Simpati adalah Bentuk Perasaan, Kenali Bedanya dengan Empati

Tiap orang bisa memberi simpati pada orang lain.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 15 Mei 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 19:10 WIB
Jangan Membanding-bandingkan Masalahmu
Ilustrasi Curhat Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Simpati adalah salah satu perasaan yang sering diungkapkan. Tiap orang bisa memberi simpati pada orang lain. Simpati adalah hal yang sering dibicarakan ketika sesuatu yang buruk telah terjadi.

Simpati adalah konsep yang berhubungan erat dengan empati dan kasih sayang. Simpati adalah respons yang bisa dipengaruhi oleh perasaan atau emosi. Inti dari simpati adalah bahwa seseorang memiliki kepedulian yang kuat terhadap orang lain.

Simpati adalah perasaan yang hadir ketika perasaan atau emosi seseorang dipahami dan dihargai secara mendalam oleh orang lain. Simpati adalah respons menunjukkan pemahaman seseorang tentang ketidakbahagiaan atau penderitaan orang lain.

Berikut pengertian tentang simpati, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (29/10/2021).

Asal usul kata simpati

Jangan Menghakimi Tetapi Berusaha Memahami
Ilustrasi Curhat Credit: pexels.com/cottonbro

Simpati adalah istilah yang berasal kata dari bahasa Yunani, sympatheia. Ini merupakan gabungan dari kata syn yang berarti bersama-sama dan pathos yang berarti penderitaan. Simpati artinya perasaan sama-sama menderita.

Dalam penggunaan umum, simpati biasanya menunjukkan pemahaman seseorang tentang ketidakbahagiaan atau penderitaan orang lain, terutama ketika itu adalah kesedihan. Simpati juga dapat merujuk pada kesadaran akan emosi (positif) lainnya.

Menurut Kamus Psikologi APA, simpati adalah perasaan perhatian atau kasih sayang yang dihasilkan dari kesadaran akan penderitaan atau kesedihan orang lain. Secara lebih umum, simpati adalah kapasitas untuk berbagi dan menanggapi kekhawatiran atau perasaan orang lain.

Apa itu simpati?

Bercerita Mantan Sepanjang Waktu
Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/cottonbro

Simpati adalah perasaan peduli dan perhatian terhadap seseorang, seringkali seseorang yang dekat. Dibandingkan dengan rasa kasihan, simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar bersama dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam. Simpati adalah erasaan tidak enak pada orang lain karena sesuatu yang telah terjadi pada mereka.

Simpati adalah keadaan emosional dan merupakan afinitas sosial di mana satu orang berdiri dengan orang lain, sangat memahami perasaannya. Simpati ada ketika perasaan atau emosi seseorang dipahami dan dihargai secara mendalam oleh orang lain.

Kemampuan untuk merasakan simpati terhadap orang lain adalah bagian besar dari sifat alami manusia. Sifat inilah yang mendorong manusia untuk menjangkau dan menawarkan bantuan. Simpati dapat diungkapkan baik secara verbal maupun nonverbal.

Perbedaan simpati dan empati

Ilustrasi Sedih
Ilustrasi sedih (dok. Pixabay.com/StockSnap)

Simpati adalah konsep yang tidak seperti empati. Ia tidak melibatkan perspektif bersama atau emosi bersama. Sementara ekspresi wajah simpati menyampaikan kepedulian dan perhatian, mereka tidak menyampaikan kesusahan bersama.

Simpati dan empati sering mengarah pada satu sama lain, tetapi tidak selalu. Merasa simpati berarti sesorang merasa kasihan dengan keadaan seseorang, meskipun belum pernah mengalaminya. Empati adalah ketika sesorang benar-benar memahami dan dapat merasakan apa yang sedang dialami orang lain.

Simpati dan empati sebagian besar dibedakan oleh aspek perilaku dan performatif eksternal, yang diyakini sebagian besar orang adalah cerminan dari bagaimana perasaan pendengar secara internal tentang orang yang menderita.

Di luar, simpati sering kali tampak jauh secara sosial, seperti pesan belasungkawa sekali saja, tanpa tindak lanjut.

Contoh simpati

Belajar Menjadi Pendengar yang Baik
Ilustrasi Curhat Credit: pexels.com/Tirachard

Simpati lisan

- Berbicara kepada seseorang untuk mengatakan betapa sedih atau prihatin tentang situasi mereka

- Mengirim ucapan duka cita ketika seseorang telah berduka.

Simpat verbal

- Menepuk bahu seseorang di pemakaman;

- Meletakkan tangan di lengan seseorang ketika mereka memberi tahu kabar buruknya; dan

- Menurunkan nada suara saat berbicara.

Cara mengekspresikan simpati

Teman curhat (iStock)
Ilustrasi teman curhat (iStockphoto)

Beri orang lain kesempatan untuk berbicara tentang emosinya

Tawarkan untuk mendengarkan dia berbicara tentang perasaannya, atau bagaimana dia mencoba mengatasi masalahnya. Anda tidak perlu memiliki solusi. Terkadang telinga yang simpatik bisa sangat membantu.

Gunakan bahasa tubuh

Gunakan bahasa tubuh untuk mengekspresikan simpati. Bahkan saat mendengarkan, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan bersimpati dengan bahasa tubuh Anda. Lakukan kontak mata, dan sesekali mengangguk mengerti. Jaga agar tubuh Anda menghadap ke arah orang tersebut alih-alih ke satu sisi.

Dengarkan

Dengarkan dulu, berikan komentar kemudian. Dalam banyak kasus, orang lain membutuhkan Anda untuk mendengarkan saat dia mengeksplorasi perasaan dan pikirannya. Ini adalah sikap mendukung, bahkan jika itu tidak terasa sangat aktif atau membantu.

Cara mengekspresikan simpati

Jangan Memberi Tekanan Lewat Kata Penyemangat
Ilustrasi Curhat Credit: pexels.com/pixabay

Gunakan kontak fisik yang sesuai

Kontak fisik bisa menghibur, tetapi hanya jika itu pantas dalam konteks hubungan Anda. Jika Anda terbiasa memeluk orang yang membutuhkan simpati, lakukanlah. Jika salah satu dari Anda tidak nyaman dengan itu, sentuh sebentar lengan atau bahunya.

Tawarkan untuk membantu pekerjaan sehari-hari

Seseorang yang mengalami masa sulit dalam hidupnya kemungkinan akan menghargai bantuan dalam tugas sehari-hari. Bahkan jika dia tampaknya menangani tugas-tugas ini dengan baik, isyarat itu menunjukkan bahwa Anda ada di sana untuk membantu.

Hindari mengabaikan perasaan orang lain

Akui bahwa masalah orang lain itu nyata. Berfokuslah untuk mendengarkan masalahnya dan dukung dia saat dia menghadapinya, jangan katakan padanya bahwa itu tidak layak untuk diperhatikan.

Tetap tenang dan baik hati

Anda mungkin berpikir masalah orang lain itu sepele, atau kurang serius daripada masalah Anda sendiri. Anda bahkan mungkin cemburu pada seseorang yang masalahnya tampak begitu kecil. Ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini, dan Anda mungkin tidak pernah memiliki kesempatan yang baik untuk melakukannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya