Harapan Napi Koruptor Sukamiskin pada Pemilu 2014

Sejumla napi yang terlibat kasus korupsi memiliki harapan terhadap hasil pemilu 2014. Apa saja?

oleh Kukuh Saokani diperbarui 09 Apr 2014, 14:29 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2014, 14:29 WIB
nazaruddin
(Okan Firdaus/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Para narapidana kasus korupsi yang menjadi warga binaan Lapas Klas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, antusias mengikuti proses pencoblosan pada pemilu legislatif 2014. Salah satunya terpidana kasus Hambalang, Muhammad Nazaruddin.

Mantan Bendahara Partai Demokrat itu berpesan agar pemimpin yang terpilih nanti dapat bersikap jujur dan mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyat.

"Pemimpin harus mengerti dan jujur. Jangan pura-pura baik," kata Nazaruddin pada sela-sela pencoblosan di Lapas Klas I Sukamiskin Bandung, Rabu (9/4/2014).

Selain itu Nazaruddin menegaskan dirinya tidak termasuk dalam golongan putih (golput) pada pencoblosan ini. Dia jug yakin pada Pemilu 2014 ini, bakal ada perubahan bagi masa depan Indonesia.

"Mudah-mudahan ada pemimpin yang dapat memimpin dan menyejahterakan rakyat. Kalau rakyat sejahtera, pemimpin pasti akan sejahtera," jelasnya.

Hal senada diutarakan Mantan Gubernur Sumatera Syamsul Arifin yang dijebloskan sejak 2010 lalu dan mendapat hukuman 6 tahun penjara berkaitan dengan kasus korupsi Rp 98,7 miliar APBD Kabupaten Langkat.

"Kita berharap pemilu kali ini berjalan sukses, aman, tertib dan lancar, sesuai dengan undang-undang bebas dan rahasia. Wakil rakyat yang akan datang harus bisa mendengar aspirasi," ucap Syamsul.

Selain itu, dirinya berpesan agar pemimpin yang terpilih tetap mengedepankan Pancasila dan juga Undang-Undang Dasar 1945.

Hal berbeda diutarakan Gayus Tambunan, terpidana kasus pajak. Dia memilih enggan berkomentar banyak masalah pemilu kali ini.

"Nggak ada harapan apa-apa. Sebagai warga negara yang baik ikut berpartisipasi. Nggak Golput," pungkas Gayus.

Lapas Klas I Sukamiskin Bandung terdapat 434 warga binaan yang memiliki hak pilih dengan 311 warga binaan merupakan narapidana kasus korupsi. (Raden Trimutia Hatta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya