Nilai Dolar to Rupiah Hari Ini, Belum Ada Tanda-Tanda Rupiah Menguat

Pada hari Selasa, 21 Mei 2024, nilai tukar dolar terhadap rupiah yang ditunjukkan oleh pasangan mata uang USD/IDR belum menunjukkan tanda-tanda bahwa rupiah akan menguat secara signifikan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 31 Mei 2024, 13:01 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 20:40 WIB
Nilai Tukar Rupiah
Teller menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (USD) di tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (24/8/2023). Kurs rupiah (Rp) di pasar spot kembali perkasa hingga akhir perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pada hari Selasa, 21 Mei 2024, nilai tukar Dolar terhadap Rupiah yang ditunjukkan oleh pasangan mata uang USD/IDR belum menunjukkan tanda-tanda bahwa Rupiah akan menguat secara signifikan. Berdasarkan data terbaru, nilai tukar Dolar terhadap Rupiah adalah 15.990 dengan kenaikan sebesar 0.13% atau sebanyak 20 poin. Data ini merupakan data real-time yang tertunda minimal 10 menit dan disediakan oleh Refinitiv.

Dalam sehari, nilai tukar Dolar terhadap Rupiah bergerak di kisaran 15.999 hingga 16.035. Perkiraan dibuka pada 16.035. Dalam 52 minggu terakhir, Rupiah memiliki kisaran nilai terendah sebesar 15.450 dan tertinggi sebesar 16.285.

Namun, berdasarkan perkembangan yang terjadi selama ini, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Rupiah akan menguat secara signifikan terhadap Dolar. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam menghadapi nilai tukar Dolar terhadap Rupiah saat ini.

Meski begitu, perlu diingat bahwa nilai tukar mata uang bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan dan analisis yang cermat terkait perubahan-perubahan yang terjadi dalam pasar mata uang global guna dapat membuat keputusan yang tepat terkait investasi dan transaksi yang melibatkan Dolar dan Rupiah.

Mari kita simak apa saja yang memengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (21/5/2024).

Mengenal Mata Uang USD

Mata uang USD atau United States Dollar merupakan mata uang resmi dari Amerika Serikat. USD memiliki denominasi uang kertas yang meliputi pecahan 1, 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 dolar. Setiap pecahan uang kertas ini memiliki gambar presiden Amerika Serikat yang berbeda-beda di bagian depan dan berbagai motif yang melambangkan sejarah dan kebudayaan Amerika Serikat di bagian belakangnya.

Selain itu, USD juga memiliki denominasi uang koin yang mencakup penny (1 sen), nickel (5 sen), dime (10 sen), quarter (25 sen), dan half dollar (50 sen). Uang koin ini memiliki gambar tokoh-tokoh bersejarah Amerika Serikat serta berbagai motif yang menampilkan lambang nasional dan kebudayaan Amerika Serikat.

Mata uang USD menjadi salah satu mata uang yang paling dominan di dunia setelah perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944. Perjanjian ini mengkonsolidasikan posisi USD sebagai mata uang cadangan global dan menetapkan bahwa nilai tukar setiap mata uang harus dihubungkan dengan dolar.

Selain perjanjian Bretton Woods, bank sentral Amerika Serikat yang dikenal dengan Federal Reserve System juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi nilai mata uang USD. Bank sentral ini bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas mata uang Amerika Serikat dengan mengatur suku bunga, cadangan mata uang asing, dan kebijakan moneter lainnya. Keputusan-keputusan yang diambil oleh bank sentral tersebut dapat mempengaruhi harga dan nilai tukar USD terhadap mata uang lainnya di pasar internasional.

1 USD Berapa Rupiah

dolar ke rupiah
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar, selalu mengalami perubahan setiap saat terkadang melemah terkadang juga dapat menguat.

Per hari ini, Selasa 21 Mei 2024, nilai tukar antara dolar Amerika Serikat (USD) dan rupiah Indonesia (IDR) menunjukkan bahwa 1 dolar setara dengan 15,990 rupiah. Meskipun demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar belum menunjukkan tanda-tanda yang menguat.

Mengapa rupiah belum menguat terhadap dolar? Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Salah satunya adalah kondisi perekonomian global dan regional yang sedang tidak stabil. Selain itu, perbedaan tingkat suku bunga antara Indonesia dan Amerika Serikat juga mempengaruhi nilai tukar mata uang. Apabila suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi daripada di Indonesia, maka nilai tukar rupiah terhadap dolar akan cenderung melemah.

Selain itu, masalah defisit neraca pembayaran juga menjadi faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar. Jika defisit neraca pembayaran semakin membesar, maka investor asing akan mengurangi investasinya di Indonesia, sehingga tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin meningkat.

Namun, perlu diingat bahwa nilai tukar mata uang adalah pasar yang sangat fluktuatif. Nilai tukar dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada perubahan kondisi pasar dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Sebagai masyarakat, kita perlu mewaspadai perubahan nilai tukar dan memantau perkembangan ekonomi secara berkala untuk mengambil keputusan yang bijak dalam penggunaan mata uang.

Nilai Mata Uang Lainnya

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar belum menunjukkan tanda-tanda menguat. Namun, mari kita lihat juga bagaimana nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnya.

Untuk USD/IDR, saat ini nilai tukar berada pada angka 15.990 rupiah per dolar, naik sebesar 20 poin atau 0,13%. Bagi SGD/IDR, nilai tukarnya adalah 11.868,18 rupiah per dolar Singapura, naik sebesar 19,24 poin atau 0,16%. Sedangkan untuk JPY/IDR, nilai tukarnya adalah 102,34 rupiah per yen Jepang, naik sebesar 0,15% atau 0,15 poin.

Bagi EUR/IDR, nilai tukarnya adalah 17.374,73 rupiah per euro, naik sebesar 39,29 poin atau 0,23%. Untuk GBP/IDR, nilai tukarnya adalah 20.332,88 rupiah per poundsterling, naik sebesar 44,59 poin atau 0,22%. Sedangkan AUD/IDR memiliki nilai tukar sebesar 10.663,73 rupiah per dolar Australia, naik sebesar 16,53 poin atau 0,16%.

Terakhir, untuk melihat nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lainnya, USD/CNY berada di 7,2358, naik sebesar 0,0014 atau 0,02%. USD/SGD berada di 1,3465, turun sebesar 0,0008 atau 0,06%. USD/JPY tidak mengalami perubahan dan tetap berada di 156,24. Sedangkan USD/CHF berada di 0,9094, turun sebesar 0,001 atau 0,11%. EUR/USD berada di 1,0866, naik sebesar 0,0013 atau 0,12%. GBP/USD berada di 1,2716, naik sebesar 0,0012 atau 0,09%. Terakhir, AUD/USD berada di 0,6669, naik sebesar 0,0002 atau 0,03%.

Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar belum menunjukkan tanda-tanda penguatan, fluktuasi nilai tukar ini dapat memberikan gambaran mengenai keadaan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnya.

 

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Nilai Tukar

20161109- Donald Trump Unggul Rupiah Terpuruk-Jakarta-Angga Yuniar
Petugas menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi. Faktor ekonomi meliputi inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi dapat melemahkan nilai tukar rupiah karena daya beli masyarakat menurun, sedangkan inflasi yang rendah dapat membuat nilai tukar rupiah menguat. Suku bunga yang tinggi dapat menarik investor asing untuk membeli rupiah, sehingga nilai tukar rupiah naik, sedangkan suku bunga yang rendah dapat membuat nilai tukar rupiah melemah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat mendukung nilai tukar rupiah, sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah dapat melemahkan nilai tukar rupiah.

Selain faktor ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal juga dapat memengaruhi nilai tukar. Kebijakan moneter yang menaikkan suku bunga dapat meningkatkan permintaan terhadap rupiah dan menguatkan nilai tukar rupiah, sedangkan kebijakan fiskal yang ekspansif dapat melemahkan nilai tukar rupiah. Sentimen pasar dan spekulasi juga memainkan peran penting dalam pergerakan nilai tukar. Persepsi dan sikap pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi serta spekulasi terhadap pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi harga rupiah.

Dalam menjaga stabilitas nilai tukar, pemerintah dan bank sentral perlu bekerja sama dalam mengambil kebijakan yang tepat. Memantau faktor-faktor ekonomi, menyesuaikan kebijakan moneter dan fiskal, serta mengantisipasi sentimen pasar dan spekulasi dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya