Liputan6.com, Jakarta Seorang pensiunan ahli sejarah militer di Tiongkok, yang dikenal hanya dengan nama keluarga Zhang, baru-baru ini menemukan dokumen rahasia militer yang mengkhawatirkan. Zhang membeli empat buku bekas seharga kurang dari 1 dollar (sekitar Rp 16 ribu) di sebuah tempat daur ulang di lingkungan sekitar. Tanpa disadari, buku-buku tersebut ternyata berisi informasi rahasia militer negara tersebut.
Baca Juga
Menurut AP News, Kementerian Keamanan Negara mengungkapkan kejadian ini melalui postingan di media sosial pada hari Kamis (13/6). Dalam postingan tersebut, kementerian memuji Zhang karena melaporkan penemuan ini melalui layanan telepon darurat yang tersedia.
Advertisement
Tidak diketahui apakah isi dokumen rahasia negara tersebut sudah diketahui banyak orang. Namun kementrian negara China menyebut aset rahasia negara itu punya dampak yang besar jika tersebarluaskan.
"Tuan Zhang berpikir bahwa dia telah 'membeli' rahasia militer negaranya dan membawanya pulang. "Tetapi jika seseorang dengan motif tersembunyi membelinya, konsekuensinya tidak terbayangkan!,” tulis unggahan tersebut dikutip Liputan6.com dari dari Associated Press, Rabu (19/6/2024).
Dokumen Sengaja Dibuang
Postingan tersebut menggambarkan Zhang sebagai mantan karyawan sebuah perusahaan milik negara yang suka mengoleksi surat kabar dan majalah militer. Dikatakan bahwa dia menemukan dua kantong buku baru di tempat daur ulang dan membayar 6 yuan (sekitar 85 sen) untuk empat kantong buku tersebut.
Agen keamanan negara bergegas ke kantor polisi setelah Zhang melaporkan apa yang terjadi, kata postingan tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, mereka menemukan bahwa dua pegawai militer yang dituduh merobek-robek lebih dari 200 buku malah membuang buku-buku tersebut
Mereka menjualnya ke pusat daur ulang sebagai sampah kertas seluruhnya seberat 29 kilogram dengan harga sekitar 20 yuan (Rp 45 ribu). Kini para agen menyita buku-buku tersebut dan pihak militer telah menyelamatkan aset rahasia negara.
Advertisement
Isinya Terselamatkan
Meskipun tidak diungkapkan isi dari dokumen tersebut, insiden ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam menjaga kerahasiaan informasi negara. Unggahan tersebut kemudian di posting ulang di setidaknya dua situs berita populer Tiongkok yang menambah dramatisasi kisah tersebut.
AP menyebutkan badan keamanan negara dan sistem hukum Tiongkok yang tidak jelas seringkali menyulitkan untuk mengetahui apa yang dianggap sebagai rahasia negara. Konsultan Tiongkok dan asing yang beroperasi di negara tersebut telah diselidiki karena memiliki atau berbagi informasi tentang ekonomi dalam perluasan definisi rahasia negara dalam beberapa tahun terakhir.
Kampanye tersebut tampaknya dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan nasional pada saat konfrontasi dengan AS meningkat dan kedua negara semakin khawatir akan kemungkinan pencurian atau pengalihan informasi rahasia dan rahasia.