Warga Jepang Ini Kunjungi Tempat Kursus Senyum Agar Tersenyum Lagi, Alasannya Tak Diduga

Instruktur senyum yang dihadirkan memiliki sertifikat khusus.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 20 Mei 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 17:59 WIB
Sering Tertawa dan Menunjukkan Senyum Palsu
Ilustrasi Pria yang Sedang Berbohong Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta COVID-19 yang melanda dunia membuat masyarakat harus terbiasa menggunakan masker dalam berbagai aktivitas. Bahkan, meski darurat COVID19 telah berakhir, namun banyak masyarakat yang memilih tetap memakai masker sebagai sebuah kebiasaan.

Terlalu sering menggunakan masker dalam tiga tahun terakhir bahkan membuat banyak masyarakat Jepang memilih mendaftar kelas tersenyum. Mengikuti kelas tersenyum sendiri dilakukan banyak masyarakat untuk belajar bagaimana bisa tersenyum kembali tanpa terlihat canggung.

Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Sabtu (20/5/2023) tersenyum sendiri merupakan salah satu respons alami yang dilakukan masyarakat. Namun, dalam tiga tahun terakhir, banyak warga Jepang yang tidak dapat tersenyum secara alami karena selalu tersembunyi di balik topeng.

Mengikuti kelas tersenyum tentu saja menjadi hal yang tak biasa dilakukan. Namun, nyatanya dalam kelas tersebut instruktur akan mengajari bagaimana cara menampilkan kembali senyum yang tulus tanpa terlihat canggung. Bahkan, tak sedikit warga baik kalangan muda hingga tua yang menjajal mengambil kursus tersenyum ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


4.000 murid di kelas tersenyum

Warga Jepang Ini Kunjungi Tempat Kursus Senyum Agar Tersenyum Lagi, Alasannya Tak Diduga
Kelas tersenyum (Sumber: Oddity Central)

Kursus senyum sendiri tak serta merta hanya mengajarkan cara tersenyum saja. Akan tetapi para murid yang mendaftar juga akan diajarkan mengenai peregangan serta melenturkan otot wajah hingga leher. Hal ini dilakukan agar senyum yang ditampilkan terlihat kebahagiaan tanpa terlihat aneh atau canggung,

"Senyum hanyalah senyuman jika disampaikan. Bahkan jika Anda berpikir untuk tersenyum atau bahwa Anda bahagia, jika Anda tidak memiliki ekspresi, itu tidak akan mencapai penonton." ujar Keiko Kawano seorang mantan penyiar yang beralih sebagai pengusaha kursus senyum.

Kawano sendiri menyebutkan jika dirinya telah mengajar kurang lebih 4.000 siswa yang terbagi dalam beberapa kelas. Dirinya pun tak mengajar seorang diri. Ia bahkan memiliki 700 instruktur spesialis senyum bersertifikat.


Jadi bagian budaya

Kelas pendidikan tersenyum ini pun diketahui dimulai dengan sesi peregangan. Para peserta pun diminta untuk menggemgam cermin kecil sembari mengamati diri mereka sendiri saat mengikuti sang instruktur senyum. Para instruktur pun akan mengajari bagaimana cara melenturkan otot wajah untuk menyampaikan ekspresi wajah yang paling hangat dan cerah.

Uniknya, elas tersenyum instruksional telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama beberapa dekade terakhir. Pasalnya, banyak orang-orang yang kesulitan untuk menyampaikan perasaan mereka melalui ekspresi wajah. Bahkan, karena adanya COVID-19 semakin banyak pula masyarakat yang kesulitan untuk kembali tersenyum.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya