Liputan6.com, Jakarta Satelit mata-mata perang dingin di tahun 1960-an dan 1970-an mengungkap rahasia sejarah perbatasan Romawi di Timur Tengah. Gambar-gambar yang awalnya tidak diklasifikasikan ini mengungkap lebih dari 400 benteng Romawi kuno yang sebelumnya tidak diketahui di wilayah Irak dan Suriah.
Sejarah panjang dan kompleks peradaban Romawi menghadirkan misteri yang menarik. Penemuan ini memberikan pencerahan baru pada peran perdagangan dan diplomasi dalam perbatasan tersebut. Gambar-gambar yang sebelumnya tidak dikeluarkan ini telah membuka pintu untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang peran perdagangan dan diplomasi dalam sejarah perbatasan Romawi di Timur Tengah.
Advertisement
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Live Science, pada Senin (30/10/2023).
400 Benteng Romawi Kuno di Timur Tengah
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, satelit mata-mata pertama mengambil gambar-gambar yang mengungkapkan sebuah misteri di wilayah Timur Tengah. Gambar-gambar tersebut, awalnya tidak diklasifikasikan, memperlihatkan bahwa perbatasan timur Kekaisaran Romawi adalah tempat perdagangan yang dinamis.
Para peneliti telah menemukan lebih dari 400 benteng Romawi kuno yang sebelumnya tidak diketahui di Irak dan Suriah, yang mengubah pemahaman kita tentang sejarah perbatasan tersebut. Sebelumnya, para sejarawan percaya bahwa perbatasan Romawi di Timur Tengah dilindungi oleh tembok-tembok batu yang berfungsi sebagai garis pertahanan kuat melawan kekaisaran saingan, Persia.
Hipotesis ini didukung oleh penelitian Antoine Poidebard pada tahun 1934, yang menyatakan bahwa 116 benteng berbentuk persegi membentuk garis pertahanan utara-selatan untuk melindungi Romawi dari serangan Parthia dan kemudian Persia Sassanid.
Advertisement
Perubahan Pemahaman Tentang Perbatasan Romawi
Namun, temuan dari gambar satelit mata-mata Perang Dingin mengubah pemahaman kita tentang perbatasan ini. Penyebaran benteng-benteng baru yang ditemukan, yang tersebar dari timur ke barat, bersama dengan benteng-benteng yang telah dikenal sebelumnya, mengisyaratkan bahwa tujuan utama pembangunan benteng-benteng tersebut mungkin bukan untuk kepentingan militer, tetapi untuk memfasilitasi perdagangan dan perjalanan damai.
Benteng-benteng ini membentang melintasi gurun Irak dan Suriah, dan sekarang kita tahu bahwa mereka tidak hanya berfungsi sebagai tembok pertahanan, tetapi juga melindungi jalur-jalur perdagangan yang vital antara Roma dan Kekaisaran Parthia, yang kemudian menjadi Kekaisaran Sassanid Persia.
Ini mengubah pandangan tentang perbatasan Romawi di Timur Tengah, mempertanyakan apakah ini benar-benar tembok pertahanan atau lebih seperti jalan perdagangan.
Arti Penting Temuan Ini
Penelitian ini membuka mata terhadap pentingnya memanfaatkan gambar-gambar yang sebelumnya tidak diklasifikasikan dalam penelitian arkeologi. Banyak dari benteng-benteng yang terungkap dalam foto-foto tersebut sekarang telah dihancurkan oleh ekspansi pertanian dan urbanisasi.
Para peneliti berharap bahwa deklasifikasi lebih banyak gambar udara lainnya, seperti yang diambil oleh pesawat mata-mata U2, akan membawa penemuan lebih lanjut. Analisis yang cermat terhadap data kuat ini memiliki potensi besar untuk membantu kita memahami sejarah Timur Dekat dan sekitarnya dengan lebih baik.
Temuan ini memperkaya pengetahuan tentang perbatasan Romawi dan peran pentingnya dalam perdagangan dan diplomasi di masa lalu. Dengan terus menggali penemuan-penemuan arkeologis seperti ini, kita dapat terus memperdalam pemahaman tentang sejarah peradaban kuno.
Advertisement