Liputan6.com, Jakarta - Polri sedikitnya menerima 36 laporan kasus dugaan tindak pidana pemilu selama kampanye. Dugaan kasus money politics atau politik uang merupakan laporan terbanyak yang diterima Polri di seluruh Indonesia.
"Jumlah terbanyak, money politics dengan 12 laporan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di kantornya, Minggu (6/4/2014).
Boy menjelaskan, hampir seluruh laporan terkait money politics sudah ditangani polri. Bahkan, satu di antaranya sudah P21 atau berkas lengkap dan siap disidangkan.
"Dari 12 laporan, 11 kasus sudah disidik. 1 kasus lagi sudah P21," imbuhnya.
Selain money politics, kasus lain yang masuk daftar laporan Polri tak sebanyak kasus money politics. 1 Kasus pemalsuan dokumen/ijazah, 4 kasus kampanye menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan, 2 kasus perusakan alat peraga, 3 kasus kampanye di luar jadwal, dan 16 kasus lain-lain.
"Seluruhnya sudah dalam tahap penyidikan. 1 Kasus kampanye menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan sudah P21 dan 2 kasus lain-lain juga sudah P21," tandas Boy.
Kasus Politik Uang Dominasi Laporan Pidana Pemilu ke Polri
Dugaan kasus money politics merupakan laporan terbanyak yang diterima Polri di seluruh Indonesia.
diperbarui 06 Apr 2014, 17:41 WIBDiterbitkan 06 Apr 2014, 17:41 WIB
Aksi mahasiswa mendukung pilpres di Bundaran Gladak, Solo. Dalam aksinya mereka juga menyerukan agar pilpres 8 Juli mendatang berjalan secara jujur, adil serta bersih dari money politic.(Antara)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Inggris: Drama 9 Gol, Liverpool Makin Nyaman di Puncak Usai Bantai Tottenham Hotspur
Jazilul Sebut PKB Dukung PPN Menjadi 12 Persen: Kami Akan Kawal Stimulus Ekonominya
Iko Uwais Ungkap Alasan Tak Suka Makan Bubur Ayam dan Takut Kerupuk
Pecel Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Salam Sholat Sebaiknya Niatkan untuk Malaikat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Fadhilah Dahsyatnya
Kenaikan UMP 2025 di Jabar Dinilai Wajar, Ini Alasannya
Ayam Cemani, Permata Hitam Indonesia yang Mendunia
Tiru Jokowi, Gibran Rakabuming Buat Konten Nyeleneh dengan Lagu Dangdut Viral
Siapa Ahli Ibadah yang Pahalanya Habis di Hari Kiamat? Buya Yahya dan Ustadz Khalid Ungkap Golongannya
BMKG Sebut Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Ini Alasannya
Waspada Wabah Demam Berdarah Kongo, Inilah 4 Gejalanya
Kate Middleton Bersiap Menjadi Ratu Inggris Setelah Melewati Pengobatan Kanker Setahun Terakhir