan dengan mengganggu fungsi ovarium, menyumbat tuba falopi, atau mengganggu implantasi telur yang dibuahi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya