Liputan6.com, Jakarta Pesawat tempur adalah jenis pesawat militer yang dirancang khusus untuk pertempuran udara-ke-udara dengan pesawat lain. Pesawat ini umumnya memiliki kecepatan tinggi, manuverabilitas yang baik, dan dilengkapi dengan berbagai persenjataan canggih seperti rudal udara-ke-udara dan meriam. Selain fungsi utamanya dalam pertempuran udara, pesawat tempur modern juga sering memiliki kemampuan serangan darat, pengintaian, dan peperangan elektronik.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kebutuhan yang signifikan akan pertahanan udara yang kuat. Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) mengoperasikan beberapa jenis pesawat tempur untuk memenuhi kebutuhan ini.
Diantara pesawat tempur yang dimiliki Indonesia adalah Sukhoi Su-27 dan Su-30 dari Rusia, serta F-16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat. Dalam upaya modernisasi kekuatan udaranya, Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli pesawat tempur generasi 4.5, Rafale dari Prancis.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai daftar pesawat tempur Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/9/2024).
1. Sukhoi Su-27SK dan Su-30MK2
Pesawat tempur asal Rusia ini merupakan tulang punggung kekuatan udara Indonesia untuk pertahanan udara jarak jauh. Su-27SK unggul dalam kemampuan dogfight jarak dekat, sementara Su-30MK2 memiliki kemampuan multiperan yang lebih luas.
Keunggulan utama pesawat ini adalah jarak jelajah yang panjang, cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia, serta kemampuan manuver yang sangat baik. Su-30MK2 juga dilengkapi dengan sistem avionik canggih dan kemampuan serangan permukaan yang kuat. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 16 unit yang masih aktif digunakan.
2. F-16 Fighting Falcon
F-16 adalah pesawat tempur multiperan buatan Amerika Serikat yang dimiliki Indonesia. Pesawat ini terkenal dengan manuverabilitasnya yang tinggi dan kemampuan dogfight yang baik. F-16 yang dimiliki Indonesia telah diupgrade ke standar Block 52ID, yang meningkatkan kemampuan avionik dan persenjataannya. Keunggulan F-16 terletak pada fleksibilitasnya dalam berbagai misi, efisiensi operasional, dan kompatibilitasnya dengan sistem persenjataan NATO. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 25 unit yang masih aktif digunakan.
3. BAE Hawk 109/209
Hawk adalah pesawat latih jet lanjut yang juga memiliki kemampuan tempur ringan. Keunggulan Hawk terletak pada efisiensi operasionalnya, kemampuannya dalam misi serangan darat, dan perannya yang efektif sebagai pesawat latih untuk mempersiapkan pilot sebelum menerbangkan pesawat tempur yang lebih canggih. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 22 unit yang masih aktif digunakan.
4. EMB-314 Super Tucano
Meskipun bukan pesawat jet, Super Tucano adalah pesawat turboprop ringan yang memiliki kemampuan tempur. Keunggulannya terletak pada efisiensi operasional yang tinggi, kemampuan untuk beroperasi dari landasan pendek, dan efektivitasnya dalam misi kontra-insurgensi dan pengintaian bersenjata. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 15 unit yang masih aktif digunakan.
Advertisement
5. Rafale (dalam proses pemesanan)
Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli pesawat tempur Rafale dari Prancis. Rafale adalah pesawat tempur generasi 4.5 yang sangat canggih dengan kemampuan multiperan. Keunggulannya meliputi avionik canggih, kemampuan omnirole yang memungkinkannya beralih antara misi udara-ke-udara dan udara-ke-darat dengan cepat, serta teknologi stealth pasif. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 42 unit yang masih aktif dalam proses pemesanan.
6. F-15EX (dalam proses pemesanan)
Indonesia juga sedang mempertimbangkan pembelian F-15EX, varian terbaru dari pesawat tempur F-15. Jika terealisasi, F-15EX akan memberikan kemampuan superioritas udara yang sangat kuat dengan daya angkut senjata yang besar, jarak jelajah yang panjang, dan kecepatan tinggi. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 24 unit yang masih aktif dalam proses pemesanan.
7. F-15ID
F-15ID adalah varian khusus dari pesawat tempur F-15 yang sedang dipertimbangkan untuk Angkatan Udara Indonesia. Pesawat ini didasarkan pada F-15EX Advanced Eagle, yang merupakan versi terbaru dan paling canggih dari keluarga F-15. F-15ID menawarkan kemampuan superioritas udara yang luar biasa, dengan kecepatan tinggi, jangkauan yang luas, dan kapasitas membawa senjata yang besar. Keunggulan utamanya terletak pada radar AESA canggih, sistem avionik modern, dan kemampuan untuk membawa berbagai jenis senjata udara-ke-udara dan udara-ke-darat. Jika akuisisi ini terealisasi, F-15ID akan menjadi aset yang sangat berharga bagi TNI AU, meningkatkan secara signifikan kemampuan pertahanan udara Indonesia dan memberikan efek deterrence yang kuat di kawasan. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 36 unit yang masih aktif dalam proses pemesanan.
8. Mirage 2000-5
Mirage 2000-5 adalah pesawat tempur multiperan yang diproduksi oleh Dassault Aviation, Prancis. Meskipun saat ini tidak menjadi bagian dari inventaris resmi TNI AU, ada diskusi dan pertimbangan untuk pengadaan pesawat ini sebagai solusi jangka pendek atau menengah untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Mirage 2000-5 dikenal dengan manuverabilitasnya yang luar biasa, kecepatan tinggi, dan kemampuan serangan presisi. Keunggulan pesawat ini terletak pada sistem avionik canggih, radar yang kuat, dan kemampuan untuk melakukan berbagai misi termasuk pertempuran udara, serangan darat, dan pengintaian. Jika diakuisisi, Mirage 2000-5 akan memberikan peningkatan cepat pada kemampuan tempur udara Indonesia, terutama dalam peran interceptor dan pertahanan udara. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 12 unit yang masih aktif dalam proses pemesanan.
9. KF-21
KF-21 Boramae, sebelumnya dikenal sebagai KFX/IFX, adalah pesawat tempur generasi 4.5 yang sedang dikembangkan bersama oleh Korea Selatan dan Indonesia. Pesawat ini dirancang untuk memiliki kemampuan stealth parsial, avionik canggih, dan performa tinggi yang sebanding dengan pesawat tempur generasi kelima. Keunggulan utama KF-21 terletak pada teknologi modern yang digunakan, termasuk radar AESA, sistem sensor terpadu, dan kemampuan networking yang canggih. Sebagai mitra dalam pengembangan, Indonesia berpotensi tidak hanya mendapatkan pesawat tempur canggih, tetapi juga akses ke transfer teknologi yang signifikan. Pesawat tempur jenis ini di Indonesia memiliki 50 unit yang masih aktif dalam proses pemesanan.