Siapa Osama bin Laden Sebenarnya? Buron FBI Sejak Tahun 1999

Osama bin Laden adalah tokoh terkenal sebagai pemimpin dan pendiri kelompok teroris Al Qaeda.

oleh Laudia Tysara diperbarui 17 Nov 2023, 19:27 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 19:25 WIB
Keluarga Osama bin Laden
Foto dan video yang dirilis dari berkas Abbottabad menunjukkan bagaimana keluarga Osama bin Laden hidup dan bersembunyi. (Dokumentasi Abbottabad)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa Osama bin Laden sebenarnya? Osama bin Laden adalah tokoh terkenal sebagai pemimpin dan pendiri kelompok teroris Al Qaeda. Kelompok yang dipimpinnya dikenal karena terlibat dalam serangkaian tindakan teror di seluruh dunia. 

Keberadaan dan aktivitasnya memengaruhi kebijakan global dalam hal keamanan, dan serangkaian aksi teror yang dilakukannya. Utamanya serangan 11 September 2001, ini membuat Osama bin Laden menjadi sosok yang sangat kontroversial dalam sejarah modern.

Mengetahui latar belakang, motivasi, dan upaya-upaya yang dilakukan Osama bin Laden dapat membantu dalam memahami dampak buruk dari aksi terorisme. Osama bin Laden tercatat tewas ditembak dan dijatuhkan dari kapal USS Carl Vinson.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang biografi Osama bin Laden yang dimaksudkan, Jumat (17/11/2023).

 

Pendiri Kelompok Al Qaeda

Gambar televisi dari stasiun satelit Arab Al-Jazeera, Osama bin Laden, kanan, mendengarkan wakil utamanya Ayman al-Zawahri berbicara di lokasi yang dirahasiakan. (Foto File AP / Al-Jazeera / APTN)
Gambar televisi dari stasiun satelit Arab Al-Jazeera, Osama bin Laden, kanan, mendengarkan wakil utamanya Ayman al-Zawahri berbicara di lokasi yang dirahasiakan. (Foto File AP / Al-Jazeera / APTN)

Osama bin Laden terkenal sebagai pemimpin dan pendiri kelompok teroris Al Qaeda. Kelompok ini telah terlibat dalam berbagai aksi kekerasan dan serangan teroris di seluruh dunia. Bin Laden, menjadi buronan FBI (badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat) sejak tahun 1999.

Ia mencapai tingkat kepopuleran di media massa, terutama setelah serangan teror pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, peristiwa 11 September 2001, yang melibatkan pesawat yang menabrak gedung World Trade Center (WTC) di New York, membawa Osama bin Laden menjadi sosok yang dicurigai kuat sebagai otak di balik serangan tersebut. Sejak saat itu, pemerintah Amerika Serikat gencar memburu dan mengusut tuntas keberadaan Bin Laden.

Osama bin Laden lahir pada 10 Maret 1957 di Riyadh, Arab Saudi, dari keluarga berada dengan latar belakang yang cukup beragam. Michael Scheuer dalam bukunya berjudul Osama Bin Laden (2011), ungkap ayahnya, Muhammad bin Awad bin Laden, adalah seorang miliarder kelahiran Hadramaut, Yaman, sedangkan ibunya, Alia Ghanem, berasal dari keluarga kelas menengah sekuler di Latakia, Suriah.

Bin Laden tumbuh dalam keluarga yang mengikuti ajaran Islam Sunni, dan pada usia 17, ia menikah dengan seorang sepupu asal Suriah bernama Najwa.

Meskipun Osama bin Laden awalnya mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan elite yang sekaligus bersifat sekuler, seperti AL-Thager Model School, namun pada tahun 1979, ia memutuskan untuk keluar. Keputusan tersebut dipicu oleh hasratnya untuk bergabung dengan pejuang Mujahidin yang melawan Uni Soviet di Afghanistan. Pada saat itu, Bin Laden memilih jalur militan dan mengangkat senjata sebagai bentuk perlawanannya terhadap invasi Soviet di Afghanistan.

 

Mendeklarasikan Perang dengan AS

Osama bin Laden
Potret Osama bin Laden pada 1998 (AP Photo/Mazhar Ali Khan, File)

Fase paling penting dalam perjalanan militansi Osama bin Laden dimulai pada tahun 1988 saat ia dan sejumlah Mujahidin lainnya mendirikan Al Qaeda. Visi utama organisasi ini adalah mempersatukan gerakan militan Sunni dari berbagai negara dalam sebuah perang suci melawan pihak-pihak yang dianggap sebagai musuh Islam di seluruh dunia.

Upaya mereka dalam menjalankan serangkaian aksi terorisme membuat Al Qaeda mendapat kecaman dan perlawanan keras dari banyak negara di dunia.

Salah satunya, kejadian 11 September 2001, dikenal dengan sebutan 9/11, mencatat tragedi paling mengguncang Amerika Serikat. Empat pesawat komersial AS diculik oleh 19 pria yang merupakan anggota kelompok teroris Al Qaeda di bawah pimpinan Osama bin Laden.

Melansir dari History, dua dari empat pesawat tersebut ditabrakkan secara sengaja ke Menara Kembar World Trade Center di New York. Pesawat ketiga diarahkan menuju ke Pentagon, pusat pertahanan penting AS, di Washington D.C. Sementara pesawat keempat yang mengarah ke target yang tidak jelas, akhirnya jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania.

Dampaknya sangat mendalam dan tragis, dengan data yang berhasil dihimpun ada lebih dari 3.000 jiwa hilang, serta sekitar 6.000 orang lainnya menderita luka-luka. Selain kehilangan nyawa, serangan ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan hancurnya properti dengan nilai kerugian material diperkirakan mencapai setidaknya $10 miliar.

9/11 bukan hanya sebuah serangan teror, tetapi juga menjadi peristiwa tunggal paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah Amerika Serikat.

Osama bin Laden, dengan banyak pengikut dan sumber daya finansial, terbukti berhasil mempertahankan eksistensi dirinya serta organisasinya meskipun hidup dalam kondisi nomaden. Pada periode tersebut, ia diusir oleh pemerintah Saudi dan Sudan, sehingga ia kembali ke Afghanistan pada pertengahan tahun 1990-an untuk melanjutkan operasi global Al Qaeda dari sana. Saat itulah ia menyuarakan deklarasi perang terhadap Amerika Serikat.

Namun, setelah kematian Osama bin Laden dan munculnya kelompok teroris lain seperti ISIS, kekuatan dan pengaruh Al Qaeda mulai merosot secara perlahan. Mereka menghadapi penurunan dalam daya tarik dan pengaruhnya. Osama bin Laden tercatat tewas ditembak dan dijatuhkan dari kapal USS Carl Vinson pada 2 Mei 2011.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya