20 Contoh Kata Denotasi dan Fungsinya dalam Komunikasi, Kenali Bedanya dengan Konotasi

Kata denotasi adalah berupa kata dengan makna literal atau makna yang sebenarnya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 14 Mei 2024, 15:35 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 15:35 WIB
Ilustrasi belajar, menulis kalimat denotasi
Ilustrasi belajar, menulis kalimat denotasi. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak jenis kata yang memiliki makna denotasi. Denotasi merupakan penggunaan kata atau kelompok kata yang memiliki penunjukan yang lugas, pada sesuatu di luar bahasa. Adapun 20 contoh kata denotasi ini bisa digunakan, untuk menggambarkan secara spesifik dan lugas suatu objek atau makhluk, tanpa adanya penjelasan atau interpretasi lebih lanjut.

Ciri utama denotasi adalah penggunaannya yang objektif dan berhubungan dengan dunia nyata. Kata-kata denotatif ini tidak memiliki makna kiasan atau konotasi yang mendalam. Selain itu, denotasi juga cenderung terjun ke makna yang lebih spesifik dan faktual. Penggunaan 20 contoh kata denotasi ini sangatlah penting dalam membangun komunikasi yang jelas dan efektif.

20 contoh kata denotasi yang dapat ditemukan dalam bahasa sehari-hari misalnya, kata "meja" secara denotatif merujuk pada perabotan yang digunakan, untuk menaruh atau menopang suatu benda. Begitu juga kata "mobil" yang merujuk pada kendaraan yang digunakan untuk bergerak di jalan. Kata denotasi juga dapat berlaku untuk nama-nama binatang seperti "anjing" yang merujuk pada hewan mamalia berkaki empat.

Berikut ini 20 contoh kata denotasi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2024).

Mengenal Apa Itu Kata Denotasi

Ilustrasi buku, pendidikan
Ilustrasi buku, pendidikan. (Photo Copyright by Freepik)

Denotasi adalah makna literal atau arti sebenarnya dari suatu kata. Ketika kita menggunakan kata dengan denotasi, kita mengacu pada arti yang sebenarnya sesuai dengan kamus atau definisi yang umum diterima. Dengan kata lain, denotasi adalah makna harfiah dari suatu kata, tanpa adanya makna ganda atau tersembunyi. Sebagai contoh, kata "merah" memiliki denotasi sebagai warna merah yang dapat dikenali secara langsung.

Ciri khas dari kata denotasi adalah maknanya yang bersifat konkret dan dapat diartikan dengan jelas, tanpa perlu penafsiran tambahan. Dalam penggunaan sehari-hari, kita sering menggunakan kata denotasi untuk mengkomunikasikan informasi secara langsung dan tanpa ambiguitas. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang bisa membedakannya:

  1. Denotasi mengacu pada makna yang spesifik dan jelas, tanpa adanya interpretasi atau penafsiran tambahan.
  2. Denotasi bersifat obyektif karena maknanya dapat diukur, atau diidentifikasi secara konkret tanpa mengandalkan perasaan atau pendapat subjektif.
  3. Makna denotasi dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang karena bersifat universal, dan tidak tergantung pada konteks atau pengalaman individu.
  4. Sebagai contoh, kata "kucing" secara denotatif merujuk kepada hewan mamalia berkaki empat dengan bulu halus. 

Contoh Kata Denotasi

Contoh ilustrasi membaca buku
Membaca buku sebelum tidur dapat menjadi aktivitas positif yang dilakukan di malam hari, sebaiknya kamu membiasakan melakukannya (Foto: Unsplash.com/Nathan Aguirre)

Denotasi adalah kata-kata yang memiliki arti literal atau konkret, yang dapat ditemukan dalam kamus. Kata-kata ini merujuk pada makna yang jelas dan tidak ambigu. Berikut adalah 20 contoh kata denotasi beserta kalimatnya untuk memperjelas pemahaman:

1. Rumah: Saya tinggal di rumah kontrakan.

"Rumah" merujuk pada bangunan tempat tinggal yang konkret.

2. Pohon: Andi suka duduk di bawah pohon mangga.

"Pohon" mengacu pada tanaman berkayu yang besar.

3. Meja: Di ruang tamu, terdapat sebuah meja bundar.

"Meja" adalah furnitur dengan permukaan datar yang didukung kaki-kaki.

4. Kucing: Kucing hitam itu suka bermain di halaman belakang.

"Kucing" merujuk pada hewan peliharaan yang berkaki empat dan berbulu.

5. Mobil: Bapak akan pergi ke kantor dengan mobil sedan.

"Mobil" mengacu pada kendaraan bermotor beroda empat.

6. Bunga: Ada bunga mawar merah di taman belakang rumah.

"Bunga" adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk reproduksi.

7. Laut: Kami bermain di pinggir laut selama liburan.

"Laut" merujuk pada kumpulan air asin yang luas.

8. Buku: Di raknya, terdapat banyak buku tentang sejarah.

"Buku" adalah kumpulan lembaran kertas yang berisi tulisan atau gambar.

9. Sekolah: Anak-anak berangkat ke sekolah setiap pagi.

"Sekolah" adalah tempat di mana proses belajar-mengajar berlangsung.

10. Kunci: Saya kehilangan kunci mobil di pusat perbelanjaan.

"Kunci" adalah alat untuk membuka atau mengunci sesuatu.

11. Tas: Ibuku membeli tas cantik di toko dekat rumah.

"Tas" merujuk pada wadah untuk membawa barang-barang.

12. Buah: Di dapur, terdapat banyak buah-buahan segar.

"Buah" adalah bagian tanaman yang biasanya bisa dimakan dan mengandung biji.

13. Gunung: Kami melakukan pendakian ke puncak gunung itu.

"Gunung" adalah tanah yang menjulang lebih tinggi dari sekitarnya.

14. Jendela: Ada jendela besar di ruang tengah rumah.

"Jendela" adalah bukaan di dinding yang biasanya diberi kaca.

15. Air: Saya meminum segelas air putih setelah berolahraga.

"Air" adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak berasa yang vital bagi kehidupan.

16. Seruling: Suaranya seperti seruling yang menenangkan.

"Seruling" adalah alat musik tiup yang menghasilkan nada lembut.

17. Matahari: Teriknya matahari membuat cuaca semakin panas.

"Matahari" adalah bintang yang menjadi sumber cahaya dan energi bagi bumi.

18. Anjing: Tetangga memiliki anjing peliharaan yang lucu.

"Anjing" adalah hewan peliharaan berkaki empat yang sering dijadikan sahabat manusia.

19. Kuda: Ayah sedang memotong rumput untuk kuda peliharaan.

"Kuda" adalah hewan besar yang digunakan untuk menunggang atau menarik beban.

20. Sepatu: Ibu membeli sepasang sepatu baru untuk adik.

"Sepatu" adalah alas kaki yang biasanya menutupi sebagian besar kaki.

Perbedaan Denotasi dan Konotasi

Ilustrasi buku, pendidikan
Ilustrasi buku, pendidikan. (Photo by Alexandra Fuller on Unsplash)

Denotasi dan konotasi adalah dua konsep fundamental dalam linguistik yang kerap kali membingungkan banyak orang. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting, untuk menguasai penggunaan bahasa secara efektif. Denotasi merujuk pada makna literal atau makna dasar dari suatu kata, yang dapat ditemukan dalam kamus. Ini adalah arti yang paling mendasar dan objektif dari sebuah kata. Konotasi, di sisi lain, merujuk pada makna tambahan atau asosiasi emosional yang terkait dengan suatu kata. Konotasi melibatkan dimensi emosional, nilai-nilai, dan asosiasi tertentu yang muncul dari pengalaman pribadi atau konteks budaya.

Perbedaan utama antara denotasi dan konotasi

Denotasi adalah makna literal dari suatu kata. Denotasi adalah definisi dasar yang tercantum dalam kamus dan digunakan, untuk memberikan deskripsi yang jelas dan spesifik tentang objek atau konsep yang dimaksud. Contohnya, denotasi dari kata "rumah" adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia. Sedangkan, konotasi adalah makna tambahan atau asosiasi emosional yang melekat pada suatu kata. Konotasi menambahkan dimensi emosional, nilai, atau asosiasi tertentu yang muncul dari pengalaman pribadi atau konteks budaya. Misalnya, konotasi dari kata "rumah" dapat mencakup perasaan kehangatan, perlindungan, atau nostalgia yang melampaui makna literalnya.

Fungsi denotasi dan konotasi dalam komunikasi

Fungsi denotasi adalah untuk memberikan makna literal dan objektif dari suatu kata. Denotasi digunakan ketika kita membutuhkan pemahaman yang jelas, spesifik, dan tidak ambigu tentang suatu objek atau konsep. Dalam konteks komunikasi teknis, ilmiah, atau legal, denotasi sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman. Misalnya, dalam sebuah instruksi manual atau dokumen hukum, penggunaan denotasi memastikan bahwa informasi disampaikan secara tepat dan dapat dipahami secara konsisten oleh semua orang. Akan tetapi, fungsi konotasi adalah untuk menambahkan dimensi emosional, nilai, atau asosiasi tambahan pada suatu kata. Konotasi sering digunakan dalam sastra, puisi, dan komunikasi sehari-hari untuk menyampaikan perasaan, suasana, atau nilai-nilai tertentu yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan makna literal. Konotasi memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan lebih kaya dan penuh nuansa. Misalnya, dalam sebuah puisi, kata-kata dipilih bukan hanya untuk makna denotatifnya, tetapi juga untuk konotasi yang dapat menambah kedalaman dan resonansi emosional dari karya tersebut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya