Liputan6.com, Jakarta Cara mengatasi setir mobil yang berat masih banyak diabaikan oleh pengemudi. Padahal, banyak keuntungan dari cara mengatasi setir mobil yang berat tersebut, baik dari segi keselamatan maupun kenyamanan berkendara.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini tidak terlepas dari performa mobil yang rentan mengalami penurunan ketika kemudi mulai terasa berat. Kemudi yang terasa berat sering dialami ketika mobil tersebut memiliki usia yang sudah tidak bisa dianggap muda lagi.
Jika tak segera mempraktikkan cara mengatasi setir mobil yang berat ini, pengemudi kurang nyaman saat berkendara. Selain itu, pengemudi cepat merasa kelelahan, apalagi jika rute yang akan dilalui memiliki jalan yang banyak tikungan tajam.
Dari sisi kenyamanan memang akan sangat terasa, hal tersebut juga tidak luput dari bahaya keselamatan yang bisa mengancam. Sebab, ketika kemudi mobil tersebut sudah mulai terasa berat, terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat terjadi. Salah satu yang cukup berbahaya yaitu rusaknya rack kemudi.
Nah, jika mobil yang Anda kendarai mulai terasa mengalami berat pada area setir, segera lakukan cara mengatasi setir mobil yang berat ini. Cara mengatasi setir mobil yang berat ini bisa menjadi pertolongan pertama dan indikator mengenai kesehatan dari mobil, berikut Liputan6.com sudah merangkumnya dari berbagai sumber, Selasa (21/7/2020).
1. Cek Tekanan Ban
Jika kemudi mobil Anda mulai terasa berat, mungkin salah satu penyebabnya adalah tekanan ban yang terlalu kempis. Hal ini biasanya akan membuat kemudi menjadi susah untuk dibelokkan. Cara mendiagnosis apakah tekanan ban mobil Anda normal atau tidak juga cukup mudah. Anda hanya perlu melihatnya, apakah secara fisik ban mobil Anda terlihat kempis.
Lalu, Anda bisa menggunakan batang besi atau benda keras apapun untuk memukul-mukul ban mobil. Hal ini dilakukan agar Anda bisa mengetahui apakah ban mobil benar-benar kekurangan angina tau tidak. Sebab, ban mobil tidak selunak ban motor yang bisa Anda cek menggunakan tangan saja.
Nah, jika Anda masih belum cukup yakin, lebih baik langsung bawa ke bengkel yang menyediakan pompa angin ban, atau ke gerai pengisian nitrogen di SPBU. Cara mengatasi setir mobil yang berat ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan juga memiliki keuntungan lain dari sisi keselamatan. Sebab, ketika ban kempis juga dapat memicu setir mobil bergetar ketika direm. Hal ini sangat berbahaya ketika digunakan untuk berkendara dalam kecepatan tinggi.
Advertisement
2. Sesuaikan Pengaturan FWA
Sebenarnya roda mobil memiliki posisi yang tidak vertikal 0 derajat, atau memiliki sedikit kemiringan, biasanya bagian bawah roda lebih keluar daripada bagian atas. Itulah yang dinamakan sudut chamber, salah satu dari FWA (front wheel alignment). FWA sendiri merupakan pengaturan yang dilakukan untuk mengatur posisi roda depan. Ketika pengaturan FWA sudah tepat, maka kemudi akan terasa lebih ringan.
Untuk mengatasinya, Anda cukup bawa mobil ke bengkel untuk dilakukan balancing roda. Biasanya, Anda akan menemukan beberapa proses servis mobil terkait sudut roda depan dan penyeimbangan roda mobil yang umumnya dikenal dengan sebutan spooring and balancing.
3. Cek Kondisi Cairan Power Steering
Power steering menggunakan prinsip hidrolik sebagai pemindahan tenaga. Oleh karena itu, power steering memerlukan cairan khusus yang mampu bertahan pada suhu tinggi dan tekanan tinggi. Biasanya oli power steering, menggunakan jenis ATF atau automatic transmission fluid.
Sewajarnya, oli akan mengalami degradasi tiap kali digunakan. Apabila oli sudah mengalami degradasi maka kemampuannya dalam melumasi dan menghantarkan tenaga akan berkurang. Sehingga daya yang dihasilkan oleh pompa power steering tidak dapat disalurkan 100% ke steering rack, maka inilah yang membuat kemudi mobil menjadi berat.
Selain faktor degradasi, kekurangan minyak power steering juga bisa menjadi penyebab beratnya kemudi. Sebab, apabila olinya kurang otomatis tenaga yang disalurkan tidak bisa optimal. Itulah mengapa Anda perlu cek dahulu bagaimana kualitas oli power steering.
Apabila sudah terlalu berwarna hitam, maka segera ganti. Tapi, jika masih cukup merah cukup cek volumenya, dan lakukan pengisian jika kurang. Penggantian oli power steering yang umum dilakukan ketika jarak tempuh sudah sekitar 25.000 Km sampai 30.000 Km.
Advertisement
4. Pastikan Rack Kemudi Tidak Rusak
Rack kemudi merupakan bagian utama dari kemudi mobil. Biasanya, faktor umur dari mobil akan membuat kondisi dari rack kemudi menjadi rusak dan aus. Apabila sudah mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan membuat kemudi mobil menjadi oblak dan tidak nyaman untuk digunakan.
Untuk mengatasinya juga lebih baik segera dibawa ke bengkel mobil terdekat. Namun, apabila belum sempat untuk segera diperbaiki, lebih baik untuk mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Hal ini untuk menghindari berbagai masalah keselamatan yang bisa terjadi.
5. Ganti V Belt
Pompa power steering digerakan oleh pulley mesin melalui sebuah v belt. Biasanya V belt terbuat dari bahan karet, dan ketika diletakan pada pulley berbahan logam tidak akan selip. Akan tetapi, ketika masa pemakaian akan terdapat material lain yang bisa saja mengganggu, misal ceceran oli. Ceceran oli sering ditemukan setelah melakukan penggantian oli mesin. Apabila oli membasahi permukaan pulley atau V belt, maka koneksi V belt dengan pulley akan menjadi licin.
Itulah hal yang akan memicu V belt dapat putus. Apabila v belt putus, semua komponen pendukung mesin seperti altenator, kompresor AC dan pompa power steering tidak akan berfungsi. Hal tersebut yang akan membuat stir terasa berat, aki drop dan suhu kabin akan terasa panas. Cara mengatasi kemudi mobil yang berat ini cukup mudah, Anda tinggal mengganti v belt yang putus tersebut di bengkel terdekat.
Advertisement