Saat Cinta dan Benci Sama Kuatnya, Intip 8 Tanda Ambivalen yang Rentan Hancurkan Hubungan

Dalam dunia percintaan, ambivalen sering kali muncul ketika seseorang merasakan cinta dan kebencian terhadap pasangan mereka secara bersamaan.

oleh Miranti diperbarui 27 Agu 2024, 15:56 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 15:56 WIB
Jatuh Cinta
Ilustrasi Pasangan Credit: unsplash.com/Milan

Liputan6.com, Jakarta Ambivalen merujuk pada situasi di mana seseorang mengalami dua perasaan yang bertolak belakang secara bersamaan. Dalam dunia percintaan, ambivalen sering kali muncul ketika seseorang merasakan cinta dan kebencian terhadap pasangan mereka secara bersamaan.

Perasaan ini dapat menjadi sangat membingungkan dan membuat seseorang merasa terjebak dalam dilema emosional yang sulit untuk diselesaikan. Memahami ambivalen dalam hubungan asmara merupakan langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.

Ketika seseorang mengalami ambivalen dalam hubungan percintaan, mereka mungkin merasakan ketertarikan dan keinginan untuk menjauh pada waktu yang bersamaan. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa kamu berada dalam fase ambivalen dengan pasanganmu sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (27/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Perasaan Cinta dan Benci yang Bersamaan

pasangan - vania
Gambar tentang Kecurangan/https://www.freepik.com/DrazenZigic

Ambivalen dalam hubungan asmara sering ditandai dengan perasaan cinta dan benci yang muncul secara bersamaan. Kamu mungkin merasa sangat mencintai pasangan, tetapi pada saat yang sama juga merasa kesal atau marah terhadap mereka. Perasaan yang bertentangan ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian dalam hubungan.


2. Keraguan Terhadap Masa Depan Hubungan

pasangan f - vania
Gambaran tentang Hubungan Beracun/https://www.freepik.com/freepik

Jika kamu sering merasa ragu tentang masa depan hubunganmu, ini bisa menjadi tanda ambivalen. Kamu mungkin merasa tidak yakin apakah ingin melanjutkan hubungan atau tidak. Perasaan ini dapat membuatmu sulit untuk berkomitmen sepenuhnya kepada pasangan.


3. Perubahan Sikap yang Drastis

pasangan - vania
Gambaran Pasangan yang Posesif/https://www.freepik.com/drobotdean

Ambivalen sering kali ditunjukkan melalui perubahan sikap yang drastis. Kamu mungkin merasa sangat dekat dengan pasangan pada satu saat, tetapi kemudian merasa ingin menjauh pada saat berikutnya. Perubahan sikap ini dapat membuat pasangan merasa bingung dan tidak aman.


4. Ketidakmampuan Membuat Keputusan

Ilustrasi pasangan cinta, romantis
Ilustrasi pasangan cinta, romantis. (Photo by Veronika Bykovich on Unsplash)

Kesulitan dalam membuat keputusan penting dalam hubungan, seperti memutuskan untuk tinggal bersama atau menikah, bisa menjadi tanda ambivalen. Kamu mungkin merasa terjebak di antara keinginan untuk melanjutkan hubungan dan ketakutan akan komitmen jangka panjang.


5. Komunikasi yang Tidak Konsisten

Memulai Perselingkuhan
Ilustrasi Pertengkaran Hubungan Credit: pexels.com/pixabay

Ambivalen dalam hubungan juga dapat terlihat dari komunikasi yang tidak konsisten. Kamu mungkin merasa sulit untuk berbicara dengan pasangan tentang perasaanmu atau mengungkapkan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik dalam hubungan.


6. Merasa Terjebak dalam Hubungan

Ilustrasi minta maaf, menyesal, pasangan bertengkar
Ilustrasi minta maaf, menyesal, pasangan bertengkar. (Image by Drazen Zigic on Freepik)

Jika kamu sering merasa terjebak dalam hubungan dan merasa sulit untuk keluar, ini bisa menjadi tanda ambivalen. Kamu mungkin merasa bahwa ada aspek-aspek positif dalam hubungan yang membuatmu tetap bertahan, tetapi pada saat yang sama merasa tidak bahagia dan ingin pergi.


7. Perasaan Tidak Aman dan Cemburu

Fimela - Pasangan bertengkar
Ilustrasi pasangan yang selingkuh/copyright fimela/adrian putra

Ambivalen dalam hubungan dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan cemburu yang berlebihan. Kamu mungkin merasa takut kehilangan pasangan, tetapi juga merasa tidak yakin apakah kamu benar-benar ingin bersama mereka. Perasaan ini dapat merusak kepercayaan dan stabilitas dalam hubungan.


8. Keterbatasan dalam Dukungan Emosional

Rawan Terjadi Pertengkaran
Ilustrasi Pasangan Seumuran Credit: pexels.com/pixabay

Kurangnya dukungan emosional, di mana pasangan tidak dapat memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain, dapat menimbulkan perasaan ditinggalkan atau tidak diperhatikan. Ketidakmampuan untuk memberikan dukungan yang diperlukan dapat menyebabkan rasa kesepian dan ketidakpuasan dalam hubungan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya