5 Jenis Makanan yang Mengancam Kecerdasan Otak, Baiknya Harus Dihindari

Artikel ini memberikan informasi tentang makanan-makanan yang diketahui dapat mempengaruhi fungsi otak secara negatif dan disarankan untuk mengurangi konsumsinya.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 20 Sep 2024, 19:12 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 19:12 WIB
Junk food mampu menurunkan kecerdasan otak
Kecerdasan otak dapat menurun akibat mengonsumsi junk food. (Foto: Freepik/creativaimages)

Liputan6.com, Jakarta Perlu diingat oleh Sahabat bahwa dalam hal makanan, terdapat banyak jenis makanan yang dapat merangsang fungsi kognitif dan meningkatkan daya ingat. Namun, beberapa makanan juga diketahui memiliki efek buruk pada fungsi otak dan disarankan oleh ahli gizi untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedikit agar efek negatifnya terbatas pada tubuh.

Selain itu, pola makan secara keseluruhan yang mengutamakan makanan nabati dan mengurangi konsumsi daging serta makanan olahan, terkait dengan fungsi otak yang lebih baik dan risiko penyakit terkait otak yang lebih rendah. Makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan lemak sehat yang mendukung otak sepanjang hidup.

Walaupun pola makan secara keseluruhan sangat penting, terdapat beberapa makanan yang dapat memberikan dorongan ekstra pada otak, sementara beberapa lainnya harus dibatasi. Menurut informasi dari Chicago Internal Cleansing, berikut adalah lima makanan yang dapat menyebabkan penurunan kecerdasan otak, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (20/9/2024).

1. Gula

Makanan mengandung gula
Freepik/naumenkooleksandra) menunjukkan foto makanan yang mengandung gula.

Tidak hanya berdampak buruk bagi lingkar pinggang Sahabat , gula juga memiliki efek negatif terhadap fungsi otak. Penggunaan gula dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah neurologis dan mengganggu daya ingat, serta mempengaruhi kemampuan belajar. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari produk yang dipanggang sebelumnya, gula, sirup jagung, dan produk yang mengandung fruktosa tinggi.

Selain itu, ketika orang mencoba menurunkan berat badan, mereka sering mengganti gula dengan pemanis buatan. Meskipun pemanis buatan mengandung lebih sedikit kalori, namun pemanis buatan lebih merugikan daripada menguntungkan. Penggunaan pemanis buatan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan otak dan menurunkan kapasitas kognitif, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

2. Makanan Siap Saji

Makanan cepat saji
Gambar ini menampilkan makanan cepat saji.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Montreal menemukan bahwa makanan olahan, termasuk makanan yang digoreng, mengandung bahan kimia, pewarna, bahan tambahan, perasa buatan, bahan pengawet, dan lain sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi perilaku dan fungsi kognitif yang disebabkan oleh hormon yang menyebabkan hiperaktif, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Konsumsi makanan yang digoreng dan diproses secara perlahan dapat merusak sel-sel saraf yang terletak di otak. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari makanan olahan, termasuk makanan yang digoreng.

3. Garam Berlebihan

Makanan yang asin
Ada foto Makanan yang asin di Freepik.

Semua orang mengetahui bahwa makanan asin memiliki dampak negatif pada tekanan darah dan jantung. Makanan yang tinggi kandungan garam (natrium) dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan mengganggu kemampuan berpikir. Jika tidak dihindari, makanan asin juga dapat mempengaruhi kecerdasan.

Selain itu, terbukti bahwa mengkonsumsi makanan asin dan nikotin memiliki efek yang serupa dengan narkoba karena menyebabkan gejala putus obat yang parah dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan asin secara berlebihan. 

4. Minuman Beralkohol

Alkohol
Gambar ini menunjukkan alkohol. (Foto: Freepik)

Walaupun Sahabat mungkin beranggapan bahwa minuman beralkohol dapat meningkatkan suasana hati dan membantu rileks, namun sebenarnya konsumsi alkohol secara teratur lebih merugikan daripada menguntungkan. Mengkonsumsi alkohol dapat berdampak buruk pada kesehatan otak dan fungsi memori, sehingga semakin banyak minum akan semakin sulit memproses informasi baru atau mengingat sesuatu. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan perasaan bingung atau depresi.

5. Makanan Olahan

Sosis
Ilustrasi sosis (Sumber: Pixabay)

Makanan olahan juga memiliki dampak serupa dengan makanan yang digoreng, yaitu dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Konsumsi makanan olahan meningkatkan risiko terkena penyakit otak degeneratif di masa depan, seperti penyakit Alzheimer.

Dengan memperhatikan makanan mana yang sehat dan tidak sehat maka anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan otak anda dan bisa beraktivitas dengan sehat dan bugar setiap hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya