Liputan6.com, Jakarta - Ada enam sifat sahabat Nabi Muhammad SAW yang perlu diketahui. Mulai dari memiliki keyakinan kuat terhadap dua kalimat syahadat, mengedepankan kepentingan Allah SWT dan Rasul-Nya, hingga mengedepankan sifat berani, jujur, dan rela berkorban.
Baca Juga
Advertisement
Mengetahui dan meneladani sifat-sifat sahabat Nabi adalah penting karena mereka merupakan teladan terbaik dalam mengamalkan ajaran Islam. Sifat-sifat mereka tidak hanya merepresentasikan ketaatan dan kesetiaan pada Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga mencerminkan bagaimana cara menjalani kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama.
Selain itu, meneladani enam sifat sahabat Nabi juga membantu dalam memperkuat keimanan serta meneguhkan komitmen terhadap ajaran Islam. Keteladanan dari mereka menjadi contoh nyata bagaimana kehidupan yang sejalan dengan ajaran agama dapat menciptakan kedamaian, keadilan, dan harmoni dalam masyarakat.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang enam sifat sahabat Nabi Muhammad SAW yang dimaksudkan, Kamis (16/11/2023).
1. Keyakinan yang kuat terhadap dua kalimat syahadat
Dalam buku berjudul Super Spiritual Quotient (SSQ): Sosiologi Berpikir Qur`ani dan Revolusi Mental (2017) oleh Ervin Nilil Fikri dan Syahrul Akmal Latif, disebutkan beberapa sifat sahabat Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan keyakinan mereka.
Salah satu sifat utama tersebut adalah keyakinan yang kuat terhadap dua kalimat syahadat. Sifat ini menandakan pentingnya bagi setiap umat Islam untuk menjadikan keimanan kepada Allah SWT sebagai fokus utama dalam kehidupan, dengan dua kalimat syahadat menjadi pondasi yang kuat dalam memperkuat keyakinan dan mengalihkan tujuan hidup dari aspek duniawi kepada ketuhanan.
"Allah menyatakan tidak ada tuhan selain Dia; demikian pula para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Ali-Imran ayat 18)
2. Mengedepankan kepentingan Allah SWT dan Rasul-Nya
Selain keyakinan, sifat khusus yang dimiliki sahabat Nabi adalah paradigma yang kokoh terkait dengan shalat khusyu wal khudu’. Hal ini memunculkan sikap mental yang mengedepankan kepentingan Allah SWT dan Rasul-Nya di atas segala hal lainnya. Paradigma ini mencerminkan sifat rendah hati, tekun, disiplin, tenang, teguh pendirian, serta fokus dalam menjalankan ajaran Islam.
3. Berani dalam menjalankan ajaran Islam yang benar
Sifat lain yang turut dijelaskan adalah ilmu ma’a dzikir (ilmu yang disertai dzikir). Sifat ini menandakan kemampuan sahabat Nabi dalam menghadapi kebenaran, tunduk, dan taat terhadap dalil-dalil yang benar. Sifat ini juga menunjukkan keberanian mereka dalam menjalankan ketaatan terhadap ajaran Islam yang benar, didukung oleh pengetahuan dan keimanan yang kokoh, serta kesediaan untuk mengikuti ajaran yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah ayat 11)
Advertisement
4. Memiliki keimanan yang kuat dan pengorbanan yang besar
Dalam buku berjudul Khulafaur Rasyidin (2019), sifat sahabat Nabi Muhammad SAW tergambar jelas dari empat sosok Khulafaur Rasyidin, yakni sahabat-sahabat nabi yang dipilih karena kepantasan dan kelebihannya.
Abu Bakar As Sidiq terkenal dengan keimanan yang kokoh terhadap ajaran Islam. Ia adalah orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra Miraj, menunjukkan tingginya keyakinan pada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Ketulusan dan kesungguhannya tercermin dalam pengorbanan besar yang dilakukannya, seperti saat ia mengorbankan harta bendanya untuk mendukung perjuangan Nabi. Ketabahannya saat dihadapkan pada ujian dan pengorbanan yang luar biasa menjadikannya panutan bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan.
Ada pula Usman bin Affan, ia sahabat Nabi Muhammad SAW yang dermawan dan suka membantu. Kelebihan materi yang dimilikinya tidak membuatnya kikir, melainkan ia senantiasa berbagi dengan orang lain, terutama dalam memberikan kebebasan kepada budak-budak muslim.
5. Kepemimpinan yang berani dan jujur
Salah satunya sifat Umar bin Khattab. Ia dikenal karena keberaniannya. Memiliki kepribadian yang teguh dan tidak ragu dalam mempertahankan kebenaran serta memberlakukan keadilan. Gelarnya sebagai "Singa Padang Pasir" mencerminkan keberaniannya dalam menghadapi tantangan.
Kejujurannya dalam menjalankan kepemimpinan membuatnya dihormati dan diakui oleh masyarakat, baik kaum Muslim maupun non-Muslim, sebagai pemimpin yang adil dan tegas. Ia dikenal karena perhatian besar terhadap kebutuhan rakyatnya.
6. Kecermatan dalam pengetahuan dan kepemimpinan
Ali bin Abi Thalib adalah figur yang memiliki kecerdasan luar biasa. Kecerdasannya ini tidak hanya terlihat dalam pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga dalam kepemimpinannya. Sebagai satu-satunya sahabat yang dididik langsung oleh Rasulullah sejak kecil, Ali memiliki pengetahuan mendalam tentang ajaran Islam dan kebijaksanaan dalam memimpin.
Ketegasan dalam mempertahankan kebenaran dan keberanian dalam menghadapi situasi sulit menjadi ciri khasnya yang memukau.